[WANSUS] Wali Kota Wahdi, Gagas Metro Creative Hub Sasar Milenial-Gen Z

Kota Metro butuh orang kreatif majukan perekonomian

Metro, IDN Times - dr. H. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG (K) adalah Wali Kota Metro periode 2021-2026. Wahdi bersama Wakil Wali Kota Metro, Qomaru Zaman terpilih sebagai pemenang Pilkada 2022 kota setempat melalui jalur independen (non partai).

Pasangan Wahdi-Qomaru meraih suara terbanyak pada pleno rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Unum tingkat kota. Duet ini meraih 28.294 suara atau 29,08 persen dari 97.293 suara pemilih. Pasangan ini dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pada 26 Februari 2021.

Menariknya, sebelum menjabat orang nomor satu di kota setempat, profesi ia geluti adalah dosen sekaligus dokter spesialis kandungan. Menjelang dua tahun kepemimpinannya, IDN Times berkesempatan wawancara khusus dengan Wahdi di rumah dinas wali kota Metro, Rabu (16/11/2022).

Wahdi bercerita banyak hal seputar perkembangan Kota Metro dan program apa saja sudah digulirkan. Bahkan, ia menaruh perhatian khusus terhadap generasi milenial dan gen Z Kota Metro serta UMKM. Berikut IDN Times rangkum wawancara khusus dengan wali kota.

1. Ada Metro Creative Hub wadah milenial dan gen z

[WANSUS] Wali Kota Wahdi, Gagas Metro Creative Hub Sasar Milenial-Gen ZCreative Hub Ninja Xpress berikan fasilitas foto dan video gratis untuk UMKM. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Mengembangkan potensi generasi milenial dan gen z Kota Metro jadi fokus perhatian Wahdi. Apalagi, 27 persen dari total penduduk kota ini para generasi muda. Uniknya, generasi itu mayoritas tergabung dalam komunitas dan berpotensi meningkatkan geliat perekonomian kota setempat.

Untuk itu, ada program digulirkan Wahdi untuk mengakomodir generasi tersebut yakni, Metro Creative Hub. Itu merupakan kerja kolaborasi antar stakeholder dan OPD untuk meningkatkan geliat perekonomian Kota Metro melalui pendekatan Komunitas Kreatif pada 17 Sub Sektor ekonomi Kreatif yaitu, Pengembang Permainan, Arsitektur, Desain Interior, Musik, Seni Rupa, Desain Produk, Fashion, Kuliner, Film, Animasi dan Video, Fotografi, Desain Komunikasi Visual, Televisi Dan Radio, Kriya, Periklanan, Seni Pertunjukan, Penerbitan dan Aplikasi.

“Kami sangat mendukung dan mendorong Metro Creative Hub untuk sinergi dengan program-program pengembangan ekonomi kreatif melalui Pentahelix yaitu akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintahan, dan media, serta ekosistem yang saling terhubung. Pemerintah mendukung adanya Metro Creative Hub dengan memberikan fasilitas sarana dan prasaranannya, serta teknologi yang teknokrat dalam membangun kretifitas yang ada di kecamatan dan kelurahan,“ kata pria berkacamata ini.

Lebih lanjut disampaikannya, ke depan masyarakat Kota Metro akan membutuhkan orang-orang yang kreatif untuk memajukan perekonomian. “Harapannya, melalui Metro Creative Hub ke depan kita dapat memperkenalkan Kota Metro sebagai Kota yang memiliki nilai-nilai kreatifitas sangat tinggi, serta memberikan hasil yang membanggakan dan dapat memajukan Kota Metro ke depannya.

Program menarik lainnya digagas Pemkot adalah Metro Youth Summit. Implementasinya pemerintah berkolaborasi dengan para mentor dan juga anak muda. Selain itu, kegiatan ini tentang strategi pemuda terhadap visi misi Kota Metro yang sangat berpotensi dalam penggerak inovasi di Kota Metro.

Sebagai gambaran, pada 2021 lalu, Metro Youth Summit diikuti 50 pemuda, dan inovator pelajar terjaring di 22 SMA dan SMK negeri dan swasta sebanyak 250 peserta. Berbagai diskusi yang dilakukan menghadirkan pembicara internasional dan menekankan peran pemuda pada masa krisis saat ini. Delegasi berasal dari berbagai bidang ilmu dan budaya yang dapat saling berkolaborasi di bidang pemerintahan, lingkungan, pendidikan, ekonomi, sosial, dan kesehatan masyarakat.

Kegiatan Metro Youth Leadership Summit ini sebagai wadah untuk mengembangkan ide bisnis dan inovasi, kompetitif serta memberikan pengetahuan kepada komunitas masyarakat ekonomi kreatif. Selain itu, pemerintah juga memiliki visi turut meningkatkan keterampilan masyarakat melalui pelatihan menjadi dasar pengembangan bisnis, diharapkan para pemuda dapat menjadi pendorong untuk berkontribusi lebih bagi masyarakat Kota Metro dan bangsa Indonesia.

2. Usung wisata edukasi Metro Historical Tour

[WANSUS] Wali Kota Wahdi, Gagas Metro Creative Hub Sasar Milenial-Gen ZProgram Metro Historical Walking Tour. (IDN Times/Istimewa).

Metro sebagai sebuah kota kecil seluas 73,2 km persegi tidak terlalu banyak memiliki wisata alam seperti layaknya daerah-daerah lain di Lampung. Meski demikian kota ini sesunguhnya memiliki nilai jual sejarah menarik sebagai sebuah kota yang tumbuh dan berkembang sejak era kolonisasi Belanda.

Merujuk hal itu, Wahdi memaparkan, pihaknya menangkap peluang. Caranya, mengusung tagline Metro Kota Kolonis Penuh Sejarah. Metro adalah kota pertama di Lampung berhasil membentuk formasi Tim Ahli Cagar Budaya (TACB). Tidak begitu lama setelah tim ini terbentuk, Kota Metro daerah pertama di Lampung menetapkan dua bangunan cagar budaya yakni Klinik Santa Maria dan Rumah Dokter (dokterswoning). 

Beberapa waktu lalu, pariwisata adalah salah satu sektor paling terdampak akibat pandemik. Hampir  semua aktivitas pariwisata skala besar di berbagai negara dan daerah terpaksa dibatasi atau bahkan dilarang guna menghindari penyebaran virus COVID-19. Pemkot dan pegiat wisata dan budaya Metro mencetuskan ide Metro Historical Tour.

Konsepnya adalah wisata edukasi menyambangi bangunan cagar budaya ada di kota setempat dengan berjalan kaki. Tujuan utama dari wisata jalan kaki ini adalah untuk mengenal lebih dekat sejarah dari destinasi tersebut dengan merasakan langsung atmosfer masa lalu. Wisata edukasi ini dimulai dari Menara Masjid Agung Taqwa sebagai saksi sejarah kenangan masa lalu dan masjid kebanggaan warga Kota Metro serta sarat sejarah dan kenangan.

Kemudian melanjutkan berjalan kaki ke bekas Rumah Asisten Wedana Metro. Kedua objek ini sedang dikaji untuk direkomendasikan menjadi cagar budaya. Rumah ini memiliki aspek sejarah yang kuat dan terkait dengan perkembangan Kota Metro.

Selanjutnya berjalan ke Klinik Bersalin Santa Maria sebagai rumah sakit pertama berdiri di Kota Metro untuk selanjutnya keluar dari Gereja Katolik lalu masuk ke Nuwo Intan. Disini peserta bisa beristirahat sejenak menikmati kuliner atau berbelanja souvenir.

Usai rehat peserta bisa berjalan menuju Health Centre/Kantor RSUD A Yani yang juga tengah dikaji untuk ditetapkan menjadi cagar budaya. Setelah, melihat Health Centre bisa berjalan sedikit untuk berakhir di Rumah Informasi Sejarah Metro. Semua perjalanan jalan kaki ini diprediksikan menghabiskan waktu 60-90 menit atau maksimum 120 menit bila ditambah rehat.

“Jadi dari PAUD sampai perguruan tinggi dan masyarakat umum dapat menimmati historical tour ini. Ada pemandunya yang menjelaskan tentang bangunan cagar budaya dan sejarah Metro saat era kolonial,” jelas Wahdi.

Baca Juga: Duet Wahdi dan Qomaru 10 Bulan Pimpin Kota Metro, Apa Saja Pencapaian?

