Meski Harga Naik, Ternyata Segini Stok Beras di Lampung
Intinya Sih...
- Kenaikan harga beras di Lampung masih on track dengan skenario dan risiko diprakirakan
- Bank Indonesia Provinsi Lampung telah mengidentifikasi risiko inflasi tahun 2024 dari sisi global hingga regional
- Satgas Pangan, Dinas Perhubungan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung akan memperkuat pemerataan distribusi beras di pasar tradisional dan pasar modern serta menindak tegas pelaku penimbunan beras
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Bank Indonesia Provinsi Lampung menyatakan, kenaikan harga beras yang terjadi saat ini di Lampung masih on track dengan skenario dan risiko diprakirakan. Imbas kenaikan harga beras ke inflasi, di provinsi setempat sepanjang 2024 ini akan tetap terjaga kisaran 2,9 persen – 3,4 persen year on year (yoy).
Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan, Jumat (16/2/2024).
Baca Juga: Demi Jamin Stok Beras, Gubernur Larang Gabah Dijual Diluar Lampung
1. BI identifikasi risiko inflasi
Junanto menjelaskan, Bank Indonesia Provinsi Lampung telah mengidentifikasi risiko inflasi tahun 2024 dari sisi global hingga regional. Itu untuk mendukung perumusan langkah-langkah pengendalian inflasi dikemas dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Lampung 2024.
Selain itu imbuhnya, sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung yang semakin kuat juga ditunjukan dengan kolaborasi antara OPD dan instansi vertikal di Provinsi Lampung dalam pengendalian inflasi bahan pangan, terutama beras.
"Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DKPTPH) bersama BULOG Divre Lampung memastikan terjaganya kinerja penyerapan beras domestik melalui optimalisasi produksi padi hingga panen raya yang diprakirakan berlangsung pada Maret hingga Mei 2024," papar Junanto.
2. Siap tindak tegas pelaku penimbunan beras di Lampung
Junanto mengatakan, Satgas Pangan, Dinas Perhubungan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung juga akan memperkuat pemerataan distribusi beras di pasar tradisional dan pasar modern. Serta menindak tegas pelaku penimbunan beras di Provinsi Lampung.
Dalam rangka penguatan pengendalian outflow gabah ke luar wilayah Lampung, Biro Perekonomian Provinsi Lampung segera berkoordinasi dengan OPD terkait dan seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung untuk percepatan No. 26/132/Bdl/Srt/B
revisi Pergub Nomor 71 Tahun 2017.
Selain itu, Gubernur Lampung akan memimpin langsung sinergi penguatan stabilitas harga beras melalui forum High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM TPID) pada Rabu, 21 Februari 2024.
3. Segini stok beras di Lampung
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menyatakan, meski terjadi kenaikan harga beras, hasil pemantauan di Pasar Panjang dan Gudang BULOG Divre Lampung hari ini menunjukkan, pasokan beras di Provinsi Lampung masih sangat terjaga. Terdapat 516.038 ton pada Januari – April 2024, serta 15.573 ton di Gudang BULOG sebagai cadangan beras pemerintah.
Ia menambahkan, pasokan beras di Provinsi Lampung saat ini mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat hingga tuga bulan ke depan. Bahkan tercatat surplus 227.540 ton.
“Pada intinya stok beras kita terjaga, sehingga tidak perlu khawatir berlebih hingga
melakukan panic buying. Kendala distribusi dan permasalahan tata niaga menjadi pemicu kenaikan harga beras saat ini, serta adanya kenaikan permintaan beras dari wilayah Jawa," ujar Arinal.
Baca Juga: PSU Dua TPS di Bandar Lampung Serentak Dilaksanakan 18 Februari 2024