TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hari Anak, FJPI Lampung-SP3T Edukasi Kekerasan Seksual Lewat Dongeng

Ibu-ibu Pulau Tegal pun dapat edukasi soal kekerasan seksual

Anak-anak Pulau Tegal. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Pesawaran, IDN Times - Memperingati Hari Anak Nasional 2023, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Lampung bersama Sukarelawan Peduli Pendidikan Pulau Tegal (SP3T) Pesawaran Lampung mengadakan edukasi pencegahan kekerasan seksual pada anak dan orang tua.

Ketua FJPI Lampung Vina Oktaviani menjelaskan, edukasi ini diberikan kepada ibu-ibu di Pulau Tegal. Sama seperti ibu-ibu di sini anak-anak Pulau Tegal pun menerima edukasi pencegahan kekerasan seksual secara menarik lewat dongeng dan menyanyi bersama Pendongeng Lampung, Jarwo.

“Dalam momentum ini, kami ingin mengajak anak di Pulau Tegal untuk mendengarkan dongeng, mewarnai, dan bernyanyi bersama. Kami pun akan memberi informasi bahaya yang mengancam anak kita semua yakni kekerasan pada anak dan perempuan kepada ibu-ibu di Pulau Tegal,” katanya, Minggu (23/7/2023).

Baca Juga: Beli Mobil Wuling Tipe Apapun Berhadiah Air Ev? Ini Kata Dealer

1. Beri wawasan lebih luas

Perahu menuju Pulau Tegal. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Diketahui FJPI Lampung adalah sebuah lembaga nonprofit anggotanya merupakan jurnalis perempuan di Lampung. Selain melakukan kegiatan jurnalis, FJPI Lampung juga melakukan kegiatan berhubungan dengan anak-anak dan perempuan.

Vina mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih luas terkait kekerasan seksual pada anak-anak dan perempuan kepada masyarakat sekitar.

 Psikolog Fiqih Amalia dari HIMPSI Lampung sebagai edukator kepada ibu-ibu di Pulau Tegal ini menjelaskan, kekerasan seksual itu tidak hanya pelecehan secara fisik tapi juga verbal dan terbaru virtual.

2. Pulau Tegal terbuka bagi pemuda-pemuda bangsa untuk membangun desa di sini

Mewarnai bersama anak-anak Pulau Tegal. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Ketua SP3T, Uniroh mengatakan kesempatan ini menjadi momen anak-anak serta mahasiswa saat ini sedang KKN di Pulau Tegal sebagai penerus bangsa untuk lebih peka melihat kondisi dan keadaan desa di sekitar.

“Ini sama dengan laboratorium sosial kita semua. Di tengah dunia digital dengan segala hiruk pikuk dan kemenarikan ada mereka yang musti kita layani secara manual, secara langsung kita terjun ke dalamnya,” ujarnya.

Ia berharap, akan lebih banyak pemuda dari luar bisa datang ke Pulau Tegal untuk membantu anak-anak agar lebih termotivasi belajar lebih giat dan membangun desanya.

Baca Juga: Wisuda Periode VI 2023, Unila Sudah Luluskan 128.272 Orang

Berita Terkini Lainnya