Sarasehan Nasional Forum Rektor di Unila Bidik 1.700 Peserta

Digelar 23-24 Desember

Bandar Lampung, IDN Times – Sebanyak 1.700 peserta rencananya akan menghadiri Sarasehan Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa. Acara itu dihelat di Universitas Lampung (Unila) 23 - 24 Desember 2021.

Rektor Unila Prof Karomani menjelaskan, sarasehan diselenggarakan secara hybrid (online dan offline). Peserta terdiri dari 200 peserta offline terdiri dari pengurus Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB), para rektor, para pimpinan perguruan tinggi dan tamu undangan.

“Sedangkan 1.500 peserta hadir secara online (para dosen, para tenaga kependidikan, para mahasiswa) dari seluruh Indonesia,” jelasnya, Rabu (8/12/2021).

Baca Juga: Pengukuhan Guru Besar Unila Prof Syarifuddin, Sampaikan Orasi IEKAD

1. Rencananya dihadiri sejumlah menteri

Sarasehan Nasional Forum Rektor di Unila Bidik 1.700 PesertaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah) berpegangan tangan dengan Mensesneg Pratikno (kanan) dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi sebelum foto bersama yang merupakan rangkaian pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada 23 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Karomani menjelaskan, kegiatan saresahan ini akan dihadiri sejumlah tokoh sebagai pembicara di antaranya ketua DPR RI, wakil ketua DPR RI, menteri Koordinator Bidang Perekonomian, menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, menteri Pertahanan, menteri BUMN, serta menteri Desa dan PDTT. 

Sarasehan Nasional Forum Rektor Penguat  Karakter Bangsa mengusung tema “Penguatan Karakter Kebangsaan Melalui Pengamalan Pancasila untuk Penanganan dan Penanggulangan Sikap Ekstrimisme dan Terorisme, serta Penanganan dan Penanggulangan Kekerasan Seksual”.

2. Upaya tangkal intoleransi dan radikalisme serta terorisme

Sarasehan Nasional Forum Rektor di Unila Bidik 1.700 PesertaIlustrasi toleransi. IDN Times/Sukma Shakti

Menurut Karomani, saresehan bertujuan untuk menghasilkan berbagai pemikiran yang solutif dan inovatif dari perguruan tinggi dalam membangun karakter bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Maju.

Ia menambahkan, FRPKB merupakan himpunan para pimpinan perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki peran strategis dalam rangka penguatan nilai-nilai karakter kebangsaan bermuatan Pancasila dalam upaya menangkal intoleransi dan radikalisme serta terorisme.

Forum ini lahir dilatarbelakangi komitmen untuk menegaskan perguruan tinggi yang dipimpin sebagai kampus Pancasila bebas dari perilaku dan tindakan intoleransi, radikalisme, terorisme, maupun kekerasan seksual.

3. Delapan program FRPKB

Sarasehan Nasional Forum Rektor di Unila Bidik 1.700 PesertaSebanyak 1.700 peserta rencananya akan menghadiri Sarasehan Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa. di Unila 23 - 24 Desember 2021. (Dok Humas Unila)

Rektor Unila menjelaskan, FRPKB kepengurusan periode 2021-2023 memiliki program kerja terangkum dalam delapan ruang lingkup. Pertama, memperkuat pemahaman dan penerapan ideologi Pancasila dalam rangka meneguhkan ideologi Pancasila sebagai satu-satunya dasar negara Indonesia dalam bidang pembelajaran bagi dosen dan mahasiswa.

Kedua, penguatan kecintaan kepada bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku yang mendukung nasionalisme. Program ini juga ditujukan untuk meningkatkan kesadaran nasionalisme, patriotisme atas keragaman.

Ketiga, peningkatan kesadaran hukum terhadap pelanggaran yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Program ini diharapkan mampu mencegah pelanggaran berupa AGHT yakni Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan.

Keempat, penelitian pengembangan terkait implementasi ideologi Pancasila. Hal ini dilakukan dengan memetakan radikalisme dan religiusitas di lingkungan kampus, memetakan potensi solidaritas dan toleransi, serta menemukan metode implementasi ideologi Pancasila yang efektif dan efisien.

Kelima, pengabdian tentang implementasi ideologi Pancasila yang memanfaatkan hasil riset tentang ideologi Pancasila. Hal ini diwujudkan dengan kegiatan seperti sosialisasi, lomba poster, dan lomba konten digital. Keenam, kesadaran bela negara dan nasionalisme bagi mahasiswa untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas mahasiswa dalam global positioning Indonesia di luar negeri.

Ketujuh, melakukan internasionalisasi toleransi dan keberagaman dengan menghasilkan duta toleransi dan keberagaman level internasional, mengenalkan dan mempromosikan toleransi dan keberagaman ala Indonesia di mancanegara, dan membentuk himpunan alumni perguruan tinggi Indonesia di mancanegara. Kedelapan, amplifikasi penguatan ideologi Pancasila yang terdiri dari deradikalisasi, toleransi, dan nasionalisme. Ini bertujuan untuk mempertahankan dan memperkuat persatuan Indonesia dan menjaga keutuhan NKRI.

Baca Juga: Mantap! ADB Siap Kucur Rp574,1 Miliar Bangun RSPTN dan IRC Unila

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya