ITERA Luncurkan Program Wakaf IPTEK untuk Riset dan Beasiswa

Non nasabah BSI pun bisa berwakaf

Bandar Lampung, IDN Times - Institut Teknologi Sumatera (ITERA) bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia meluncurkan Program Wakaf IPTEK ITERA. Program wakaf iptek ini merupakan hasil inisiasi dari Rektor ITERA, I Nyoman Pugeg Aryantha dengan tujuan kemandirian iptek khususnya di Lampung.

Tak seperti wakaf biasanya yaitu berbentuk bangunan atau sarana fisik, wakaf ini berbentuk uang dan nantinya keuntungan wakaf akan disalurkan dalam bentuk dana penelitian dan beasiswa.

Area Manajer BSI Lampung, Dede Irawan mengatakan meski peruntukannya bukan berbentuk fisik, nilai pokok dari wakaf ini akan tetap artinya pahala dari donatur wakaf akan terus mengalir selama nilai pokoknya terus ada dan dimanfaatkan dengan baik.

“Jadi insya Allah pahalanya akan sama seperti kita berwakaf untuk masjid, madrasah, atau makam. Karena nilai pokok wakaf akan terus ada dan kita manfaatkan, barulah hasilnya akan kita berikan pada ITERA,” katanya, Selasa (14/3/2023).

Baca Juga: Rektor ITERA Jelaskan Fungsi Hutan dan Mikroba Dampak Perubahan Iklim

1. Non nasabah BSI juga bisa berwakaf

ITERA Luncurkan Program Wakaf IPTEK untuk Riset dan BeasiswaBarcode wakaf IPTEK ITERA. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Tak hanya civitas akademika ITERA, masyarakat secara umum juga ternyata bisa ikut menjadi donatur wakaf tersebut. Dede menyebutkan meski dalam hal ini kerja sama dilakukan bersama BSI, masyarakat non nasabah juga bisa ikut berwakaf lewat QRIS yang telah tersedia di beberapa spot kampus ITERA dan BSI.

“Kalau nasabah mudah tinggal masuk aplikasi BSI mobile lalu pilih Ziswaf baru di sana kita bisa berdonasi dengan pilih ITERA. Sedangkan untuk non nasabah bisa scan barcode QRISnya langsung,” lanjutnya.

Ia mengatakan, BSI Maslahat nantinya juga akan ikut syiarkan secara luas termasuk ke ekosistem nasabah BSI di mana ada potensi 20 juta nasabah untuk ditawarkan melakukan wakaf ITERA.

2. Target dan peruntukan wakaf

ITERA Luncurkan Program Wakaf IPTEK untuk Riset dan BeasiswaRektor ITERA sedang berwakaf IPTEK ITERA. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Rektor ITERA, I Nyoman Pugeg Aryantha mengatakan, ia sangat optimis wakaf IPTEK akan mendapat respon positif dari masyarakat mengingat masyarakat dapat melakukan wakaf dengan besaran nominal Rp10.000.

“Insya Allah kalau saya melihat masyarakat Lampung yang dari segi keagaamaan tinggi kita optimis akan tercapai. Tapi menjadi pekerjaan rumah kita juga untuk terus mensosialisasikan dan menyadarkan soal wakaf ini pada masyarakat,” katanya.

Ia juga mengatakan, peruntukan riset dari wakaf juga akan disesuaikan dengan nilai wakaf terkumpul. Itu dikarenakan untuk menjalankan sebuah riset butuh anggaran secara angka.

“Umpamanya 50 juta dari pemanfaatan nilai wakaf akan kita buat projek A. Tapi jika kelipatannya tercapai berarti nanti kita akan menyelenggarakan penelitian yang bagi dua topik teknologi yang berbau keagamaan. Tapi kalau kurang dari 50 misalnya, bisa untuk beasiswa saja,” katanya.

3. Donatur tetap dengan nilai signifikan namanya akan diabadikan dalam insfrastruktur ITERA

ITERA Luncurkan Program Wakaf IPTEK untuk Riset dan BeasiswaRektor ITERA, I Nyoman Pugeg Aryantha. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Kemudian Pugeg juga menambahkan, pihaknya juga sedang menyusun konsep untuk donatur terbanyak, di mana donatur tersebut nantinya akan mendapat apresiasi dari ITERA berupa pengabadian nama di infrastruktur kampus.

“Jadi yang berwakaf paling banyak dan signifikan nilainya saya sedang menyusun konsep agar nanti kami abadikan namanya di insfrastruktur ITERA, seperi nama jalan, embung, bangunan, lapangan dan lainnya,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, saat ini berwakaf sudah tidak hanya dengan membangun bangunan bernunsa akhirat saja, namun dengan teknologi ITERA bisa menghasilkan kehidupan umat yang maju dan modern sesuai perkembangan jaman.

“Kita juga butuh inovasi teknologi yang bisa mensupport dalam menjalankan kehidupan berbangsa, bernegara dan tentunya untuk beribadah,” jelasnya.

Baca Juga: Prodi Farmasi ITERA Kaji Tumbuhan jadi Obat Infeksi Virus

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya