Hore! Kajati Lampung Sumbang Kursi untuk Rumah Informasi Sejarah Metro

Wali kota dan kejari Metro beri pesan khusus

Metro, IDN Times – Wali Kota Metro Wahdi bersama Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Metro Virginia Hariztavianne mengunjungi Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro, Selasa (10/8/2021).

Saat berkunjung, Kajari menyerahkan langsung bantuan dari Kajati Lampung Hefiinur untuk pengembangan Rumah Informasi Sejarah Metro digagas Sahabat Dokterswoning.

“Pada kesempatan ini kami ditugaskan untuk menyerahkan bantuan berupa satu set kursi untuk Rumah Informasi Sejarah Metro,”ujar Virginia.

Baca Juga: Beli Buku Gratis Kopi dan Berdonasi, Galang Dana Rumah Informasi Sejarah

1. Rumah dokter satu dari dua cagar budaya Metro

Hore! Kajati Lampung Sumbang Kursi untuk Rumah Informasi Sejarah MetroWali Kota Metro Wahdi bersama Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Metro Virginia Hariztavianne mengunjungi Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro, Selasa (10/8/2021). (IDN Times/Istimewa).

Wali Kota Metro Wahdi menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dukungan dari Kajati Lampung dan berbagai kalangan untuk pengembangan Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro.

“Rumah dokter atau dokterswoning ini sendiri merupakan satu dari dua cagar budaya yang telah ditetapkan di Metro,” jelasnya.

Ahmad Khumaedi dari Sahabat Dokterswoning menjelaskan, Rumah Informasi Sejarah digagas secara swadaya oleh Sahabat Dokterswoning  melalui donasi publik.

“Sejumlah pejabat mulai dari kajati, wakil gubernur hingga politisi nasional dari berbagai partai serta warga mendukung inisiatif yang digagas oleh Sahabat Dokterswoning,” jelasnya.

2. Galang dana untuk RIS

Hore! Kajati Lampung Sumbang Kursi untuk Rumah Informasi Sejarah MetroBuku Menyebar Semangat Sejarah Lokal. (IDN Times/Istimewa).

Penggalangan dana Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro terus dilakukan. Tak hanya menyasar para pemangku kepentingan, tapi komunitas Sahabat Dokteeswoning juga melibatkan partisipasi publik yang lebih luas.

Kian Amboro sejarawan UM Metro yang terlibat dalam Sahabat Dokterswoning mengatakan, cara partisipasi terbaru dilakukan pihaknya adalah memasarkan buku berjudul Menyebar Semangat Sejarah Lokal. Buku  ini ditulis oleh belasan orang dari berbagai kalangan mulai dari dosen, peneliti, mahasiswa, pegiat sejarah dan lain-lain.

Kian mengatakan, buku Menyebar Semangat Sejarah Lokal dipasarkan seharga Rp100.000. Dari harga jual buku tersebut menurutnya, pembeli mendapat keuntungan.

"Satu buku dan empat buah Sekoli Kopi. Bayar satu dapat lima plus sudah ikut mendukung pengerjaan Rumah Informasi Sejarah Metro," celoteh Tibi sembari berpromosi.

3. Progres capai 60 persen

Hore! Kajati Lampung Sumbang Kursi untuk Rumah Informasi Sejarah MetroSejarah Rumah Dokter Kota Metro. (IDN Times/Istimewa).

Ahmad Satibi, perwakilan Sahabat Dokterswoning mengatakan, proses pengerjaan RIS Metro telah mencapai 60 persen. "Kami terus mengerjakan setiap harinya agar bisa selesai secepatnya,"jelasnya.

Satibi menambahkan, launching buku rencananya dilakukan berbarengan dengan launching Sekoli Kopi, RIS, dan Aplikasi Metro Mobile Heritage yang dibuat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Metro.

"Jadwalnya menyusul,masih melihat perkembangan PPKM dan aturan pemerintah. Launchingnya sederhana tidak melibatkan banyak orang dan menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.

Baca Juga: Kebijakan PPKM Zona Merah Wali Kota Metro Gencarkan Tracing dan Vaksin

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya