Lamsel Rawan Bencana, Perlu Pemberdayaan Masyarakat Kurangi Risiko

Beberapa desa khususnya kawasan pesisir Lamsel rawan bencana

Lampung Selatan, IDN Times - Beberapa desa di Kabupaten Lampung Selatan masuk kategori rawan bencana. Terutama, pada wilayah yang lokasinya dekat dengan pantai.

“Kebetulan di Kabupaten Lampung Selatan ini terdapat beberapa desa kita yang memang rawan bencana, khususnya daerah-daerah pantai yaitu Kecamatan Rajabasa dan mungkin juga Kecamatan Katibung,” kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Lampung Selatan, Eka Riantinawati, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga: Melongok Program Lapor Pak Diusung Kecamatan Jatiagung Lamsel

1. Perlu pemberdayaan masyarakat mengurangi risiko bencana

Lamsel Rawan Bencana, Perlu Pemberdayaan Masyarakat Kurangi RisikoFOTO/Mohamad Hamzah

Merujuk kondisi desa kategori rawan bencana, Eka mengatakan, perlu pemberdayaan masyarakat mengurangi risiko bencana. Ia juga mengapresiasi rapat pembahasan draft rencana kerja tahunan bersama dengan Arbeiter Samatier Bund (ASB) Indonesia and Philippines dan Paluma Nusantara.

Ia berharap kerja sama dengan ASB dan Paluma Nusantara dapat memberikan dampak yang positif, terhadap masyarakat dalam menghadapi bencana alam maupun bencana nonalam yang terjadi di Kabupaten Lampung Selatan.

“Harapan kami, dengan adanya ASB ini bisa memberikan kontribusi yang baik untuk kemajuan dan peningkatan Kabupaten Lampung Selatan. Selain itu juga, kami juga ingin mengetahui lebih jauh program-program yang akan dilaksanakan oleh ASB,” ujarnya.

2. Kesiapsiagaan bencana dan respons kemanusiaan inklusif

Lamsel Rawan Bencana, Perlu Pemberdayaan Masyarakat Kurangi RisikoANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Partnership Manager ASB, Agnes Patongloan menjelaskan, program yang digagas oleh pihaknya bersama dengan Paluma Nusantara, memuat kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kesiapsiagaan bencana dan respon kemanusiaan yang inklusif.

“Program pertama akan dilaksanakan sampai tahun 2024 dan program yang kedua akan dilaksanakan sampai akhir 2023. Nah, sebagai bagian dari MoU di level nasional, pada level kabupaten sesuai dengan amanat peratuaran yang ada, kami diwajibkan untuk mendiskusikan rencana kerja tahunan ini dengan pemerintah daerah,” paparnya.

Menurut Agnes, program-program tersebut telah sejalan dengan dengan program pemerintah daerah. Dalam pelaksanaannya berkaitan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Desa Tangguh dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

3. Desa bakal diimplementasikan program

Lamsel Rawan Bencana, Perlu Pemberdayaan Masyarakat Kurangi RisikoWarga berada di dalam tenda pengungsian darurat pascagempa berkekuatan magnitudo (M) 7,5 di Desa Lambego, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Kamis (16/12/2021). Basarnas Sulawesi Selatan mencatat sekitar 850 jiwa dari empat desa yaitu Desa Lambego, Lamantu, Majapahit dan Desa Lagundi Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar mengungsi akibat gempa bumi yang terjadi pada Selasa (14/12/2021). ANTARA FOTO/HO/BASARNAS

Agnes mengatakan, tujuan dari program tersebut yaitu guna meningkatkan ketangguhan komunitas rawan bencana di Kabupaten Lampung Selatan dengan berfokus pada populasi berisiko. Kemudian, mendukung kesiapsiagaan dan respons kemanusiaan yang inklusif bagi aktor kemanusiaan di tingkat nasional dan tingkat kabupaten.

“Disetiap program ini hasil yang diharapkan itu dipisah-pisahkan, antara level kabupaten dan juga level desa. Pada tingkat desa, salah satunya yaitu tersedianya data kelompok berisiko terutama penyandang disabilitas, tapi nanti disini ada kelompok berisiko lain juga, kita bisa identifikasi, tapi memang fokusnya penyandang disabilitas,” katanya.

Untuk diketahui, program pertama akan dilaksanakan di Desa Kunjir dan Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa serta Desa Suak Kecamatan Sidomulyo. Program kedua, akan dilaksanakan di Desa Way Muli dan Desa Way muli timur Kecamatan Rajabasa. 

Baca Juga: Catat! Masuk Kantor Bupati Lamsel Wajib Pakai Aplikasi PeduliLindungi

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya