Luas Panen Padi Lampung Triwulan Pertama 2022 Turun 11 Ribu Hektare?

Potensi produksi beras Februari-April 2022 sebesar 677 ton

Bandar Lampung, IDN Times - Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi Lampung memrediksi luas panen padi di Lampung triwulan pertama 2022 turun hingga 11 ribu hektare jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Endang Retno Sri Subiyandani menyampaikan, berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA) dilakukan dari berbagai sektor badan pemerintahan, realisasi panen padi sepanjang 2021 adalah 489,57 ribu hektare. Realisasi itu turun sekitar 55,58 ribu hektare (10,19 persen) dibandingkan 2020.

Lanjutnya, jika luas panen padi Januari 2022 mencapai 7,88 ribu hektare dan potensi panen Februari-April 2022 adalah 229,63 ribu hektare, maka diperkirakan total luas panen padi Januari-April 2022 mencapai 237,50 ribu hektare.

“Artinya pada periode tersebut jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Januari-April 2021) akan terjadi penurunan sekitar 11,33 ribu hektare (4,55 persen),” katanya.

Baca Juga: Konsumsi Migas Lampung Februari 2022 Meningkat Drastis Dibanding 2021

1. Produksi padi 2021 capai 2,49 juta ton GKG

Luas Panen Padi Lampung Triwulan Pertama 2022 Turun 11 Ribu Hektare?Ilustrasi gabah. (Pinterest.com)

Endang menyebutkan, pada 2021 produksi padi Lampung mencapai 2,49 juta ton GKG (Gabah Kering Giling) atau mengalami penurunan 164,84 ribu ton GKG (6,22 persen) dibandingkan 2020 sebesar 2,65 juta ton GKG.

Produksi padi tertinggi 2021 terjadi periode April sebesar 776,11 ribu ton GKG dan produksi terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 22,39 ribu ton GKG.

“Berdasarkan wilayahnya, penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2021 terjadi di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Tanggamus. Sedangkan peningkatan produksi padi ada di Kabupaten Lampung Selatan, Tulang Bawang dan Mesuji,” paparnya.

2. Potensi produksi padi triwulan pertama mencapai 1,22 juta ton GKG

Luas Panen Padi Lampung Triwulan Pertama 2022 Turun 11 Ribu Hektare?Ilustrasi padi. (pinterest.com).

Jika dibandingkan tahun lalu, produksi pada periode Mei-Agustus 2021 dan September-Desember 2021 turun. Penurunan pada Mei-Agustus sebesar 367,67 ribu ton GKG dan September-Desember sebanyak 249,98 ribu ton GKG. Sedangkan Januari-April 2021 meningkat sekitar 452,81 ribu ton GKG.

“Salah satu penyebab penurunan produksi padi tersebut adalah karena menurunnya luas panen yang terjadi pada Mei-Agustus 2021 sebesar 84,84 ribu hektare (47,25 persen) dan September-Desember 2021 sebesar 54,13 ribu hektare (27,04 persen),” imbuhnya.

Kemudian untuk Januari 2022, produksi padi diperkirakan sebesar 38,46 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari-April 2022 mencapai 1,18 juta ton GKG.

“Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa total potensi produksi padi pada Januari-April 2022 diperkirakan mencapai 1,22 juta ton GKG, atau mengalami penurunan sebanyak 42,61 ribu ton GKG dibanding tahun lalu. Untuk potensi daerahnya adalah Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Lampung Selatan,” jelasnya.

3. Potensi produksi beras Januari-April 2022 capai 700 ribu ton

Luas Panen Padi Lampung Triwulan Pertama 2022 Turun 11 Ribu Hektare?Ilustrasi beras. (Pinterest.com)

Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang 2021 setara dengan 1,43 juta ton beras.

“Dibanding tahun lalu, produksi beras ini turun sebesar 94,76 ribu ton atau 6,22 persen dibandingkan 2020 (1,52 juta ton). Produksi beras tertinggi ada di April 2021 dengan total 446,15 ribu ton. Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada Januari dengan total 12,87 ribu ton,” papar Endang.

Lalu pada Januari 2022, produksi beras diperkirakan sebanyak 22,11 ribu ton, dengan potensi produksi beras Februari-April 2022 sebesar 677,93 ribu ton.  “Dengan begitu, potensi produksi beras pada Januari-April 2022 diperkirakan mencapai 700,04 ribu ton beras atau turun sebesar 42,61 ribu ton (5,74 persen) dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 742,65 ribu ton,” tutupnya.

Baca Juga: Penyebab Jumlah Tamu Hotel di Lampung Februari 2022 Turun 7,34 Persen

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya