Hore, 425 Mahasiswa Lampung Anak Petani Terima Beasiswa

Rp500 ribu per bulan

Bandar Lampung, IDN Times – Sebanyak 425 mahasiswa Lampung menerima beasiswa dari Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Bantuan itu bersumber dari program Kartu Petani Berjaya (KPB) yang digulirkan orang nomor satu di provinsi setempat. Kegiatan simbolis penyerahan bantuan beasiswa digelar di Aula Fakultas Pertanian Universitas Lampung      (Unila), Rabu (22/7/2020).

Dekan Fakultas Pertanian Unila, Prof Irwan Sukri Banuwa, mengatakan, ratusan mahasiswa yang menerima beasiswa berasal dari Unila, Institut Teknologi Sumatera (Itera), dan Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Rinciannya, mahasiswa Unila mendapatkan beasiswa sebanyak 100 orang, Itera 156 mahasiswa dan Polinela 169 orang.

“Mereka mendapatkan Rp500 ribu setiap bulan hingga 8 semester dan sangat membantu bagi mahasiswa penerima beasiswa tersebut. Mahasiswa penerima ini sudah melalui proses penyaringan di Disdikbud Provinsi Lampung. Orang tua mereka ini semuanya anak petani, karena memang sasaran penerima bantuan adalah anak petani. Harapannya pada tahun mendatang semoga bisa ditambahkan lagi kuotanya dan terutama bagi seluruh fakultas bisa mendapatkan program beasiswa ini,” paparnya.

1. Gubernur bilang pemerintah harus bantu anak petani

Hore, 425 Mahasiswa Lampung Anak Petani Terima BeasiswaIDN Times / Martin L Tobing

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyatakan, ada korelasi antara program Kartu Petani Berjaya (KPB) dengan pemberian beasiswa kepada mahasiswa. Korelasi itu yakni, penerima beasiswa latarbelakang orang tuanya sebagai petani.

Beasiswa ini merupakan bentuk sumbangsih Pemprov Lampung kepada masyarakat terutama kepada anak petani yang memang harus dibantu oleh pemerintah. Apalagi visi dari Provinsi Lampung untuk lima tahun ke depan agar rakyat Lampung Berjaya,” paparnya.

Arinal menyatakan, ada sekitar 9 juta jiwa masyarakat Lampung dan mayoritas menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Merujuk hal itu menurutnya, program KPB diharapkan membantu kesejahteraan para petani.

“Persoalan pertanian ini memang belum tuntas,  ketika petani mau tanam susah mendapatkan pupuk dan hingga menjual hasil pertanian juga susah. Maka dari itu ke depannya harus menyelesaikan persoalan tersebut hingga bisa menguntungkan petani. Maka dari itu diharapkan semua harus bersinergi dan berharap pertanian bisa maju,” ujarnya.

Baca Juga: Rumah Sakit PTN Unila Siap Beroperasi Layani Cuci Darah

2. Fakultas pertanian Unila terima dua rekor MURI

Hore, 425 Mahasiswa Lampung Anak Petani Terima Beasiswamuri.org

Fakultas Pertanian Unila  menerima dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Penghargaan yang diterima yakni,  diseminasi hasil pertanian terlama dan berkesinambungan melalui media televisi serta klinik pertanian keliling terlama dan berkesinambungan

Dekan Fakultas Pertanian Unila Prof Irwan Sukri Banuwa menjelaskan, diseminasi hasil pertanian terlama dan berkesinambungan melalui media televisi sudah digelar selama empat tahun. FP Unila bekerjasama dengan satu stasiun televisi lokal untuk menayangkan acara secara live sebulan dua kali. Sedangkan program klinik pertanian keliling terlama dan berkesinambungan telah berlangsung selama 11 tahun. Konsepnya, sivitas akademika fakultas ini memberikan penyuluhan pertanian hingga ke pelosok.

Perwakilan MURI, Yusuf Ngadri mengatakan, Unila dinilai sangat antusias mendukung pembangunan karsa dan karya. Penghargaan yang diberikan layak karena kampus dijadikan tempat pengabdian kepada masyarakat. “Pemanfaatan teknologi harapannya masyarakat bisa sejahtera. Diharapkan Unila bisa terus mencerdaskan bangsa yang berbasis penelitian dengan kritis dan kreatif," ujarnya.

3. Unila ke depan fokus ketahanan pangan

Hore, 425 Mahasiswa Lampung Anak Petani Terima BeasiswaToko Tani Indonesia Center di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Sulsel. Humas Pemprov Sulsel

Rektor Unila Prof Karomani menjelaskan, pihaknya mendukung program Pemprov Lampung bidang pertanian. Diharapkan di masa mendatang, provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai ini menjadi lokomotif pertanian di Indonesia. “Unila pun ke depannya fokus dalam ketahanan pangan. Kami berencana MOU dengan sejumlah Lembaga di Amerika," ujarnya.

Karomani menyatakan, 2021 mendatang menjadi momentum penting Unila menjalankan berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana di lingkungan kampus. Ia mencontohkan, Unila bakal menerima bantuan 40 juta dolar Amerika Serikat dari Asian Development Bank (ADB).

“Berbagai pembangunan fisik akan dilanjutkan. Begitu juga pembangunan rumah sakit di Unila serta renovasi masjid yang diharapkan ke depan dapat menampung 8.000 jamaah. Untuk program jangka panjang juga meningkatkan kerja sama dengan pihak ketiga seperti pembangunan hotel atau apartemen di sekitar lingkungan kampus,” ujar Karomani.

Baca Juga: Hei Gen Z, Itera Buka Prodi Baru S1 Teknik Perkeretaapian, Mau Daftar?

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya