PLN Perkuat Electrifying Agriculture, Sokong Ketahanan Pangan Sumbagsel

Alsintan berbasis listrik murah dan ramah lingkungan

Bandar Lampung, IDN Times - PT PLN (Persero) mendukung ketahanan pangan nasional melalui program Electrifying Agriculture. Melalui program ini, PLN membangun sistem kelistrikan, termasuk di dalamnya penggantian alat pertanian berbasis BBM ke listrik, serta integrasi jalur distribusi.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan, PLN telah merancang sistem kelistrikan  terintegrasi dengan rencana pembangunan tol demi mendukung sektor pertanian di Sumatera. Untuk penguatan sistem kelistrikan.

"Sedang dibangun juga transmisi 275 kV dari Aceh sampai ke Lampung. Kemudian dari jalan tol itu dibangun exit-exit, yang kami melihat di situlah ada penambahan pelanggan PLN yang baru. Di dalamnya ada pertanian, perkebunan, ada tambak dan lain-lain," jelasnya dalam keterangan resmi, Sabtu (6/8/2022).

1. Alsintan berbasis listrik murah dan ramah lingkungan

PLN Perkuat Electrifying Agriculture, Sokong Ketahanan Pangan SumbagselPetugas PLN (kanan) mengecek jaringan listrik yang di greenhouse hidroponik program Electrifying Agriculture lampu UV di WETT Betet, Nganjuk, Jawa Timur. (IDN Times/Dhana Kencana)

Darmawan menjelaskan, program Electrifying Agriculture  PLN siap menyokong Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) sebagai kawasan aglomerasi terintegrasi untuk pangan dan pembangunan di seluruh Sumatera. 

Program ini akan mendorong sektor pertanian menjadi lebih maju dan modern dengan mengganti alat-alat mesin pertanian (alsintan) berbahan bakar fosil yang mahal dan merusak lingkungan ke alsintan berbasis listrik murah dan ramah lingkungan. 

"Kalau ada penggilingan padi beli solar 1 liter harganya 16 ribu, itu setara dengan 1,2 kWh listrik yang harganya hanya 1.800. Jadi kalau pindah dari BBM solar ke listrik mengurangi biaya sekitar 80 persen. Untuk itulah kami melakukan Electriying Agriculture dalam mendukung ketahanan pangan," jelas Darmawan.

Ia menambahkan, PLN berkomitmen memperluas program ini di daerah-daerah seluruh Indonesia. Khusus di Sumbagsel tercatat 12.482 pelanggan Electrifying Agriculture sudah menggunakan listrik dalam meningkatkan produktivitasnya. Total kebutuhan listrik dari para pelanggan ini mencapai 381 megavolt ampere (MVA) hingga Juni 2022.

Baca Juga: Ini Misi 4 Hari Diusung PLN Bakti PDKB di Tanggamus dan Pringsewu

2. Telah petakan potensi program Electrifying Agriculture

PLN Perkuat Electrifying Agriculture, Sokong Ketahanan Pangan SumbagselAsrori (36) mengecek pompa air untuk tanaman selada di greenhouse hidroponik program Electrifying Agriculture PLN lampu UV di WETT Betet, Nganjuk, Jawa Timur. (IDN Times/Dhana Kencana)

Darmawan menjelaskan, PLN juga telah memetakan potensi program Electrifying Agriculture yaitu di perkebunan sawit, peternakan ayam, tambak udang, pengolahan tebu, pabrik tapioka, hingga pompa sumur untuk pengairan. "Kami sudah hitung total kebutuhan listrik calon pelanggan untuk  Electrifying Agriculture ini sekitar 6,2 MVA," jelasnya.

Darmawan memastikan, PLN siap mengamankan seluruh kebutuhan listrik pelanggan karena saat ini cadangan daya listrik di Sumbagsel melimpah. PLN mencatat daya mampu di sistem kelistrikan Sumbagsel mencapai 5.283 megawatt (MW) dengan beban puncak 4.001 MW, sehingga ada cadangan daya 1.282 MW. 

“Kami berharap dukungan ini bisa menyokong ketahanan pangan nasional, serta membawa kesejahteraan bagi para petani," jelasnya.

3. BUMN akan mendorong ekosistem pertanian

PLN Perkuat Electrifying Agriculture, Sokong Ketahanan Pangan SumbagselSeminar Nasional Jilid 4: Membangun Aglomerasi Sumatera Bagian Selatan digelar Masyarakat Profesional Sumatera Bagian Selatan (MASPRO), Jumat (5/8/2022). (Dok. PLN UID Lampung).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, demi mendukung ketahanan pangan nasional, BUMN akan mendorong ekosistem pertanian, menyokong permodalan serta membangun infrastruktur jalan untuk memperlancar proses distribusi pangan. Langkah ini diharapkan dapat mendorong transformasi ekonomi di daerah-daerah. 

"Proyek jalan tol yang sedang pemerintah bangun menjadi pendorong ekosistem baru, sehingga Lampung bisa menjadi penopang ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari provinsi lain. Khususnya sebagai penyangga Jawa,” jelas Erick dalam Seminar Nasional Jilid 4: Membangun Aglomerasi Sumatera Bagian Selatan digelar Masyarakat Profesional Sumatera Bagian Selatan (MASPRO), Jumat (5/8/2022).

Erick mengingatkan, potensi dimiliki Sumbagsel masih sangat besar. Terutama setelah dibangun jalan tol yang menghubungkannya dengan daerah-daerah sekitar.

4. Pertumbuhan angkutan logistik hingga 140 persen

PLN Perkuat Electrifying Agriculture, Sokong Ketahanan Pangan SumbagselSuasana arus balik lebaran di Pelabuhan Bakauheni, Jumat (6/5/2022) malam. (IDN Times/Martin L Tobing).

 Erick berharap kondisi ini bisa segera dimaksimalkan. Sebab pembangunan infrastruktur jalan tol dari Lampung ke Sumatera Selatan, telah meningkatkan traffic Sumatera-Jawa sekitar 40 persen. Pertumbuhan angkutan logistik bahkan hingga 140 persen.

"Ini captive market, jika dari 20 juta kendaraan tersebut sekitar 1 persennya tinggal di Bakauheni sehari dua hari, maka akan mendorong lahan pekerjaan baru,” ucap Erick.
 
Terkait hal itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan
siap mendukung Sumbagsel sebagai episentrum ekonomi baru. Tak hanya menyediakan pasokan listrik yang andal, PLN juga bersinergi dengan BUMN lainnya berkomitmen menyediakan sistem pertanian yang modern, murah dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Melongok Touring Motor Listrik Digelar PLN di Kota Metro

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya