Dosen ITERA Beri Tips Vocational Berbasis E-commerce Sasar 40 UMKM

Bangun jaringan dan penerapan digital marketing

Bandar Lampung, IDN Times - Sebanyak 40 peserta yang merupakan para anggota koperasi dan pelaku UKM di Provinsi Lampung mengikuti pelatihan vocational berbasis e-commerce (perdagangan eletronik). Pelatihan digagas Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu digelar di Bandar Lampung, 4-7 Agustus 2020.

Pelatihan vocational berbasis e-commerce diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM di 13 lokasi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, termasuk provinsi Lampung. Para peserta mendapatkan pelatihan mulai dari membangun jejaring, penerapan digital marketing, hingga membuat dan mengelola online store yang mudah diakses konsumen.

1. Tiga dosen ITERA beri pelatihan pelaku UMKM

Dosen ITERA Beri Tips Vocational Berbasis E-commerce Sasar 40 UMKMTiga dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) memberikan pelatihan vocational berbasis e-commerce (perdagangan eletronik). (Istimewa/IDN Times)

Tiga dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yaitu PG Wisnu Wijaya S.Sn, M.Sn (Desain Komunikasi Visual), Martin Clinton Tosima Manullang, S.T., M.T. dan Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom (Teknik Informatika) menjadi instruktur  dalam pelatihan vocational berbasis e-commerce ini. Wisnu menyampaikan, materi seputar jejaring ekonomi kreatif yang dijalankan oleh Indonesia Creative Cities Network (ICCN). ICCN merupakan organisasi jejaring kota/kabupaten kreatif Indonesia yang berkomitmen untuk mewujudkan kota kreatif yang saat ini telah melibatkan 211 kota/kabupaten di Indonesia.

Selain itu, Wisnu juga menyampaikan materi seputar branding literacy, ekonomi kreatif ICCN, dan program wirausaha desa dan Kota ICCN. “Dari kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat mengaplikasikan bisnisnya di platfoam digital dengan beberapa aplikasi seperti tokotalk, yukbisnis dan lainnya, tujuan agar media promosi dapat dilakukan secara digital oleh UKM yg ada di Lampung,” ujar Wisnu, Jumat (7/8/2020).

Dosen Prodi Teknik Informatika, Martin Clinton Tosima, menerangkan, melatih para pelaku UKM untuk memiliki kemampuan menerapkan digital marketing, dengan memanfaatkan berbagai media sosial, dan teknologi yang saat ini semakin mudah diakses. Sementara dosen Hartanto Tantriawan menjabarkan seputar cara membangun online store sederhana, hingga cara merambah ke online marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan lainnya.

Baca Juga: Cerita KKN Daring Mahasiswa Itera, Bikin Digitalisasi Kelurahan  

2. Mahasiswa lakukan pendampingan pasarkan produk UMKM secara daring

Dosen ITERA Beri Tips Vocational Berbasis E-commerce Sasar 40 UMKMMahasiswa KKN Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan sosialisasi dan pendampingan cara pemasaran produk secara digital kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). (Istimewa/IDN Times)

Mahasiswa KKN Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan sosialisasi dan pendampingan cara pemasaran produk secara digital kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Program ini dilakukan mahasiswa kelompok 9 yang menjalankan KKN Daring di Desa Tanjung Anom, Lampung Tengah yaitu  Nur Apipah, Gabriel Jovan Dilivio dan Ridho Al-Fikri. Sosialisasi dilakukan setelah sebelumnya para mahasiswa menggali informasi sejumlah pelaku UMKM di daerah tersebut mengalami penurunan omzet penjualan selama pandemik COVID-19. 

Cara pemasaran produk secara digital dinilai menjadi salah satu solusi  mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu mahasiswa KKN ITERA, Nur Apipah menyebut, masa pandemik COVID-19, sosialisasi dilakukan dengan cara mendatangi langsung para pelaku UMKM. Seperti saat mahasiswa mendatangi pelaku UMKM pembuat kerpik pisang di  Desa  Tanjung Anom.

Nur Apipah menerangkan, adanya sosialisasi tersebut diharapkan dapat mendorong penjualan produk para pelaku usaha. Sehingga dapat menambah pemasukan dan lebih mengembangkan serta memajukan usaha industri rumahan dengan memanfaatkan teknologi terkini.

3. Penjualan produk UMKM anjlok imbas pandemik COVID-19

Dosen ITERA Beri Tips Vocational Berbasis E-commerce Sasar 40 UMKMunsplash.com/@robertocortese

Sami, salah satu pelaku UMKM keripik pisang mengaku selama pandemik COVID-19 pemasaran kripiknya anjlok hingga 80 persen. Selain itu, pekerja yang awalnya berjumlah 15 orang, karena adanya pandemik, ia terpaksa melakukan pengurangan karyawan, dan hanya dibantu dua orang karyawan.

“Biasanya kami bisa memproduksi hingga 3 ton setiap 2 minggu, dan bisa terjual hanya dalam tempo 2 minggu, tetapi karena adanya corona produksi menurun drastis, dan penjualan yang biasanya habis dua minggi bisa sampai 4 bulan baru habis,” jelas Sami.

Merujuk dampak yang dialami para pelaku usaha mikro kecil menengah seperti Sami, mahasiswa KKN ITERA berupaya memberikan solusi, dengan memberikan sosialisasi cara pemasaran produk secara digital. “Kami memberikan informasi, arahan dan pelatihan, bagaimana para pelaku usaha UMKM bisa memasarkan produknya secara online,” ujar Nur Apipah.

Baca Juga: Sejarah Baru, ITERA untuk Pertama Kali Gelar Wisuda Daring

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya