TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

OAIL ITERA Gelar Pengamatan Hilal 1 Syawal 1445 H 9 April 2024

Pengamatan hilal terbuka untuk umum

Teleskop robotik OZT-ALTS OAIL Itera (Dok.Official ITERA)

Intinya Sih...

  • Pusat Observatorium Astronomi Itera Lampung dan Kemenag Provinsi Lampung akan menggelar pengamatan Hilal 1 Syawal 1445 Hijriah pada 9 April 2024.
  • Tim OAIL akan menggunakan teleskop robotik OZT ALTS dan teleskop portabel Barride Optics A-102 untuk pengamatan hilal.
  • Hilal kali ini berada di atas kriteria visibilitas hilal Neo MABIMS dengan ketinggian bulan 3 derajat, elongasi 6,4 derajat.

Lampung Selatan, IDN Times - Pusat Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung akan menggelar pengamatan Hilal 1 Syawal 1445 Hijriah, sebagai penanda Hari Raya Idul Fitri, 9 April 2024. Kegiatan pengamatan akan dipusatkan di Kompleks Stasiun Pengamat Bulan (OZT-ALTS) Taman Alat MKG Itera, dan dibuka untuk masyarakat.

Kepala Pusat OAIL, Moedji Raharto menjelaskan, tahun ini, 29 Ramadan 1445 H bertepatan 9 April 2024. Sehingga, dengan menggunakan titik lokasi OZT-ALTS, tim OAIL menghitung bahwa konjungsi toposentrik terjadi pada 9 April 2024 pukul 00:58 WIB.

“Pada saat Matahari terbenam di ITERA pada pukul 18:02 WIB, Bulan akan berada di horizon barat dengan umur sabit Bulan 17 jam 04 menit,” kata Moedji melalui keterangan resmi diterima IDN Times, Minggu (7/4/2024).

Baca Juga: Selamat! 1.732 Mahasiswa Baru Lolos SNBP 2024 ITERA 

1. Siapkan teleskop robotik dan portabel untuk pengamatan

Teleskop robotik OZT-ALTS OAIL Itera (Dok.Official ITERA)

Moedji menjelaskan, dalam pengamatan tersebut, tim OAIL akan menggunakan Teleskop Robotik OZT ALTS yaitu refraktor triplet apokromat dengan diameter 152 mm, panjang fokus 1200 mm dan detektor kamera CCD monokrom berkecepatan tinggi dengan filter inframerah dan kamera CMOS berwarna. Selain itu, OAIL juga menyediakan 3 teleskop portabel Barride Optics A-102 (diameter 102 mm, fokus 900 mm) untuk digunakan oleh peserta kegiatan selama proses pengamatan hilal.

Kemudian, untuk keperluan penelitian hilal, sebagian tim OAIL juga melakukan pengamatan tertutup di rooftop Labtek OZT dengan menggunakan teleskop hilal portabel pengembangan dari OAIL Itera (OjanScope dan Utopia-Scope),” jelasnya.

2. Langit cerah jadi penentu hilal terlihat

Potret hilal pernah diambil OAIL Itera (Dok. OAIL ITERA))

Menurut Moedji, dari perhitungan dilakukan tim OAIL secara toposentrik, ketinggian Bulan pada saat Matahari tenggelam adalah +05°:51′:23″ dan azimut Bulan sebesar +283°:25′:17″, dengan beda azimut +05°:38′:32″ dari lokasi Matahari terbenam, dengan elongasi sebesar +08°:58′:54″.

“Hilal kali ini berada di atas kriteria visibilitas hilal Neo MABIMS dengan ketinggian bulan 3 derajat, elongasi 6,4 derajat. Semoga saat pengamatan langit cerah sehingga dapat mengabadikan citra hilal,” ujarnya.

Berita Terkini Lainnya