Guru Penyebar Video Hoaks Kericuhan Pedagang Vs Satpol PP Ditangkap

Kejadian aslinya di Banda Aceh bukan Metro Lampung

Bandar Lampung, IDN Times – Video viral kerusuhan antara pedagang dengan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) diduga terjadi di Terminal Kota Metro hoaks. Hal itu dinyatakan Polda Lampung yang mengusut video tersebut.

Polisi menyatakan, video yang beredar secara berantai di WhatsApp tersebut tidak terjadi di Kota Metro. Kejadian asli di video itu merupakan kericuhan terjadi di Pasar Kartini Peunayong, Banda Aceh, 24 Mei 2021.

Pengunggah pertama video hoaks tersebut sudah ditangkap. Pelaku adalah Guntoro (50) pria berprofesi guru Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.

Baca Juga: Cara YKWS dan Kota Metro Bangun Puskesmas Sasar Disabilitas dan Lansia

1. Pelaku sampaikan permohonan maaf lewat video

Kasatreskrim Polres Metro, AKP Andri Gustami, menjelaskan, seusai ditangkap, pelaku mengirimkan video permohonan maaf. Video itu sudah diunggah resmi di akun Instagram @polresmetro_lampung

“Assalamualaikum perkenalkan nama saya Guntoro pemilik akun Guntoro 21, terkait video kerusuhan yang terjadi di Terminal Metro Pusat pada tanggal 15 Juli 2021, pukul 22:00 adalah video hoaks,” ujarnya.

“Untuk itu, warga seluruh Lampung khususnya warga Kota Metro dan sekitarnya, dia atas nama pribadi mohon maaf serta berjanji tidak akan mengulangi kembali,” ucap Guntoro merujuk video permintaan maafnya.

2. Polres Metro bikin klarifikasi

Diketahui, video hoaks berdurasi 29 detik menggegerkan warga Kota Metro dan tersebar luas di WhatsApp Group publik. Video tersebut menayangkan kericuhan antara pedagang dengan petugas Satpol-PP.

Bahkan, akun Instagram resmi @Polresmetro_lampung juga telah membuat pernyataan video yang beredar tersebut berasal dari Banda Aceh 24 Mei 2021 yang lalu. Video kericuhan tersebut berawal saat petugas hendak memindahkan para pedagang ke lokasi Pasar Almahira Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.

3. Warga diminta cek dan ricek kebenaran video

Guru Penyebar Video Hoaks Kericuhan Pedagang Vs Satpol PP DitangkapBerbagai Sumber

Indra, warga Kota Metro menjelaskan, ia menerima video kericuhan melalui WhatsApp Group. Menurutnya, narasi di video tersebut bagi orang awam tentu membuat panik.

Namun ia melihat lebih seksama video tersebut tak percaya kericuhan terjadi di Kota Metro jika merujuk latar belakang lokasi kejadian.

“Kalau yang awam, mungkin panik dan bisa-bisa disebar laigi ke WA (WhatsApp). Yang golongan warganet seperti ini kan malah bikin panik warga lainnya.

Oki Wahab, warga Metro lainnya menyatakan, warganet perlu bijak saat menerima video atau pesan berantai yang belum tentu terbukti kebenerannya. “Sebenarnya cara-cara nge-cek video atau pesan itu hoaks kan bisa lewat Google,” jelasnya.

“Pas ada kejadian seperti itu (hoaks), jangan disiarkan lagi. Cukup berhenti di kita biar gak bikin panik warga lain,” tegasnya.

Baca Juga: Oksigen RS Mardi Waluyo Menipis? Wali Kota Metro Bilang Ini

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya