5 Fakta Empathy Gap, Musuh Tersembunyi di Balik Kesalahpahaman

Kenapa kamu sulit memahami orang lain?

Pernahkah kamu merasa sulit memahami perasaan orang lain? Atau, kamu pernah merasa salah dalam memprediksi bagaimana kamu akan bertindak atau merasa dalam situasi tertentu di masa depan? Nah, mungkin kamu sedang mengalami fenomena empathy gap, atau kesenjangan empati.

Empathy gap adalah sebuah fenomena dimana seseorang kesulitan memahami dan merasakan emosi orang lain. Hal ini dapat disebabkan berbagai faktor, seperti perbedaan pengalaman hidup, budaya, dan kondisi emosional.

Memahami empathy gap dapat membantu kamu untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain dan membuat keputusan yang lebih bijaksana. Berikut lima fakta menarik tentang fenomena empathy gap perlu kamu ketahui.

1. Empathy gap dapat memengaruhi keputusan dan perilaku

5 Fakta Empathy Gap, Musuh Tersembunyi di Balik Kesalahpahamanilustrasi teman (pexels.com/SHVETS production)

Empathy gap bukan hanya tentang memahami orang lain; ini juga tentang memahami diri sendiri. Ketika kamu berada dalam keadaan emosi yang stabil, mungkin sulit untuk membayangkan bagaimana kamu akan bereaksi dalam situasi yang penuh tekanan atau emosional. Ini bisa menyebabkan keputusan yang tidak konsisten dengan nilai atau tujuan jangka panjang kamu.

Selain itu, empathy gap dapat mempengaruhi perilaku sosial. Misalnya, seseorang mungkin tidak memahami betapa sulitnya bagi orang lain untuk mengatasi kecanduan atau perilaku buruk. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya dukungan atau empati terhadap mereka yang berjuang dengan masalah tersebut.

2. Empathy gap diperparah media sosial

5 Fakta Empathy Gap, Musuh Tersembunyi di Balik Kesalahpahamanilustrasi menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sosial media telah mengubah cara kita berinteraksi dan sering kali menciptakan ilusi kita tahu bagaimana perasaan orang lain. Namun, postingan yang kita lihat hanyalah cuplikan dari kehidupan seseorang, yang sering kali disaring untuk menampilkan yang terbaik.

Ini dapat memperlebar empathy gap, karena kita tidak melihat keseluruhan cerita atau tantangan yang dihadapi orang lain. Di sisi lain, sosial media juga bisa menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan kesadaran dan empati.

Kampanye online dan cerita pribadi yang dibagikan dapat membantu menutup empathy gap dengan menunjukkan realitas yang lebih kompleks dari kehidupan orang lain, mendorong pemahaman dan dukungan yang lebih besar.

Baca Juga: 5 Sebab Gebetan Mengurangi Intensitas Chatting setelah Kencan

3. Empathy gap memiliki dimensi budaya

5 Fakta Empathy Gap, Musuh Tersembunyi di Balik Kesalahpahamanilustrasi menangis (pexels.com/MART PRODUCTION)

Budaya memainkan peran penting dalam membentuk bagaimana kita melihat dan berinteraksi dengan dunia. Dalam beberapa budaya, empati diajarkan dan dihargai sejak usia dini, dapat mengurangi empathy gap. Di budaya lain, individualisme mungkin lebih diutamakan, yang bisa meningkatkan gap ini.

Penelitian telah menunjukkan orang dari budaya kolektivist, di mana kepentingan kelompok sering ditempatkan di atas individu, cenderung memiliki tingkat empati yang lebih tinggi. Ini menunjukkan lingkungan sosial dan nilai-nilai budaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan kita untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain.

4. Empathy gap dapat mempersulit hubungan interpersonal

5 Fakta Empathy Gap, Musuh Tersembunyi di Balik Kesalahpahamanilustrasi menangis (pexels.com/Keira Burton)

Dalam hubungan interpersonal, empathy gap dapat menyebabkan salah paham dan konflik. Ketika kita tidak bisa memahami perasaan orang lain, mungkin tidak merespons dengan cara yang mendukung atau sensitif.

Ini bisa merusak hubungan dan mengurangi kepercayaan dan kedekatan. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk berusaha memahami perspektif orang lain.

Ini termasuk mendengarkan secara aktif, bertanya untuk memperjelas, dan menghindari asumsi. Dengan berusaha untuk memahami pengalaman orang lain, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih empatik.

5. Empathy gap dapat diatasi dengan upaya tertentu

5 Fakta Empathy Gap, Musuh Tersembunyi di Balik Kesalahpahamanilustrasi menolong (pexels.com/SHVETS production)

Mengurangi empathy gap membutuhkan kesadaran diri dan usaha sadar untuk memahami orang lain. Latihan seperti meditasi kesadaran dan refleksi diri dapat membantu kamu menjadi lebih sadar akan emosi dan reaksi kamu sendiri, yang merupakan langkah pertama untuk memahami orang lain.

Selain itu, membaca literatur, menonton film, atau mendengarkan cerita yang mengeksplorasi pengalaman manusia dari berbagai perspektif dapat meningkatkan empati. Dengan memperluas pemahaman kita tentang kehidupan orang lain, kita dapat mengembangkan keterampilan empati yang lebih kuat dan mengurangi empathy gap dalam kehidupan kita.

Empathy gap adalah sebuah fenomena umum terjadi pada manusia. Namun, dengan memahami dan mengatasinya, kamu dapat meningkatkan kualitas hidup kamu dan orang-orang di sekitar kamu. Yuk, mulai dari sekarang, cobalah untuk lebih memahami orang lain dan membangun hubungan lebih bermakna!

Baca Juga: 7 Sikap Bijak saat Pasangan Ketahuan Selingkuh, Mungkinkah Bertahan?

Muhamad Aldifa Photo Community Writer Muhamad Aldifa

Menulis di saat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya