Jenazah ABK Hasan Apriadi Tiba di Rumah, Ibu Tak Mau Keluar Kamar 

Orangtua almarhum sangat terpukul

Bandar Lampung, IDN Times - Jenazah Anak Buah Kapal (ABK) Hasan Apriadi (20) tiba di kampung halamannya, Kampung Sukamaju, Desa Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Jumat (17/7/2020) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Lampung Ahmad Salabi saat dikonfirmasi, Sabtu (18/7/2020).

Ia menjelaskan, kedatangan jenazah Hasan disambut langsung oleh Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal didampingi Wakapolres Lampung Barat Kompol Alaidin. "Usai kedatangan, tak berapa lama, jenazah langsung dimakamkan," kata Salabi.

Ia menambahkan, kepergian ABK akrab disapa Yadi ini membuat kedua orang tuanya terpukul. Sampai-sampai ibu Hasan tidak mau keluar kamar.

1. Bupati Pesisir Barat berencana beri santunan

Jenazah ABK Hasan Apriadi Tiba di Rumah, Ibu Tak Mau Keluar Kamar Dok BP2MI Lampung

Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal mengucapkan terima kasih kepada BP2MI Lampung, Forkompinda Lampung dan berbagai pihak yang memfasilitasi kepulangan jenazah hingga tiba di kampung halaman. Pria berkacamata ini menyampaikan duka cita kepada pihak keluarga atas meninggalnya Hasan.

Agus berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Ia juga berencana memberikan santunan kepada orang tua Hasan.

Kepala BP2MI Provinsi Lampung Ahmad Salabi menjelaskan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak terkait agar keluarga almarhum Hasan Apriadi dapat menerima santunan. “Harapannya begitu (terima santunan), meski merujuk data, ABK ini tidak terdata asurasi BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.

2. Kirim gaji pertama ke orang tua

Jenazah ABK Hasan Apriadi Tiba di Rumah, Ibu Tak Mau Keluar Kamar Ilustrasi uang (IDN Times/Mela Hapsari)

Baca Juga: Jenazah ABK Hasan Apriadi Dikubur Malam Ini di Kabupaten Pesisir Barat

Jenazah ABK Hasan Apriadi tiba di Terimal Kargo Bandar Udara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan, Jumat (17/7/2020) pukul 14.00 WIB. Kepulangan jenazah disambut perwakilan keluarga.

Ranggi, sepupu Hasan menjelaskan, orang tua Hasan memang tidak menyambut di Bandara, tapi menunggu di kampung halaman. "Saya datang mewakili keluarga besar," katanya.

Ia menyampaikan, Hasan merupakan anak sulung dari lima bersaudara pasangan Gunawan Syukur dan Karni. Sepupunya itu memutuskan bekerja di kapal karena iming-iming penghasilan besar.

Keinginan Hasan bekerja di kapal sempat dilarang oleh ayahnya. Tapi hasan bersikeras. Bersama rekannya, Agus Setiawan, Hasan melamar menjadi ABK lewat PT Mandiri Tunggal Bahari (MTB) di Tegal, Jawa Tengah Oktober 2019 lalu.

Menurut Ranggi, Hasan ingin sekali membahagiakan kedua orangtuanya. Bahkan, gaji pertamanya langsung dikirim ke ayah dan ibunya. "Jadi gaji pertamanya Rp3,5 juta langsung dikirim ke orang tuanya. Dia juga ingin beli tanah, membangun rumah lalu menikah," jelas Ranggi.

3. ABK Agus Setiawan belum bisa pulang ke Pesbar

Jenazah ABK Hasan Apriadi Tiba di Rumah, Ibu Tak Mau Keluar Kamar (Ilustrasi kapal) IDN Times/Sukma Shakti

Terkait kepulangan ABK Agus Setiawan rekan kerja almarhum di kapal berbendara China Lu Huang Yuan Yu 188, Kepala BP2MI Provinsi Lampung Ahmad Salabi  menjelaskan, sampai saat ini belum bisa pulang ke Provinsi Lampung. Diketahui, Agus juga bekerja di kapal yang sama dengan almarhum Hasan.

“Belum bisa karena masih proses pengurusan berkas-berkas dan data-data dari pihak terkait di Kepri. Belum tahu kepastian Agus dan 21 ABK lainnya itu kapan pulang ke daerah masing-masing,” jelas Salabi.

Hasan ditemukan tewas saat bekerja di atas kapal Lu Jiang Yu 118 berbendera China 20 Juni lalu. Jenazah almarhum disimpan di dalam freezer tempat menyimpan sotong di kapal tersebut selama 18 hari. Tewasnya putra sulung dari lima bersaudara ini diketahui pasca kepolisian mengamankan dua kapal berbendera China dari perairan internasional Singapura 8 Juli 2020. 

Baca Juga: BP2MI Siap Fasilitasi Kepulangan Jenazah ABK Hasan Apriadi ke Lampung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya