Ubah Stigma Negatif “Kampung Begal” Melalui Objek Wisata Way Guruh

Diinisiasi wadah IJS dan tokoh masyarakat

Lampung Timur, IDN Times – Mengembangkan potensi lokal desa agar dikenal luas masyarakat dilakukan sejumlah pemuda yang tergabung dalam wadah Ikam Jabung Sai (IJS) bersama warga setempat. Objek wisata desa yang dikembangkan bernama Way Guruh.

Way Guruh adalah nama sebuah tempat yang memiliki potensi untuk menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Lampung Timur. Pemandian alam ini berlokasi di Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung.

Zainal Abie, pegiat IJS mengatakan, Way Guruh dikembangkan secara swadaya dengan dukungan pemilik lahan, para tokoh dan tua-tua setempat dan niat serta semangat membuat perubahan mereka bergotong-royong melakukan berbagai kegiatan di Way Guruh. “Mulai dari membersihkan, membuka jalan masuk, menata beberapa titik di lokasi yang bisa membuat Way Guruh menjadi semakin menarik bagi para pengunjung dan juga mulai mempromosikannya melalui media sosial,” ujar Zainal.

1. Kian dikenal berkat medsos

Ubah Stigma Negatif “Kampung Begal” Melalui Objek Wisata Way GuruhPengunjung menikmati liburan di pemandian alam Way Guruh berlokasi di Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. (Istimewa/IDN Times)

Wisata Way Guruh ini belakangan terus berkembang dan ditandai dengan meningkatnya kunjungan dari warga sekitar desa maupun dari luar Jabung sendiri. Hal itu disampaikan Zainal Abie, pegiat IJS. Warga desa setempat dan pemuda tergabung dalam IJS pun rutin mempromosikan tempat wisata ini melalui media sosial Facebook dan Instagram.

Beberapa sarana yang tersedia di objek wisata Way Guruh di antaranya, batu sajadah. Dinamakan batu sajadah lantaran ada dua batu datar berukuran besar terletak berdampingan. Di sekitaran batu itu ada aliran air.

Terdapat juga kali dengan aliran air tak deras dan batu kali bisa dimanfaatkan pengunjung khususnya anak-anak yang gemar bermain air. Bagi yang ingin bersantai mendayung menggunakan perahu karet, di tempat ini tersedia. Tersedia juga sekitar delapan bambu dibuat layaknya pancuran air kecil.

Syachri Ramadhan, warga Metro yang berasal dari Jabung menjelaskan, meski objek wisata Way Guruh masih seadanya,  saat ini sudah mulai ramai dikunjungi warga. Bahkan dari luar daerah Lampung Timur pun sudah ada yang berkunjung ke sini.

Menurutnya proses yang diawali dengan niat dan semangat kebersamaan penting untuk melakukan perubahan kepada yang lebih baik. “Sebuah gerakan yang dilakukan secara bergotong-royong bahu membahu, adalah suatu hal yang langka dan mahal di zaman sekarang,” jelas pria menjabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan  Daerah Kota Metro ini.

Baca Juga: Lampung Timur Catat Kasus Positif COVID-19 Pertama

2. Butuh inovasi dan kreativitas

Ubah Stigma Negatif “Kampung Begal” Melalui Objek Wisata Way GuruhPengunjung menikmati liburan di pemandian alam Way Guruh berlokasi di Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. (Istimewa/IDN Times)

Akademisi Universitas Muhammadiyah Metro, Bambang Suhada menyambut baik pengembangan wisata desa yang dilakukan oleh para pemuda dan warga di Kecamatan Jabung. Menurutnya, sudah terlalu lama Jabung dikenal sebagai daerah yang identik dengan kriminalitas.

Ia menyatakan, kata kunci untuk membangun ekonomi Jabung adalah inovasi dan kreativitas. Ekonomi Jabung agak sulit untuk dikembangkan dengan cara-cara konvensional.  “Dibutuhkan terobosan pemikiran agar warga Jabung memiliki motivasi tinggi dalam membangun daerahnya dari ketertinggalan,” paparnya.

Bambang menambahkan, penciptaan nilai tambah melalui pengembangan industri kecil atau rumahan dengan basis potensi lokal merupakan gagasan yang perlu segera di implementasikan. Itu seiring dengan pengembangan wisata desa tersebut.

3. Jabung dikenal publik “kampung begal”

Ubah Stigma Negatif “Kampung Begal” Melalui Objek Wisata Way GuruhPengunjung menikmati liburan di pemandian alam Way Guruh berlokasi di Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. (Istimewa/IDN Times)

Masyarakat Lampung saat mendengar kata Jabung, pemikiran pertama terlintas adalah “kampung begal”. Persepsi itu merujuk maraknya aksi kriminalitas para pelakunya berasal dari Kecamatan Jabung. Selain itu, kerap ada kejadian tindak kriminalitas seperti pencurian kendaraan bermotor, pelaku ada berasal dari kecamatan tersebut.

“Pemberitaan terkait kriminalitas yang sering dikaitkan dengan daerah ini, dan pelakunya dari daerah sini, membuat stigma itu ada. Kami para pemuda Jabung berinisiatif untuk mencoba mengubah stigma itu menjadi citra yang baik ke depannya,” jelas Zainal Abie, pegiat IJS.

Baca Juga: Bagaimana COVID-19 Mengubah Cara Hidup Masyarakat Lampung Timur

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya