Dies Natalis Ke-6, Itera Luncurkan 11 Paket Kebijakan Afirmatif

Ajukan pendirian enam prodi baru kepeloporan di Indonesia

Bandar Lampung, IDN Times - Institut Teknologi Sumatera (Itera) memperingati Dies Natalis ke-6 digelar dalam jaringan (daring), Selasa (6/10/2020). Dalam kegiatan ini, Rektor Itera Prof Ir Ofyar Z Tamin M.Sc Ph.D menyampaikan sejumlah pandangannya.

Ia menyampaikan, saat ini Itera telah memiliki 12.579 mahasiswa aktif dan direncanakan akan meningkat menjadi 18.205 pada tahun 2022, dan menjadi 64.035 ribu mahasiswa pada tahun 2039. Meski masih berusia sangat muda enam tahun, kampus ini memiliki semangat dan komitmen yang kuat pada pengembangan kepeloporan dalam bidang sains dan teknologi.

“Hal itu kami buktikan dengan pendirian beberapa program studi baru yang pertama di Sumatera dan Indonesia, sebagai bentuk respons kebutuhan akan SDM ahli di bidang tersebut. Prodi tersebut di antaranya Prodi Sains Data pertama di Sumatera, Prodi Teknik Perkeretaapian pertama di Indonesia,” papar Ofyar.

Selain itu, Itera sedang mengajukan pendirian enam Prodi baru yang sifatnya kepeloporan di Indonesia. Rinciannya, S1 Teknik Instrumentasi dan Kontrol; S1 Teknik Penyediaan dan Tata Kelola Air; S1 Teknik Industri Kepariwisataan; S1 Teknik Produksi dan Industri Migas; S1 Teknologi Kosmetik; dan S1 Ilmu dan Teknologi Keolahragaan.

1. Miliki 14 pusat riset dan inovasi bidang Iptek

Dies Natalis Ke-6, Itera Luncurkan 11 Paket Kebijakan AfirmatifInstitut Teknologi Sumatera (Itera) memperingati Dies Natalis ke-6 digelar dalam jaringan (daring), Selasa (6/10/2020). (IDN Times/Istimewa).

Rektor Itera Prof Ir Ofyar Z Tamin, M.Sc Ph.D, mengatakan, pendirian Itera tidak lepas dari kebutuhan tenaga engineer berkualitas di Indonesia. Selama ini hanya dihasilkan oleh institut teknologi yang ada di Pulau Jawa yaitu, ITB dan ITS.

Ia menjelaskan, Itera dibina langsung oleh ITB berusaha untuk dapat menghasilkan SDM mumpuni di bidang sains dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan Sumatera. Untuk mendukung hal tersebut, Itera saat ini telah memiliki 14 pusat riset dan inovasi bidang Iptek.

“Mulai dari Pusat Riset dan Inovasi Perkeretaapian, Pusat Riset dan Inovasi Mitigasi Bencana dan Deteksi Dini Kebakaran Hutan, Pusat Riset dan Inovasi Big Data, hingga Pusat Riset dan Inovasi Kecerdasan Buatan,” papar Ofyar.

2. Resmikan laboratorium PLTS terbesar se-Indonesia berkapasitas 1 MWp

Dies Natalis Ke-6, Itera Luncurkan 11 Paket Kebijakan AfirmatifInstitut Teknologi Sumatera (Itera) memperingati Dies Natalis ke-6 digelar dalam jaringan (daring), Selasa (6/10/2020). (IDN Times/Istimewa).

Momentum Dies Natalis ke-6, Itera meresmikan Laboratorium Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 1 MWp yang menjadi laboratorium PLTS terbesar di Indonesia. Selain itu juga dilakukan soft launching PLTS 1 MWp dibangun di atas lahan seluas satu hektare di kampus ini.

Rektor Itera Ofyar, menyampaikan, infrastruktur serta pusat riset dan inovasi tersebut, saat ini Itera bekerjasama dengan PT Wijaya Karya Energi (Persero) Tbk, dan PT Surya Utama Nuansa (SUN). Dibangunnya PLTS tersebut ITERA, secara bertahap, menjadi kampus pertama di Indonesia yang seluruh kebutuhan listriknya dipasok dari PLTS mandiri.

“PLTS Itera juga menjadi laboratorium PLTS terbesar. Tidak hanya akan dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen dalam melakukan riset energi terbarukan, tetapi juga terbuka untuk riset mahasiswa dan dosen perguruan tinggi lain di Indonesia, hingga para profesional,” ujarnya.

Ofyar menambahkan, pihaknya juga meresmikan pengoperasian 10 Smart Bus Rapid Transit (BRT) bantuan Kementerian Perhubungan RI yang menjadi pilot project bus kampus nasional. Smart BRT ini menjadi moda transportasi publik yang diharapkan sesuai kebutuhan sivitas akademika Itera dan masyarakat luas. Dalam pengembangannya, alat transportasi itu akan memanfaatkan teknologi seperti memanfaatkan GPS System dan pembayaran secara digital.

Baca Juga: Fakta Unik Wisuda Daring Itera, Ada Penghargaan Wisudawan Termuda

3. Usung 11 paket kebijakan afirmatif 2020

Dies Natalis Ke-6, Itera Luncurkan 11 Paket Kebijakan AfirmatifInstitut Teknologi Sumatera (Itera) memperingati Dies Natalis ke-6 digelar dalam jaringan (daring), Selasa (6/10/2020). (IDN Times/Istimewa).

Rektor menyampaikan 11 Paket Kebijakan Afirmatif Itera 2020. Pertama, perbaikan komitmen membangun dan memajukan Itera. Tujuan akan dicapai adalah mendapatkan akreditasi nasional dan akreditasi internasional, memulai aktivitas berorientasi kompetisi dan ranking nasional atau ranking dunia, pemilihan mitra utama penyelenggaraan program studi, pemilihan mitra utama penyelenggaraan Pusat Riset dan Inovasi (Purino).

Kedua, Itera segera melakukan reorientasi solusi modern permasalahan pembangunan Sumatera, serta mempertajam relevansi penerapan karya sains teknologi dan hasil inovasi. Ketiga, kampus ini pada 2020 dan 2021 akan memperluas dan mempertajam riset lebih kreatif. Harapannya, menghasilkan inovasi bagi kebutuhan nyata dan solusi segera atas permasalahan masyarakat Sumatera atau disebut program Creative Research and Innovation for Sumatera.

Keempat, perluasan etalase keberhasilan Itera dalam sains dan teknologi yang selama ini hanya di Provinsi Lampung. Terhitung per tahun ini, mulai dicanangkan etalase itu diperluas menjadi di 10 Provinsi se-Sumatera, bersifat terobosan (breakthrough) dan solusi pembangunan mendasar yang sangat dibutuhkan setiap provinsi.

“Afirmatif kelima adalah KKN tematik basic science 2020 bagi guru dan siswa SLTA se-Sumatera berbasis daring. Ini untuk memperluas mutu kemampuan basic science guna meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi setiap provinsi,” ujar Ofyar.

Lebih lanjut disampaikannya, afirmatif keenam diusung kampus ini adalah memandu percepatan pembangunan SDM dan pembangunan ekonomi masyarakat secara kolektif se-Sumatera dapat meningkatkan daya saing daerah di Indonesia. Ketujuh, Itera bersama jejaringnya memandu perencanaan dan percepatan pembangunan ekonomi, wisata dan Industri dengan menerapakan prinsip pembangunan berbasis konektivitas koridor jalan tol dan kereta api membentang dari Bakauheni hingga Banda Aceh lebih kurang 2.700 kilometer.

Kedelapan, internasionalisasi Itera dan kesembilan perbaikan internal Itera. Ini mencakup jabatan akademik, layanan kepakaran dan kesejahteraan kolektif dosen-tenaga pendidik serta modernisasi manajemen berorientasi peningkatan mutu dan akuntabilitas.

Afirmatif ke sepuluh adalah kelahiran Itera kedua ditetapkan 8 Juni 2020 lalu. Itu pertanda berada dalam fase kehidupan baru. Kesebelas, Itera new normal menjalankan adaptasi kehidupan baru.

4. Orasi ilmiah Iptek dari ketua DPD RI

Dies Natalis Ke-6, Itera Luncurkan 11 Paket Kebijakan AfirmatifInstitut Teknologi Sumatera (Itera) memperingati Dies Natalis ke-6 digelar dalam jaringan (daring), Selasa (6/10/2020). (IDN Times/Istimewa).

Sidang Dies Natalis ke-6 Itera diisi orasi ilmiah oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI  Ir AA Lanyalla Mahmud Mattalitti. Ia mengusung orasi bertema Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) Sebagai Pendorong Pembangunan Ekonomi Indonesia.

Lanyalla menyampaikan, Iptek adalah alat sekaligus sarana pendorong kemajuan perekonomian bangsa. Dalam artian, tak melulu sibuk membangun teknologi, tetapi lupa tujuan kehadiran teknologi itu di tengah bangsa ini.

“Jadi Iptek dan inovasinya, harus mengambil peran sebagai sarana, sekaligus medium untuk menggerakan efektifitas perekonomian di Indonesia. Ini artinya ada pertanyaan lanjutan yang harus kita jawab. Pertanyaannya adalah Iptek di bidang apa yang harus kita prioritaskan untuk mendorong, dan menggerakkan, sekaligus mempercepat perekonomian di Indonesia?,” urainya.

Guna menjawab pertanyaan tersebut menurut Lanyalla, DPD RI sebagai wakil daerah, tentu berpikir dengan metodologi keungggulan komparatif apa yang dimiliki 34 provinsi di Indonesia. Selain itu, keungggulan kompetitif apa yang bisa kita tawarkan dari 34 provinsi di Tanah Air ini.

Ia menjelaskan, keunggulan komparatif adalah keunggulan berbasis Sumber Daya Alam (SDA) di darat maupun di laut. Mulai dari mineral, pertanian, perikanan, hutan, perkebunan, dan pesona pariwisata Indonesia. Keunggulan itu membutuhan sentuhan Iptek.

“Agar kita memiliki keunggulan kompetitif dibanding bangsa lain. Agar kita menjadi bangsa yang handal dan kuat di ketahanan pangan. Agar kita menjadi bangsa yang mampu menjadi tujuan wisata dunia. Agar kita menjadi bangsa yang mampu mengolah sumber daya mineral yang terkandung di bumi pertiwi ini. Agar kita menjadi bangsa yang menjadi paru-paru dunia dengan hutan tropis kita,” terang Lanyalla.

5. Berikan penghargaan kepada tokoh nasional dan lokal

Dies Natalis Ke-6, Itera Luncurkan 11 Paket Kebijakan AfirmatifInstitut Teknologi Sumatera (Itera) memperingati Dies Natalis ke-6 digelar dalam jaringan (daring), Selasa (6/10/2020). (IDN Times/Istimewa).

Itera memberikan sejumlah penghargaan kepara para tokoh lokal dan nasional dalam sidang Dies Natalis ke-6. Penghargaan itu diberikan merujuk para tokoh itu berkontribusi besar dalam percepatan pembangunan Itera, pencegahan dan penanganan COVID-19.

Rektor Ofyar mengatakan, penghargaaan dibagi dalam beberapa kategori. Mulai dari Itera Adi Karsa Utama; Itera Adi Karsa Madya;  Itera Adi Karsa Pratama. Dosen dan tenaga kependidikan Itera juga menerima penghargaaan yang dinilai berjasa dan berprestasi dalam mendukung percepatan pembangunan kampus ini.

Penerima penghargaan Itera Adi Karsa Utama diberikan kepada Ketua DPD RI AA Lanyalla Mahmud Mattalitti, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan  Letnan Jenderal TNI Doni Monardo selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca Juga: Keren, Dua Mahasiswa Itera Bikin Tempat Sampah Berbasis Internet

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya