60 Mahasiswa Teknokrat Lolos Kampus Mengajar, Usung Misi Khusus

Mengajar di sekolah dasar termasuk kategori 3T

Bandar Lampung, IDN Times - Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) mengirimkan 60 mahasiswa lolos program Kampus Mengajar Kemdikbudristek angkatan II tahun 2021.

Rinciannya, Prodi Informatika sebanyak 31 mahasiswa, Prodi Sistem Informasi (11), Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (11), dan Prodi Sastra Inggris (7). Mereka akan mengajar ke SD dan SMA di Lampung 2 Agustus 2021 sampai dengan 17 Desember 2021.

Wakil Rektor I Universitas Teknokrat Indonesia Dr Mahathir Muhammad, mengatakan, pihaknya bangga mahasiswa menjadi bagian dari program nasional ini. Mahasiswa masuk dalam program ini dijamin mampu menjalani program ini dengan baik.

“Mereka sudah dibekali kemampuan sehingga mampu menjalani program ini dengan baik,” kata dia, Minggu (1/8/2021).

Baca Juga: Mahasiswa Teknokrat Lampung Wakili Indonesia Ajang Karate Asia

1. Membuka kesempatan mengajar di SD kategori 3T

60 Mahasiswa Teknokrat Lolos Kampus Mengajar, Usung Misi KhususGoogle

Mahathir mengatakan, UTI mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk menelurkan anak bangsa terdepan di Indonesia. Program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk mengajar di sekolah dasar yang termasuk dalam 3T yaitu tertinggal, terdepan dan terluar.

Tak hanya itu saja, program Kemdikbud ini pun dapat membangun karakter mahasiswa agar tak hanya pintar namun juga mempunyai empati dan kemampuan proses emosional yang baik. Mahathir mengatakan, program Kampus Mengajar sangat baik untuk memberikan kesempatan kepada semua anak bangsa mendapatkan pendidikan yang layak.

2. Dukung kemajuan pendidikan Indonesia

60 Mahasiswa Teknokrat Lolos Kampus Mengajar, Usung Misi KhususDua orang guru sekolah dasar mengajar di rumah muridnya di Kelurahan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (15/9/2020). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Mahathir menilai, mengenyam bangku pendidikan adalah mimpi semua anak bangsa. Pemerintah kemudian menerapkan wajib bersekolah 12 tahun agar semua individu dapat mempunyai kesempatan yang sama dalam meraih ilmu untuk pembangunan karakter dan menggapai cita-cita di masa depan. Adapun langkah pendidikan selanjutnya, yaitu mengenyam pendidikan di bangku universitas.

Dalam memberi ilmu, pendidikan tinggi tidak hanya memberi materi-materi, namun juga, ilmu dalam bentuk pembangunan karakter pada mahasiswa.  Contohnya, jiwa disiplin, tegas, sopan dan santun, dapat berpikir kritis dan juga kemampuan bersoasialisasi dengan baik terhadap keanekaragaman budaya dan latar belakang di masyarakat.

“Dalam program ini (Indonesia Mengajar) mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia, sangatlah antusias untuk mendukung perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia,” ujarnya.

3. Mitigasi bencana ke sekolah

60 Mahasiswa Teknokrat Lolos Kampus Mengajar, Usung Misi KhususMitigasi bencana Universitas Teknokrat Indonesia melakukan pemasangan jalur evakuasi dan titik kumpul di SMA Tunas Mekar Indonesia. (IDN Times/Istimewa).

Selain berpartisipasi Indonesia Mengajar, UTI memberikan perhatian kepada sekolah melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), dosen dan mahasiswa. Kegiatan terbaru menggelar mitigasi bencana melakukan pemasangan jalur evakuasi dan titik kumpul di SMA Tunas Mekar Indonesia.

Sekolah itu tercatat memiliki gedung 3 lantai untuk melaksanakan proses pembelajarannya dan pembuatan denah jalur evakuasi. Selain itu, juga diberikan pelatihan mitigasi bencana secara daring kepada sivitas akademika SMA TMI yang terdiri dari guru dan siswa.

Materi yang diberikan dalam pelatihan ini adalah siap siaga bencana meliputi pra bencana, saat bencana, dan pascabencana. Kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada guru dan siswa apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana seperti gempa bumi maupun kebakaran sehingga menjadikan SMA TMI adalah sekolah tangguh bencana.

Baca Juga: PPKM Darurat Bandar Lampung, Ini Kebijakan UIN RIL, Teknokrat dan UBL

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya