Karya Unik Anak Disabilitas Mesuji di Festival Literasi Lampung 2024
Produk asbak dari kertas karya anak disabilitas Mesuji. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)
Intinya Sih...
- Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung membuka Festival Literasi 2024 di Jalan ZA Pagar Alam, Labuhan Ratu, Bandar Lampung.
- Festival berlangsung selama dua hari dengan kegiatan menarik seperti talkshow, bazar buku, donor darah, display pembangunan OPD Pemprov Lampung, dan pameran inklusi sosial.
- Pameran inklusi sosial menampilkan karya anak disabilitas dari SLB Negeri Mesuji yang terbuat dari tangan dan bahan daur ulang dengan harga mulai dari Rp5000 hingga Rp150.000.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mesuji, IDN Times - Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung membuka Festival Literasi 2024 dalam rangka peresmian Gedung Perpustakaan Lampung di Jalan ZA Pagar Alam, Labuhan Ratu, Bandar Lampung.
Festival ini dilaksanakan selama dua hari yakni 2-3 Mei 2024. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Riski Sofyan mengatakan, ada berbagai kegiatan menarik selama festival berlangsung, mulai dari talkshow, bazar buku, donor darah, display pembangunan OPD Pemprov Lampung, sampai pameran inklusi sosial.
Pameran inklusi sosial ini diikuti hampir seluruh pemda di Lampung, salah satunya Kabupaten Mesuji. Stand pameran Mesuji cukup unik dan menarik perhatian karena memajang berbagai karya dari anak-anak disabilitas dari SLB Negeri Mesuji.
Baca Juga: Kasus DBD di Lampung Meroket, Dinkes: Dipengaruhi El Nino dan La Nina
1. Keuntungan seratus persen diberikan pada anak disabilitas
Produk lukisan karya anak disabilitas Mesuji. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)Staff Pelayanan Perpustakaan Kabupaten Mesuji, Erlang mengatakan hasil karya anak disabilitas ini pun murni dibuat dari tangan dan bahan daur ulang seperti kertas bekas dan kaleng bekas.
Ia menambahkan, Pemkab Mesuji saat ini memang cukup konsen terhadap anak penyandang disabilitas. Sehingga sudah banyak SLB dan komunitas disabilitas yang bekerja sama dengan Pemkab Mesuji.
“Jadi keuntungannya seratus persen ke SLB. Jadi kita gak ngambil untung sama sekali. Karena kerja sama itu memang kita komitmen untuk bantu memasarkan dengan cara membawa produk mereka ke setiap kegiatan,” katanya, Kamis (2/5/2024).
2. Karya anak disabilitas dijual mulai Rp5.000 saja
Stand pameran Kabupaten Mesuji. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)Beberapa kerajinan dari anak disabilitas Mesuji ini di antaranya ada gantungan kunci, tasbih, gelang, toples, celengan, vas bunga, kotak pensil, asbak, dan lukisan tangan.
Untuk harganya beragam mulai dari Rp5000 sampai Rp50.000. Sementara untuk lukisan tangan berukuran A4 sudah dilengkapi dengan bingkai dibanderol Rp150.000.
“Ini juga beberapa bahannya ada yang dari bahan daur ulang seperti ini asbak dari kertas, dan kotak pensil dari kaleng. Sebenarnya karyanya ada banyak tapi yang kami bawa tidak semuanya karena keterbatasan barang yang dibawa ke mobil,” ujarnya.
3. Ada produk UMKM sulam dan ikan, serta pameran buku penulis orang Mesuji
Produk UMKM dan buku dari penulis Mesuji. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)Erlang menambahkan, selain karya dari anak disabilitas, pihaknya juga membawa beberapa karya dari UMKM lain seperti kerajinan sulam ulat berbentuk dompet dan jilbab dengan harga Rp125.000.
“Sulam ulat ini khas Mesuji. Kenapa dinamakan sulam ulat karena motif sulamannya itu memanjang kecil seperti ulat. Sama seperti kerajinan dari anak disabilitas, kami hanya membawa sebagian saja dari karya sulam ulat,” jelasnya.
Lalu ada juga produk perikanan dari UMKM di Mesuji seperti camilan akar kelapa dari ikan, abon, terasi, kemplang dan sebagainya. Erlang mengatakan, beberapa hasil produk merupakan hasil pelatihan dari pemda setempat.
“Lalu ada buku-buku juga dari penulis yang merupakan orang Mesuji. Beberapa di antaranya adalah penulis terkenal seperti Manda Soeharto dan Fajar. Tapis ini hanya pajangan saja, kalau mau beli nanti akan dipesankan ke penulisnya langsung,” tutupnya.
