Bom Meledak di Katedral Makassar, Ini Pernyataan MUI dan Polda Lampung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung menyatakan sikap terkait bom terjadi di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).
Ketua MUI Lampung, Khairuddin Tahmid, mengatakan, pihaknya mengutuk dan mengecam aksi bom tersebut. Itu karena, tindakan tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.
"Aksi itu juga melukai perasaan umat beragama dan seluruh bangsa Indonesia," terangnya.
1. MUI Lampung ajak tokoh agama kampanye gerakan melawan ekstremisme
MUI Lampung mengajak seluruh elemen bangsa untuk mewujudkan kehidupan yang harmoni di tengah keragaman. Karena ini merupakan keharusan yang harus dipikul oleh setiap pribadi manusia. Khairuddin mengajak para tokoh agama dan masyarakat untuk mengampanyekan gerakan melawan ekstremisme dengan pesan-pesan yang menyejukkan.
Ia menambahkan, masyarakat juga diminta senantiasa tenang dan bijak dalam menyikapi berbagai permasalahan serta tidak terprovokasi dengan melakukan berbagai tindakan yang justru dapat memperkeruh suasana," tegasnya.
"Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kejadian ini tidak terulang kembali. Serta negara Indonesia aman, damai dan sejahtera," imbuhnya.
2. Minta pemerintah usut tuntas kasus ini
MUI Lampung mendesak pemerintah pusat beserta aparat keamanan untuk segera mengusut tuntas pelaku ledakan. Selain itu, memberi kepercayaan penuh kepada aparat keamanan dan pemerintah untuk bekerja secara profesional menangani kasus ini.
"Pemerintah juga harus meningkatkan keamanan di berbagai tempat khususnya tempat ibadah. Agar masyarakat semakin tenang dan khusyuk menjalankan ibadah," kata Khairuddin.
Ia menambahkan, MUI juga mengajak semua elemen masyarakat untuk mengutamakan jalan damai dalam menghadapi berbagai persoalan melalui dialog, diskusi, silaturahmi. Agar masalah dapat diselesaikan secara baik.
Baca Juga: Kisah Gereja Katedral Makassar, Simbol Toleransi Beragama Tanah Daeng
3. Polda dan jajaran Polres di Lampung tingkatkan kegiatan prediktif sesuai imbauan Kapolri
Polda Lampung prihatin kejadian kasus bom di Gereja Katedral Makassar. Menurut Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, kasus itu menjadi kewaspadaan semua pihak termasuk di Lampung.
Terkait keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polda Lampung, ia menilai, perlu adanya kegiatan prediktif sesuai imbauan Kapolri
“Pengamanan di Polda Lampung dan jajaran satuan wilayah sesuai SOP yaitu melaksanakan KRYD (Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan). Termasuk Obyek Vital Nasional Sesuai Keppres 63 Tahun 2004 Tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional. Jadi tidak hanya rumah ibadah, tapi obyek vital lainnya yang ada keramaian dan sebagainya,” papar Pandra sapaan akrabnya saat menghubungi IDN Times.
Ia menambahkan, semua kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka Harkamtibmas sesuai kebijakan Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo. Kebijakan itu terkait transformasi Polri Menuju PRESISI (Prediktif, Resposif, Transparansi, dan Berkeadilan)
4. Sinergitas semua unsur mutlak diperlukan
Kombes Pandra menjelaskan, semua kegiatan yang dilakukan sebagai upaya kesiapsiagaan aparat keamanan bersama unsur TNI dan masyarakat serta stakeholder terkait. Itu sebagai upaya deteksi dini dan deteksi aksi kejahatan termasuk aksi terorisme.
“15 Polres jajaran di Lampung harus dapat memrediksi (kejadian), harus responsif, gerak cepat. Adanya kejadian ini (bom Makassar), apa yang harus dilakukan, tapi tetap transparasi berkeadilan
Pandra menjelaskan, sinergitas antara TNI/Polri, pemerintah kabupaten/kota, serta unsur lainnya harus terus diberdayakan. Tujuannya, menciptakan, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
“Bukan hanya tugas Polri, tapi didukung oleh unsur TNI, peran pemerintah. Termasuk stakeholder dari tingkat terkecil RT/RW, dan security,” paparnya.
Lebih lanjut disampaikan Pandra, masyarakat juga diimbau menciptakan rasa aman, nyaman dan damai di Lampung. Lampung ini kan dikenal dengan unsur tersebut, semua bisa ada solusinya mulai dari musyawarah mufakat dan sebagainya jika ada persoalan. Tidak ada masalah yang tak dapat diselesaikan secara baik,” harapnya.
5. Presiden kutuk keras aksi terorisme
Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, tadi pagi. Ia mengatakan telah memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit untuk mengusut tuntas jaringan teroris tersebut.
"Terkait dengan kejadian aksi terorisme di pintu masuk Gereja Katedral Makassar hari ini, saya mengutuk keras aksi terorisme tersebut, dan saya sudah perintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya," kata Jokowi dalam keterangan pers disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/3/2021).
Menurut Jokowi, terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitanya dengan agama apapun. Ia meminta masyarakat agar tetap tenang dalam menjalankan ibadah. Sebab, ia menjamin negara akan memberikan keamanan bagi umat beragama untuk beribadah tanpa rasa takut.
"Mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinnekaan," katanya.
Menurut Jokowi, terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitanya dengan agama apapun. "Semua ajaran agama menolak terorisme apapun alasannya. Seluruh aparat negara tak akan membiarkan tindakan terorisme semacam ini," ujarnya lagi.
6. Jokowi perintahkan Kapolri usut tuntas jaringan teroris
Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit untuk mengusut tuntas jaringan terorisme hingga ke akarnya. Hal itu merespons aksi terorisme yang terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pagi ini.
"Saya sudah perintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya," ujarnya.
Jokowi meminta masyarakat agar tetap tenang dalam menjalankan ibadah. Sebab, ia menjamin negara akan memberikan keamanan bagi umat beragama untuk beribadah tanpa rasa takut.
"Mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitanya dengan agama apapun. "Semua ajaran agama menolak terorisme apapun alasannya. Seluruh aparat negara tak akan membiarkan tindakan terorisme semacam ini," ujarnya lagi.
7. Pemerintah tanggung semua biaya pengobatan korban bom Makassar
Presiden mengatakan pemerintah akan menanggung semua biaya pengobatan dari korban aksi terorisme di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pagi ini. Ia pun mendoakan agar para korban segera pulih kembali.
"Untuk para korban yang luka-luka, kita mendoakan agar segera diberikan kesembuhan dan negara menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan para korban," ucap Jokowi.
Baca Juga: Mabes Polri: Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Makassar Dua Orang