Aksi Tekan Harga Pangan di Balam: Salurkan Bantuan Sampai Pasar Murah

Gerakan pangan murah dilaksanakan akhir September 2023

Bandar Lampung, IDN Times - Beras merupakan salah satu penyumbang inflasi terbesar di Bandar Lampung pada Agustus 2023. Tak heran harga beras di Bandar Lampung mengalami kenaikan. 

Hal ini disampaikan Plt Kadis Ketahanan Pangan Pemkot Bandar Lampung Mohammad Yusuf, Kamis (14/9/2023).

Ia mengatakan, untuk menekan harga pangan khususnya beras, Pemerintah Kota Bandar Lampung melakukan beberapa aksi.

“Penyumbang terbesar inflasi di Bandar Lampung per Agustus ini adalah beras 0,27 persen. Tentu ada beberapa hal yang akan kita lakukan untuk menekan harga pangan khususnya beras ini,” kata Yusuf.

1. Akan ada gerakan pangan murah dan pasar murah

Aksi Tekan Harga Pangan di Balam: Salurkan Bantuan Sampai Pasar MurahPasar murah di Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Yusuf menjelaskan, pemerintah pusat juga telah meminta Kota Bandar Lampung untuk menggelar gerakan pangan murah sebanyak dua kali. Agenda terdekat digelar akhir September 2023. 

"Kita bekerja sama dengan Bulog, Bank Indonesia, dan beberapa vendor menggelar pangan murah ini dua kali. Nanti harganya tentu akan di bawah HET," ujarnya.

Selain itu, pemkot melalui dinas perdagangan juga rencananya akan kembali melaksanakan pasar murah di 20 kecamatan dengan komoditi bahan pangan pokok beraneka ragam dan harga terjangkau.

Baca Juga: Bawa Sabu 30 Kg dan Diupah Rp12 Juta, 2 Kurir Aceh Diciduk di Lampung

2. Bantuan beras tahap kedua akan segera dibagikan

Aksi Tekan Harga Pangan di Balam: Salurkan Bantuan Sampai Pasar MurahPerum Bulog menyiapkan beras untuk Bantuan Beras PPKM yang dibagikan oleh Kemensos. (dok. Humas Perum Bulog)

Bantuan beras tahap kedua pun rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Seperti pada tahap pertama, Yusuf menyebutkan bantuan beras dari pemerintah pusat sebanyak 10 kilogram per keluarga.

“Untuk jumlah penerimanya seharusnya sama ya dengan tahap pertama yakni 65.303 orang. Nanti pelaksanaan teknisnya pun bergantian misalnya satu hari lima kecamatan, begitu seterusnya, ujarnya.

Meski begitu, pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan pendataan dari pemerintah pusat terkait jumlah penerima bantuan. “Jadi ini datanya apakah akan berubah lagi atau tidak kita belum tau karena kita kan terima datanya dari pusat,” imbuhnya.

3. Pemberian benih kepada KWT

Aksi Tekan Harga Pangan di Balam: Salurkan Bantuan Sampai Pasar MurahKWT Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Selain itu, pemkot juga akan memberikan bibit tanaman ke kelompok wanita tani (KWT) aktif di beberapa kecamatan di Bandar Lampung. Tanaman ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan pribadi atau dijual ketika sudah panen.

“Kita juga pilih KWT yang memang masih hidup (aktif). Jadi harapannya KWT yang memang sudah terbentuk ini dapat dikelola dengan baik, memanfaatkan lahan kosong untuk tanaman,” katanya.

Sedangkan untuk masyarakat tak tergabung dalam KWT juga bisa ikut berpartisipasi dalam aksi ketahanan pangan nasional melalui kegiatan menanam tanaman pangan di pekarangan rumah.

4. Mengampanyekan gerakan setop boros pangan

Aksi Tekan Harga Pangan di Balam: Salurkan Bantuan Sampai Pasar MurahIlustrasi Buang Makanan (freepik.com/author/freepik)

Yusuf menambahkan, saat ini pihaknya juga sedang menggalakan gerakan setop boros pangan. Menurutnya, gerakan kecil seperti menghabiskan makanan saat makan di rumah atau pesta merupakan salah satu gerakan setop boros pangan paling baik.

“Kita juga akan coba misalnya melihat kalau ada makanan sisa di rumah makan atau pesta-pesta, bisa manfaatkan sebagai pupuk atau pakan ternak sehingga makanan ini tidak terbuang sia-sia,” ujarnya.

Selain itu ia juga mengimbau masyarakat untuk diversifikasi pangan karena pangan lokal Indonesia tak hanya beras tapi juga ada singkok, jagung, dan ubi.

Baca Juga: 13 Kecamatan di Bandar Lampung Kekeringan dan Sulit Air Bersih

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya