Tiga Terduga Teroris Ditangkap di Lampung Punya Banyak Aset
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri sejak 31 Oktober-3 November melakukan operasi penangkapan terduga teroris dan penyitaan barang bukti. Hasil operasi, tiga warga ditangkap diduga teroris.
Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, Kamis (4/11/2021). Ia mengatakan, tiga terduga teroris yang ditangkap inisial SU, SK dan DRI.
“Tiga terduga teroris yang diamankan ini ternyata mempunyai banyak aset di Lampung. Salah satu di antaranya punya banyak aset tanah dan kendaraan operasional," ungkap Pandra sapaan akrabnya.
Baca Juga: Lagi, Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Lampung
1. Tiga teroris ditangkap
Terkait kronologis penangkapan, Pandra menjelaskan, tiga terduga teroris yang ditangkap merupakan pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) Abdurrahman bin Auf (ABA). Mereka ditangkap hasil pengembangan kasus dari terduga teroris sebelumnya ditangkap beberapa waktu lalu
“Tiga terduga teroris ditangkap ini hasil pengembangan dari Jakarta dan Medan. Ini masih terkait kotak amal yang diduga menjadi sumber pendanaan kelompok teroris,” jelasnya.
Pandra menambahkan, para terduga pelaku teroris ini berafiliasi dengan kelompok atau jaringan teroris paling dicari, Jamaah Islamiyah. "Mereka melakukan pengkaderan yang punya tujuan jihad global. Apa yang dilakukan ini juga berafiliasi dengan kelompok kelompok radikal dunia," katanya.
2. Ratusan kotak amal diamankan Densus 88
Densus 88 mengangkut ratusan kotak amal bertuliskan LAZ BM ABA, Rabu (3/1/2021). Barang bukti itu diduga dijadikan sumber pendanaan kegiatan teroris itu diangkut dari lokasi penggeledahan di Gang Mahoni 1, Way Halim Permai, Bandar Lampung.
Barang bukti itu diangkut menggunakan satu unit mobil truk. Kejadian ini pun mengundang atensi warga permukiman setempat.
Panut Darwoko selaku Ketua Lingkungan 1, RT 6, Kelurahan Way Halim Permai, Way Halim, Bandar Lampung, saat dikonfirmasi awak media mengatakan, tak mengetahui ada satu rumah dijadikan tempat penyimpanan kotak amal. Ia menyatakan, rumah tersebut sudah lama tidak berpenghuni.
"Memang dulu itu setahu saya rumah yayasan tapi sudah setahun terakhir kosong. Baru beberapa hari kemarin ada orang baru yang mau nempatin," ujarnya.
Panut mengatakan, penghuni rumah atau pengurus yayasan tersebut tidak begitu membaur dengan warga sekitar. "Jarang berbaur dengan warga, hanya saat melakukan baksos mengundang anak yatim dan khitan massal," katanya.
3. Wali kota minta warga pendatang wajib lapor
Ratusan kotak amal disita Densus 88 karena diduga dijadikan penggalangan dana kegiatan teroris mendapat atensi Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana. Ia mengimbau warga pendatang diluar KTP Bandar Lampung melaporkan ke RT dan Kepala Lingkungan dalam 1×24 jam.
“Kuncinya adalah RT dan lingkungan, babinsa, Bbhabinkamtibmas, lurah, camat. Siapapun yang datang, 1×24 jam, harus lapor,” katanya.
Hal senada disampaikan Kabid Humas Polda Lampung. Pandra mengatakan, aparat kepolisian mengimbau masyarakat dari lingkungan terkecil dapat menangkal teroris ini. "Perlu kerjasama yang baik, juga peran serta masyarakat dalam mengawasi wilayah atau lingkungan tempat tinggal," ucapnya.
Baca Juga: Ratusan Kotak Amal dan Komputer Diangkut Densus 88 dari Rumah di Lampung