3. Program Metro Bangga Beli berdayakan UMKM

[WANSUS] Wali Kota Wahdi, Gagas Metro Creative Hub Sasar Milenial-Gen ZPasar Yosomulyo Pelangi (Payungi) Kota Metro. (Instagram.com/payungi_).

Pengembangan dan kemajuan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tak luput jadi sasaran Pemerintah Kota Metro. Salah satu dukungan yang diberikan melalui program Metro Bangga Beli (MB2).

Wahdi menerangkan, Program MB2 diharapkan UMKM kota setempat bisa bersaing dengan UMKM luar daerah bahkan hingga internasional. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkot Metro melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) juga meluncurkan Program Sistem Layanan Turun Kelurahan Menjemput Izin.

Program ini, bertujuan memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM mengurus perizinan seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan lainnya. Sehingga dapat melengkapi Program Metro Bangga Beli bagi UMKM.

"Ini juga mendorong agar UMKM Kota Metro terdaftar secara resmi sesuai dengan peraturan yang ada. Mudah-mudahan dengan adanya program ini 14.000 UMKM bisa mengurus NIB," kata pria kelahiran 29 Juni 1967 ini.

Wahdi menambahkan, dengan terdaftar secara resmi, maka produk hasil UMKM Kota Metro bisa dipasarkan hingga keluar daerah. Pemkot juga melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membantu geliat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan pengembangan aplikasi Metro Bangga Beli (MB2) dapat diakses melalui situs mb2.metrokota.go.id.

Aplikasi MB2 tersebut diprioritaskan bagi pegiat UMKM sebagai upaya Pemkot membantu peningkatan ekonomi masyarakat dengan cara promosi. Dalam aplikasi itu nantinya seluruh UMKM ada di Kota Metro dapat masuk.

4. JAMA-PAI program berikan perlindungan terhadap ibu dan anak

[WANSUS] Wali Kota Wahdi, Gagas Metro Creative Hub Sasar Milenial-Gen ZIlustrasi upaya pencegahan stunting. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Penanganan stunting juga disoroti Wahdi. Pemkot bahkan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Tim ini melaksanakan 8 Aksi Integrasi Program Penurunan Stunting dimulai dari analisis situasi sampai reviu kinerja tahunan.

“Jika melihat dari pergerakan ini, termasuk hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 7,19 persen (stunting) dari sebelumnya 19,7 persen, ” ujarnya.

Wahdi menjelaskan, pemerintah telah menetapkan target penurunan prevalensi stunting dalam RPJMN 2020-2024 sebesar 14 persen di tahun 2024. Untuk mencapai target itu, ia optimistis tapi perlu kerja keras dari semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat. “Diperlukan rata-rata penurunan prevalensi stunting 2,7 persen setiap tahun bila menggunakan dasar prevalensi stunting tahun 2019 yang sebesar 27,7 persen,” paparnya.

Oleh karena itu, lanjut Wahdi, untuk melakukan percepatan, pemerintah telah menyusun Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2018-2024 (Stranas Stunting). Itu berlandaskan pada 5 pilar yaitu komitmen dan visi kepemimpinan nasional dan daerah, kampanye nasional dan perubahan perilaku, konvergensi program pusat, daerah dan desa/kelurahan, ketahanan pangan dan gizi, pemantauan dan evaluasi.

“Tanpa dukungan semua pihak, target penurunan stunting 14 persen di tahun 2024 tidak akan berjalan secara maksimal. Saya berharap semoga upaya kita untuk meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik dapat tercapai sesuai dengan visi Kota Metro yaitu terwujudnya Kota Metro Berpendidikan, Sehat, Sejahtera dan Berbudaya,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan Wahdi, mengantasi stunting pemkot juga memiliki program Jaringan Masyarakat Peduli Ibu dan Anak (JAMA-PAI). Itu merupakan program untuk memberikan perlindungan terhadap ibu dan anak, dimulai dari anak lahir dan pencegahan stunting. “Kemudian masuk (usia) remaja Puskesmas juga memberikan pelayanan kesehatan termasuk HIV dan merokok,” jelasnya.

Menurut Wahdi, program JAMA-PAI dilakukan pengawasan dimulai dari pra-konsepsi karena pada fase tersebut dianggap fase penting dalam tumbuh kembang anak di masa mendatang. Menurutnya program JAMA-PAI itu perlu sebagaimana itu diperuntukkan dalam pembentukan Sumberdaya Manusia (SDM)-nya, yang di Metro disebut Gemerlang (Generasi Emas Metro Cemerlang), sesuai dengan target Indonesia Emas 2045.

5. Dapat Dana Insentif Daerah Rp31,1 miliar

[WANSUS] Wali Kota Wahdi, Gagas Metro Creative Hub Sasar Milenial-Gen Zilustrasi uang THR (unsplash.com/Mufid Majnun)

Kota Metro kembali meraih Dana Insentif Daerah (DID) atau insentif fiskal untuk Tahun 2023. DID berasal dari dana APBN yang bertujuan memberikan penghargaan terhadap kinerja dibidang tertentu.

Kriteria tertentu tersebut mengacu pada Permendagri Nomor 84 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2023 yakni perbaikan atau pencapaian kinerja pemerintah, pengelolaan keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan dan pelayanan dasar. Artinya, Pemkot Metro berhasil memenuhi sejumlah kriteria yang dipersyaratkan oleh pemerintah pusat untuk mendapatkan DID atau insentif fiskal tersebut. “Jadi tidak semua daerah dapat dan besarannya juga berbeda-beda," jelas Wahdi.

Merujuk Surat bernomor S-173/PK/2022 tertanggal 29 September 2022 yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah di Indonesia, nilai Insentif Fiskal untuk Kota Metro pada tahun 2023 sebesar Rp 31.110.061.000. Rincian perolehan insnetif fiskal dari setiap daerah sendiri dapat dilihat di website DJPK Kemenkeu.

"Tentu kita bersyukur sebelumnya pada 2022 juga kita berhasil mendapatkan DID sebesar 19 miliar dan 2023 kembali mendapat lebih besar tentu ini sangat membantu bagi Kota Metro," jelas Wahdi.

Lebih lanjut disampaikannya, regulasi dan arah kebijakan DID juga terus mengalami perubahan yang tentunya memengaruhi pemahaman dan komitmen daerah untuk membangun tata kelola dan pelayanan daerah menjadi lebih baik lagi. Hal ini menurutnya juga selaras dengan Misi Kota Metro yakni mewujudkan pemerintahan good governance and clean goverment melalui peningkatan kualitas pelayanan publik.

6. Rindu tangani pasien? Wahdi bilang ini

[WANSUS] Wali Kota Wahdi, Gagas Metro Creative Hub Sasar Milenial-Gen ZWawancara khusus bersama Wali Kota Metro, dr. H. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG (K) (tengah). (Dok. Diskominfo Kota Metro).

Di tengah kesibukan sebagai orang nomor satu di Kota Metro, Wahdi berupaya membagi waktu antara bekerja dan keluarga. Menurutnya, latar belakang sebagai dokter dan pengajar membuatnya disiplin membagi waktu.

“Karena latar belakang saya sebelumnya sebagai dokter, ada berbagai aktivitas, keluarga sudah mengerti. Hubungan dengan keluarga sudah baik,” katanya.

Ia menambahkan, saat berprofesi sebagai dokter kandungan, tidur hanya 2 jam hal lumrah. Justru saat ini ia bersyukur jam tidur bisa bertambah.

“Tapi misal hujan malam hari, gak bisa tidur. Saya pantau (situasi kota). Setiap kejadian apapun saya turun. Jadi semua hal itu sudah saya latih dengan sendirinya hubungan dengan masyarakat terkait profesi sebelumnya (dokter),” paparnya.

Ia tak menampik, sejak terpilih sebagai wali kota, tidak lagi membuka praktik dokter kandungan hampir 2 tahun. Sebelumnya rata-rata ia melayani 50 pasien setiap hari.

Disinggung apakah kangen melayani pasien terkait profesinya sebagai dokter, Wahdi mengemukakan pendapat menarik. “Tiap hari saya ketemu masyarakat. Pasien saya kini lebih banyak. Dulu wanita dan ibu-ibu pasien terbanyak. Sekarang, semuanya jadi pasien. Harus saya perhatikan,” jelasnya.

Baca Juga: Profil Wahdi Siradjuddin, Dokter Kandungan Kini Wali Kota Metro

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya