Air Sumur Kuning Seperti Karat di Lampung, Ini Penjelasan Dosen ITERA

Ada beberapa penyebab air tanah bisa keruh dan bau

Intinya Sih...

  • Air keruh dan bau terjadi di Lampung Selatan, menyebabkan perubahan warna dan bau pada air sumur warga.
  • Penyebabnya beragam, mulai dari kontaminasi tanah hingga pencemaran limbah pabrik di sekitar wilayah.
  • Pengamat Lingkungan menyarankan treatment air tanah sebelum digunakan untuk mengendapkan sedimen dan mencegah kontaminasi.

Lampung Selatan, IDN Times - Air keruh berwarna kekuningan seperti berkarat serta berbau dirasakan beberapa warga di Dusun Candimas Kecamatan Natar Lampung Selatan.

Seperti pengakuan warga setempat Mulyani. Ia mengatakan, air di rumahnya mulai keruh atau berubah warna kekuningan dan berbau dalam satu atau dua tahun terakhir. Ia menjelaskan, air tersebut berasal dari sumur di rumahnya.

“Dari air sumur. Kalau sumurnya mah udah ada dari waktu bangun rumah. Bangunnya sekitar tahun 1980an. Tapi dulu mah bening, bagus airnya gak bau. Baru sekitar satu sampai dua tahun lah kayak gini,” katanya pada IDN Times, Senin (4/3/2024).

Ia menyebutkan, akibat air keruh dirumahnya tersebut, kamar mandi dan peralatan lain seperti ember dan gayung menjadi kuning seperti berkarat bahkan menghitam.

“Kalau kuras sumur memang belum sih. Kayaknya sih memang harus dikuras ya. Tapi sumur saya ini dalam banget sekitar 20 meter kayaknya. Jadi perlu dana juga buat bongkar sumur. Jadi sementara paling kita suka kuras torennya aja,” ujarnya.

Sehingga untuk kebutuhan konsumsi seperti air minum dan memasak, Mulyani mengatakan keluarganya menggunakan air galon berasal dari air minum dalam kemasan (AMDK) maupun depot air minum.

“Kalau buat minum di dispenser saya pakai Grand (AMDK merek lokal). Tapi kalau buat masak atau cuci makanan gitu pakai air galon yang 5.000an aja,” imbuhnya.

1. Ada beberapa faktor penyebab air sumur menjadi kuning seperti berkarat

Air Sumur Kuning Seperti Karat di Lampung, Ini Penjelasan Dosen ITERAKondisi kamar mandi Mulyani Warga Natar yang airnya kekuningan. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Terkait hal ini, Pengamat Lingkungan (Teknik Hidraulik atau pengelolaan air) dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Rahma Yanda mengatakan fenomena ini juga terjadi di Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan atau di sekitar kampus ITERA.

“Di Way Huwi juga ada beberapa air sumurnya yang seperti ini. Jadi kalau airnya kita pakai, sedimennya tidak terlihat. Tapi ketika air di ember kita endapkan maka ada sedimen kuning yang terkumpul di sana,” katanya.

Koordinator Program Studi Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu ITERA ini pun menjelaskan, penyebab air keruh seperti ini bisa bermacam-macam. Mulai dari kondisi alam hingga kontaminasi dari luar.

2. Kondisi air tanah di Bumi selalu berubah-ubah

Air Sumur Kuning Seperti Karat di Lampung, Ini Penjelasan Dosen ITERAKondisi kamar mandi Mulyani Warga Natar yang airnya kekuningan. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Rahma menyebutkan, kemungkinan pertama adalah air tersebut bukan berasal dari sumur dalam. Sehingga kontaminasi dari luar lebih besar dibanding air tanah yang lebih dalam. Hal ini dikarenakan air dipermukaan belum tersaring dengan baik saat terserap ke dalam tanah.

“Terus bisa jadi juga karena komposisi tanahnya yang memang airnya berasal dari tanah yang membawa beberapa sedimen. Karena memang kondisi air tanah di Bumi itu selalu berubah-ubah. Tergantung perilaku manusia,”katanya.

Selain itu juga bisa jadi karena kontaminasi dari tinja manusia atau hewan. Ia menjelaskan, beberapa kasus di wilayah peternakan, ada peternak sengaja mengumpulkan dan membiarkan begitu saja tinja ternaknya di atas tanah.

“Nah ini kalau langsung diolah misal jadi bio gas dan sebagainya mungkin bagus ya. Tapi kalau hanya dibiarkan dan kemudian hujan, ecolli di dalam tinja bisa mencemari tanah,” paparnya.

3. Tak melulu karena tercemar pabrik disekitar

Air Sumur Kuning Seperti Karat di Lampung, Ini Penjelasan Dosen ITERAKondisi terkini Sumber Air Gemulo Kota Batu. (IDN Times /Rizal Adhi Pratama)

Rahma mengatakan, pencemaran limbah pabrik disuatu wilayah bisa saja mempengaruhi kualitas air di daerah sekitarnya. Namun ia melanjutkan tak melulu disebabkan oleh pencemaran limbahnya juga.

“Tapi disebabkan oleh kondisi alamnya yang memang seperti itu. Contohnya di wilayah Pekanbaru karena saya pernah tinggal di sana. Jadi Pekanbaru kan memang terkenal akan hasil minyak buminya,” tuturnya.

Ia mengatakan, rata-rata air sumur masyarakat di Pekanbaru mengandung minyak. Hal itu kemungkinan disebabkan oleh kondisi alam di sana sehingga menyebabkan tanah di wilayah itu memiliki kandungan minyak cukup tinggi.

4. Filtrasi air tanah memang perlu sebelum digunakan

Air Sumur Kuning Seperti Karat di Lampung, Ini Penjelasan Dosen ITERALaporan Praktikum Unit Proses

Meski begitu, Rahma mengatakan tidak bisa mengklaim penyebab air keruh di suatu tempat secara kasat mata. Karena hal itu perlu adanya pemeriksaan kandungan air, analisis air tanah, serta harus dipelajari lagi geologi wilayahnya.

Sehingga treatement air tanah sebelum digunakan memang diperlukan. Sebab jika tidak ada tangki untuk mengendapkan sedimen dan langsung ke tangki distribusi maka sedimen di sana akan ikut terangkut.

“Jadi sebaiknya memang harus kita saring dulu airnya sebelum digunakan. Jadi ketika air disedot dari sumur jangan langsung ke tangki distribusi tapi harus melewati tangki penyaringan dulu. Minimal sederhana saja seperti batu, pasir, ijuk,” pungkasnya.

Baca Juga: PDAM Klaim Produksi Air Melimpah, Namun Warga Lebih Memilih Air Tanah

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya