PLN Operasikan 2 PLTM Berbasis Energi Bersih di Lampung Barat

Saat ini beban puncak subsistem Lampung mencapai 1.100 MW

PT PLN (Persero) terus menambah porsi pembangkit berbasis energi baru terbarukan di Indonesia. Dua Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) baru berhasil dioperasikan di wilayah Lampung, yaitu PLTM Batu Brak dan PLTM Melesom 2 di Kabupaten Lampung Barat.

Kedua pembangkit berbasis energi bersih ini dibangun sesuai dengan RUPTL 'Green' 2021 - 2030. Berikut IDN Times ulas sisi unik dua PLTM tersebut.

Baca Juga: PLN Peduli-Rumah BUMN Gelar Pelatihan Dorong Pelaku UMKM Taat Perizinan

1. Tambah porsi pembangkit EBT sampai 24 GW hingga 2030 mendatang

PLN Operasikan 2 PLTM Berbasis Energi Bersih di Lampung BaratPT PLN (Persero) terus menambah porsi pembangkit berbasis energi baru terbarukan PLTM Batu Brak dan PLTM Melesom 2 di Kabupaten Lampung Barat. (Dok. PLN)

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan PLN mempunyai komitmen mendukung pemerintah mencapai target carbon neutral 2060 dengan mempercepat operasional pembangkit EBT. Melalui RUPTL Hijau sudah diterbitkan, PLN akan menambah porsi pembangkit EBT sampai 24 GW hingga 2030 mendatang.

"Kami berupaya untuk bisa mempercepat operasional pembangkit EBT yang saat ini sudah terencana dan dalam proses pembangunan. Langkah ini dilakukan agar target bauran energi 23 persen di 2023 juga bisa tercapai," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (7/7/2022).

2. PLN memperkuat kolaborasi dengan pihak swasta

PLN Operasikan 2 PLTM Berbasis Energi Bersih di Lampung BaratPT PLN (Persero) terus menambah porsi pembangkit berbasis energi baru terbarukan PLTM Batu Brak dan PLTM Melesom 2 di Kabupaten Lampung Barat. (Dok. PLN)

Menurut Darmawan, Indonesia merupakan negeri kaya akan sumber daya alam. Dengan pengembangan energi listrik berbasis sumber daya alam dalam negeri bisa mengurangi ketergantungan akan energi fosil.

"Indonesia punya potensi energi bersih yang sangat besar dan bisa dikembangkan sehingga menjadi modal utama negara ini untuk mencapai kemandirian energi," tambah Darmawan.

Guna mewujudkan RUPTL Hijau, PLN memperkuat kolaborasi dengan pihak swasta melalui pembangunan pembangkit baru berbasi EBT. Melalui keterlibatan aktif Independent Power Producer (IPP), PLN mendapat tambahan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) di Lampung.

Salah satunya, PLTM Batu Brak yang sudah resmi beroperasi pada 20 Juni 2022. Pembangkit dengan kapasitas 2 x 3,85 MW ini menambah porsi pembangkit EBT dalam bauran energi khususnya di Lampung.

3. Saat ini beban puncak subsistem Lampung mencapai 1.100 MW

PLN Operasikan 2 PLTM Berbasis Energi Bersih di Lampung BaratPT PLN (Persero) terus menambah porsi pembangkit berbasis energi baru terbarukan PLTM Batu Brak dan PLTM Melesom 2 di Kabupaten Lampung Barat. (Dok. PLN)

Beroperasinya PLTM ini dilanjutkan dengan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) antara PLN dengan PT Tiga Oregon Putra (TOP) selaku IPP dari PLTM Batu Brak. Sedangkan, PT Graha Hidro Nusantara selaku IPP dari PLTM Melesom 2 dalam kesempatan yang sama mengantongi komitmen pendanaan atau Financial Close.

Kedua IPP ini meresmikan tahapan penting bagi pembangunan pembangkit melalui perjanjian diteken di Bali, Kamis 30 Juni 2022. Untuk PLTM Melesom 2 memiliki kapasitas 2 X 1,15 MW dengan rencana interkoneksi melalui SUTM 20kV melalui penyulang Mocca dari GI Liwa.

Pembangkit ini mampu menghasilkan energi per tahun sebesar 39,85 GWh. Saat ini beban puncak subsistem Lampung mencapai 1.100 MW. Di mana, dengan masuknya PLTM Batu Brak dan PLTM Melesom 2 ini mampu menjawab kebutuhan pasokan listrik.

Saat ini total porsi EBT di Lampung mencapai 285,9 MW atau sekitar 25,9 persen dari energy mix subsistem Lampung. Dengan masuknya PLTM Batu Brak dan PLTM Melesom 2 maka semakin memperkaya jenis pembangkit EBT di Lampung yang mayoritas didominasi oleh PLTA dan PLTP.

Baca Juga: PLN Tanam 4.000 Mangrove dan Bangun Fasilitas Ekowisata Pesawaran

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya