TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Terhindar Menjadi Pria Toxic Masculinity, Bikin Rugi!

Maskulinitas yang dapat merugikan diri sendiri

ilustrasi pria (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sejatinya, maskulin menjadi identitas diri seorang pria bersifat memiliki ketahanan mental tinggi dan fisik berparas kuat. Ini menjadikan pria nampak jantan dimata orang lain, dapat menjadi sebuah harga diri dalam pribadi kita masing-masing.

Pandangan tersebut melahirkan anggapan perilaku seperti “kamu itu pria, dan pria gak boleh nangis”, beserta hal-hal berbau “lemah” ditolak. Selain itu juga, beranggapan beberapa aktivitas identik dengan perempuan tidak boleh dilakukan pria.

Fenomena seperti ini, melahirkan sebuah masalah bernama toxic masculinity dapat berdampak buruk bagi sosial maupun mental si pria. Oleh karena itu, simak tips dibawah ini untuk menghindarinya.

1. Percayai seseorang untukmu membuka diri

ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/Edmond Dantès)

Minimal setidaknya kamu dapat memiliki satu teman dengannya kamu dapat jujur apa adanya. Berbagai macam pikiran dan emosi tidak dapat kamu tunjukan ke orang lain, tetapi dengan terbuka dan merasa aman dapat kamu tuangkan ke dirinya.

Siapapun orang itu, kamu jadi tidak perlu memendam berbagai hal sendirian. Kamu juga layak untuk meluapkan emosimu meskipun tidak di depan orang lain.

Baca Juga: 8 Pemikiran Hanya Akan Membuat Kamu Makin Sengsara

2. Ekspresikan perasaan

ilustrasi pria bimbang (pexels.com/Nathan Cowley)

Semasa kecil, kesedihan menjadi paling sering dilarang dan remehkan karena status diri kita sebagai pria. Padahal, kepedulian dan empati orang lain muncul karena kita setidaknya mengatakan apa yang kita rasa.

Orang lain tidak dapat mengetahui apa kamu rasa, apabila tidak kamu katakan. Jangan hanya berharap orang lain peka keadaanmu saat mereka tidak tau apa-apa.

3. Selalu ingat untuk bergantung pada orang lain

ilustrasi saling membantu (pexels.com/Elias Jara)

Orang lain ada di hidupmu bukan sebagai penghalang, melainkan rekan. Tidak ada label “lemah” dalam menerima bantuan orang lain.

Kamu tidak dapat melakukan dan mengatasi segala hal sendirian, selalu ada saatnya kamu membutuhkan orang lain. Dan saat itulah, jangan ragu untuk meminta atau bergantung pada mereka.

4. Hindari perasaan ingin menguasai segalanya

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Yan Krukau)

Sedari kecil, seringkali kita diajarkan untuk dapat meraih prestasi dalam segala bidang dan mata pelajaran. Akan tetapi, dalam kehidupan nyata tidak demikian.

Perasaan seperti ingin menguasai dan memiliki status sosial tinggi, hanya melahirkan kerakusan pada diri. Sifat rendah hati, hanya akan muncul ketika perasaan tersebut hilang dan menghargai apa yang ada saat ini sambil terus berkembang menjadi lebih baik.

Baca Juga: 5 Topik Hilangkan Canggung First Date dengan Gebetan, Berani Coba?

Verified Writer

Adam Ghifari

Menulis untuk manfaat diri dan orang lain

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya