Aksi Lampung Bersama Palestina jadi Berkah Pedagang Es Teh

Tak cuma es, pedagang kuliner lain juga diserbu peserta aksi

Bandar Lampung, IDN Times - Aksi Lampung Bersama Palestina di Tugu Adipura, Minggu (22/10/2023) rupanya menjadi keberkahan tersendiri bagi Meli, warga Kecamatan Kedamaian Kota Bandar Lampung.

Pasalnya, acara eventual dengan massa sekitar seribu orang tersebut menjadi kesempatan emas bagi pedagang es teh seperti dirinya. Apalagi acara ini dimulai pada pukul 13.00 WIB di tengah musim kemarau sehingga sinar matahari sedang terik.

“Alhamdulillah lumayan ramai. Ini juga sudah mau habis karena acaranya juga memang pas siang bolong kan jadi lagi panas-panasnya,” katanya pada IDN Times, Minggu (22/10/2023).

Baca Juga: Ratusan Massa Bandar Lampung Gelar Aksi Damai Bela Palestina

1. Sekitar 50 cup teh ludes selama aksi

Aksi Lampung Bersama Palestina jadi Berkah Pedagang Es TehPoster Aksi Lampung Bersama Palestina, Minggu (22/10/2023). (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Menurut pantauan IDN Times di lokasi aksi dan informasi BMKG, Minggu siang sekitar pukul 13.00 WIB di Bandar Lampung menunjukkan suhu sekitar 34 derajat Celcius dengan sinar matahari cukup terik.

Meli memang belum menghitung secara tepat penghasilannya hari ini, namun diperkirakan dari sisa teh ia bawa, ia sudah menghabiskan sekitar 50 cup teh. Untuk harga tehnya pun beragam tergantung dari menunya seperti teh original, milk tea, dan macciato.

“Harganya macem-macem mulai dari 5 ribuan. Tapi kalau mau dibandingin dari hari lainnya sih memang ramai di sini. Soalnya kan di sini lebih banyak orang. Terus waktu dagangnya juga beda seperti hari biasanya,” ujarnya.

2. Berdagang di acara eventual lebih singkat waktu dagangnya

Aksi Lampung Bersama Palestina jadi Berkah Pedagang Es TehPedagang di Aksi Lampung Bersama Palestina. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Meli mengatakan, di hari biasa, ia menjual es teh di Jalan Antasari, Kecamatan Kedamaian Bandar Lampung. Ia berdagang di pinggir jalan tersebut karena lokasi itu tak jauh dari tempat tinggalnya.

“Kalau hari biasa saya jualnya dari jam 10 (pagi) sampai jam 5 sore. Tapi kalau ada event kayak gini ya sampai acaranya selesai aja. Kayak ini tadi saya di sini dari setengah satu siang sampai Azar pulang,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia ternyata memang sering datang untuk mengisi stand kuliner di berbagai acara aksi di Tugu Adipura tersebut, kemudian acara lain seperti kegiatan kampus dan expo.

3. Ada belasan hingga puluhan pedagang mencari nafkah saat aksi

Aksi Lampung Bersama Palestina jadi Berkah Pedagang Es TehPedagang di Aksi Lampung Bersama Palestina. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Meli menambahkan, untuk berdagang di pinggir Jalan Tugu Adipura ini tidak dikenakan biaya sewa. Hanya saja para pedagang dimintai uang kebersihan sehingga nantinya sampah-sampah di sekitar akan dibersihkan oleh PD Kebersihan.

Tak hanya Meli, ada puluhan pedagang kuliner mulai dari makanan sampai minuman bertengger baik di pinggir maupun tengah jalan dekat tugu seperti pedagang siomay, telur gulung, es kacang merah, dan es jeruk.

Pedagang kuliner ini ramai dikunjungi oleh peserta aksi. Selain itu juga ada pedagang nonkuliner keliling lainnya seperti pedagang hand banner Palestina, kacamata hitam, jam tangan, sampai mainan anak-anak.

Baca Juga: Aksi Lampung Bersama Palestina: Sebarkan Kekejaman dan Boikot Israel!

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya