3 Tips Agar Diterima Baik Keponakan Keluarga Pasangan Setelah Menikah

Harus pandai membawa diri di depan keponakan

Intinya Sih...

  • Menikah bukan hanya dekat dengan pasangan, tapi juga keluarga besar
  • Bangun hubungan dekat dengan keponakan pasangan, jangan kalah kedekatan dengan pasangan
  • Cari tahu apa yang membuat mereka senang, belajar budaya baru keluarga pasangan

Ketika sudah menikah tentu keinginan untuk lebih dekat tidak hanya kepada pasangan, namun juga pada keluarga besar. Tapi juga ingin dekat pada anak-anak kecil keponakan pasangan yang masih lucu dan menggemaskan.

Apalagi jika pasanganmu sangat dekat dengan keponakannya, menjadi tugas tersendiri bagimu untuk bisa membuat mereka suka padamu. Mulai dari menjadi om atau tante yang mudah akrab, pintar beradaptasi dengan dunia anak-anak dan tahu bagaimana harus menempatkan diri di depan mereka.

Penilaian mereka terhadapmu sudah dimulai sejak kamu sah menjadi bagian dari keluarga mereka. Jadi penting untuk mencari tahu agar dirimu bisa diterima baik oleh para keponakan pasangan, berikut akan dibahas satu persatu.

Baca Juga: 5 Cara Atasi Sepi Jalani Hidup Tanpa Pacaran

1. Beradaptasilah dengan dunia anak-anak

3 Tips Agar Diterima Baik Keponakan Keluarga Pasangan Setelah Menikahilustrasi makan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setelah menikah dengan pasangan kamu harus bisa membangun hubungan dekat dengan keluarga pasangan. Hal ini supaya terjalin kedekatan harmonis dengan anggota keluarga besar.

Terutama para keponakan yang sangat dekat dengan pasanganmu. Biasanya mereka malu-malu untuk mengenalmu lebih jauh di awal-awal.

Maka dari itu, biar proses pengenalanmu dengan mereka bisa mengasyikkan kamu juga gak boleh malu atau gengsi. Beradaptasilah dengan dunia anak-anak supaya lebih mudah.

Misalnya anak-anak suka bermain, dekati mereka dengan mengajaknya bermain atau sesekali belikan mainan untuk mencuri hatinya. Jangan sampai kalah kedekatanmu dengan mereka dibanding dengan pasangan.

2. Jadilah orang yang menyenangkan

3 Tips Agar Diterima Baik Keponakan Keluarga Pasangan Setelah Menikahilustrasi tertawa bersama (pexels.com/Ivan Samkov)

Anak-anak selalu ingin dirinya bahagia. Pikirannya masih seputar hal-hal yang disukainya bukan hal lain. Anak-anak juga akan suka melihat orang-orang yang bisa bikin dirinya senang.

Untuk itu, jadilah di antaranya supaya kamu bisa lebih dekat dengan mereka. Cari tahu apa yang membuat mereka senang, anggap saja keponakan pasangan ialah keponakan sendiri.

Hal ini bertujuan supaya tidak ada batas diantara kalian. Sehingga proses pendekatan bisa berjalan dengan lancar dan mudah. Misalnya kamu bisa menjadi pribadi yang ceria dan suka bertegur sapa dengan mereka. Hal-hal yang simple seperti ini bisa membuat mereka merasa senang. 

3. Kenali budaya dan kebiasaan keluarganya

3 Tips Agar Diterima Baik Keponakan Keluarga Pasangan Setelah Menikahilustrasi keluarga bahagia (freepik.com/freepik)

Perbedaan budaya dan kebiasaan keluarga pasangan bisa memicu adanya suatu permasalahan jika tidak diwaspadai. Malahan seharusnya kamu mau beradaptasi dan belajar mengenai budaya dan kebiasaan baru ini.

Dengan menerima kedua hal baru tersebut, akan mudah bagimu untuk mendekati anggota keluarga pasangan setelah menikah. Terutama para keponakan kesayangan yang masik terbilang kanak-kanak.

Jangan ragu untuk belajar hal baru setiap harinya, supaya dirimu bisa mengenali budaya baru yang sangat berbeda dengan budayamu. Dengan hal ini dirimu akan jauh paham jika berinternet dengan para keponakan. Proses pengenalanmu dengan mereka akan lebih gampang. 

Cara di atas yang bisa dilakukan agar dirimu bisa diterima baik oleh para keponakan pasangan. Menikah memang harus pandai membawa diri supaya hubunganmu dengan anggota keluarga pasangan terutama keponakan kesayangan bisa terjalin baik. 

Baca Juga: 4 Cara Tegur Sahabat Punya Kebiasaan Suka Memendam Perasaan

Maftukhatul Azizah Photo Community Writer Maftukhatul Azizah

I write to inspire and connect with you. Follow me on my Instagram journey @maftukhazizah.🌹

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya