5 Fase Dialami Seseorang Ketika Berduka, Menyangkal lalu Menerima

Tahap dialami sebelum menerima segala kehilangan

Proses berduka seringkali diasosiasikan kehilangan atau kematian seseorang. Padahal, proses berduka bisa juga terjadi ketika mengalami hal-hal tidak menyenangkan dalam hidup.

Misalnya, putus dengan pacar, cerai dengan pasangan, atau kehilangan pekerjaan telah ditekuni bertahun-tahun. Kubler-Ross, seorang psikiater asal Swiss menciptakan sebuah teori memperkenalkan lima tahapan dialami oleh seseorang ketika berduka.

Awalnya, teori ini ditujukan kepada orang-orang mengalami penyakit kronis dan sulit disembuhkan. Namun, lama-kelamaan para ilmuwan menggeneralisasikan kelima tahapan tersebut pada proses berduka secara umum dialami dalam hidup.

Yuk baca lebih lanjut untuk tahu kejelasannya!

1. Penyangkalan

5 Fase Dialami Seseorang Ketika Berduka, Menyangkal lalu Menerimailustrasi orang berduka (pexels.com/Nathan Cowley)

Teori Kubler-Ross menjelaskan, orang-orang pada tahap ini akan menolak dan menyangkal tentang kejadian tidak menyenangkan telah dialami. Misalnya, kamu telah kehilangan pekerjaanmu, namun menolak fakta tersebut dan tetap menuju ke kantor dengan pemikiran atasanmu akan mengubah keputusannya.

Atau, kamu baru saja diputuskan oleh sang pacar. Karena tidak menerima fakta tersebut, kamu tetap mengecek handphonemu seolah-olah pacarmu masih mengirimkan pesan seperti biasanya. 

"Denial (penyangkalan) mengacu pada kesulitan dalam memahami fakta kehilangan yang telah dialami. Seseorang biasanya membutuhkan waktu beberapa saat untuk dapat membuat pikirannya beradaptasi dan mengakui bahwa ia telah kehilangan sesuatu, semuanya akan berjalan berbeda dan tidak lagi seperti biasanya," ucap Dr. Josell, seorang psikolog klinis.

Pada tahap ini, seseorang akan kembali mengingat kenangannya dengan orang-orang telah meninggalkannya. Atau, ada juga memikirkan hidupnya tanpa orang selama ini selalu berada di dekatnya.

Tahap ini biasanya menjadi bentuk defense seseorang atau pertahanan diri untuk sementara. Lalu, secara perlahan akan dialihkan dengan masalah-masalah hidup lainnya. 

2. Marah

5 Fase Dialami Seseorang Ketika Berduka, Menyangkal lalu Menerimailustrasi orang marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berikutnya, ada juga merasakan emosi marah tak tertahankan selama fase berduka. Kamu merasa marah pada orang-orang sekitar, pada takdir, pada Tuhan, juga pada diri sendiri.

Ada yang memproyeksikan kemarahannya pada dokter atau perawat dianggap menjadi penyebab meninggalnya orang tersayang, atau pada rekan kerja dianggap sebagai penyebab atasan memecat diri sendiri.  

Biasanya, kemarahan itu juga ditujukan bukan untuk siapa-siapa dan dengan alasan tidak masuk akal. Mereka hanya merasa marah atas apa dialami. Mereka merasa tidak terima dengan takdir menimpa dirinya sendiri ataupun orang-orang ia sayangi. 

Baca Juga: 5 Tanda Pasangan Belum Benar-Benar Memafkan Kesalahanmu

3. Menawar

5 Fase Dialami Seseorang Ketika Berduka, Menyangkal lalu Menerimailustrasi berdoa kepada Tuhan (pexels.com/Monstera)

Proses ini biasanya terjadi sebelum kamu benar-benar kehilangan. Entah itu kehilangan orang-orang disayangi, kehilangan pekerjaan, maupun kehabisan waktu untuk hidup di dunia ini.

Kamu memberikan penawaran-penawaran atau janji-janji agar situasi yang terjadi bisa diubah. Kamu bersedia melakukan sesuatu sebagai imbalan bila terbebas dari situasi tidak menyenangkan. 

Misalnya, sesaat setelah didiagnosis penyakit serius, kamu meminta kepada Tuhan untuk diberikan kesembuhan dan akan melakukan hal-hal baik sebagai manusia. Pada proses ini, kita akan fokus pada penyesalan atau kesalahan pribadi.

Kita kembali mengingat perilaku pada orang tersayang telah meninggalkan kita. Lalu berangan-angan untuk berperilaku lebih baik bila ia bisa hidup kembali. 

4. Depresi

5 Fase Dialami Seseorang Ketika Berduka, Menyangkal lalu Menerimailustrasi orang depresi (pexels.com/Kat Smith)

Ketika kehilangan seseorang disayangi ataupun ketika mengalami kehilangan lainnya, merasa depresi merupakan hal wajar. Mereka mulai menyadari fakta sedang terjadi, namun merasa sangat sedih, berduka, ataupun depresi.

Dilansir health.clevelandclinic.org beberapa gejala depresi yang biasanya ditunjukkan ketika seseorang sedang berduka ialah:

  • Tidak punya harapan tentang masa depan
  • Merasa kehilangan arah atau kebingungan tentang hidup
  • Sulit berkonsentrasi
  • Sulit membuat keputusan

Perasaan depresi diakibatkan kehilangan juga dapat memicu gejala-gejala fisik, seperti kesulitan tidur atau merasakan sakit secara fisik. Seseorang biasanya akan menjadi lebih pendiam, menolak berada di keramaian ataupun lebih memilih menghabiskan waktunya untuk menangis.

Walaupun depresi akibat kehilangan tidak sama seperti gangguan depresi, namun bila dibiarkan secara terus menerus, maka hal tersebut dapat mengarah pada sebuah gangguan. 

5. Penerimaan

5 Fase Dialami Seseorang Ketika Berduka, Menyangkal lalu Menerimailustrasi wanita bahagia (Pexels.com/Julia Avamotive )

Perasaan sedih maupun marah ketika kehilangan sesuatu mungkin tidak akan sepenuhnya menghilang dalam proses berduka. Namun, hal tersebut akan semakin memudar seiring waktu dan seseorang akan mulai menerima fakta terjadi dengan hati lapang. Mereka mulai belajar untuk menyadari dan mengakui fakta yang terjadi. 

Tahap ini bukan berarti menghilangkan perasaan sedih, kangen, ataupun emosi berduka lainnya. Namun, emosi-emosi tersebut hadir dengan porsi lebih normal dan tidak menjadi penghambat seseorang dalam beraktivitas di kehidupan sehari-harinya.

Misalnya, ia sudah bisa mendengarkan lagu mengingatkan kenangannya bersama sang ibu yang telah meninggal dunia meski sesekali merasa sedih dan kangen. 

Beberapa ahli menganggap kelima tahapan di atas seringkali tidak terjadi secara berurutan. Prosesnya pun berbeda-beda pada setiap orang karena banyaknya faktor memengaruhi. Berikanlah ruang bagi dirimu untuk mengolah segala emosi dirasakan ketika berduka.

Baca Juga: 5 Tips Atasi Putus Cinta, jadi Peluang untuk Berkembang

Nur Tazkiyah Sejati Photo Community Writer Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya