5 Alasan Komitmen Tak Berarti Kamu Memiliki Dia Seutuhnya

Ketulusanmu terpancar dari caramu memberikan cintamu

Sebuah komitmen terbangun dari kesamaan visi yang sama. Kamu dan dia menemukan kenyamanan yang sama besarnya dalam hubungan yang terjalin.

Kamu dan dia terikat dalam satu jalinan cinta terhubung oleh sikap positif satu sama lainnya. Sebuah komitmen menuntut sebuah kejujuran dan keterbukaan pada banyak hal.

Menuntut adanya kehadiran dan sikap ‘saling’ yang penting untuk menguatkan hubungan kalian. Namun, yang perlu kamu ingat, komitmen tercipta antara kamu dan dia, bukan alasan kamu berhak atas kehidupan dia seutuhnya.

Dia tetaplah seorang manusia masih punya hak atas dunianya sendiri. Berikut ini lima alasan kamu gak boleh mengekang dia hanya karena alasan menjaga komitmen.

1. Seperti kamu, dia pun butuh me time

5 Alasan Komitmen Tak Berarti Kamu Memiliki Dia SeutuhnyaIlustrasi pasangan penuh cinta. (pexels.com/Luis Fernandes)

Sebagai makhluk sosial, seorang manusia selalu membutuhkan waktu sendiri. Ada kalanya dia akan menemukan kejenuhan akan keramaian. Dia sesekali menginginkan bersama hanya dengan dirinya sendiri. Waktu sendiri terkadang salah satu cara menormalkan jiwanya dari berbagai tuntutan.

Dia yang memiliki komitmen bersamamu, pun, masih punya hak atas dirinya sendiri. Seperti kamu yang juga menginginkan waktu sendiri, dia pun, punya hak yang sama. Seperti kamu ingin diperlakukan, lakukanlah hal yang sama padanya, sebagai wujud ketulusanmu yang sebenarnya.

2. Selain bersamamu, dia butuh terhubung dengan orang lain

5 Alasan Komitmen Tak Berarti Kamu Memiliki Dia SeutuhnyaIlustrasi pasangan yang bahagia. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu menjalin komitmen dengan seseorang, itu menunjukkan kamu sudah menerima segala hal tentangnya. Apa yang melekat dalam dirinya, semua yang selama ini bersamanya.

Menjadikanmu salah satu prioritas hidupnya, tidak berarti dia lepas dari lingkungan sosialnya. Membangun komitmen jelas harus dirawat dengan kenyamanan yang stabil, ketulusan tanpa syarat.

Saat kamu menyerahkan hatimu padanya, kamu pun harus memahami kebutuhannya akan kehadiran orang lain. Dia tetap harus menjalin hubungan yang baik dengan keluarganya, bersama teman bermain, dan rekan kerjanya.

Cintamu mengikat hatinya, namun jangan mengekang jiwanya. Karena tidak akan ada bunga tumbuh subur di lahan kering oleh panasnya matahari.

Baca Juga: Tunjukkan 5 Sikap Ini jika Temanmu Sering Nyinyirin Pasanganmu 

3. Dia punya impian butuh diperjuangkan

5 Alasan Komitmen Tak Berarti Kamu Memiliki Dia SeutuhnyaIlustrasi berfoto di tengah jalan. (pexels.com/Adil)

Menjalin komitmen denganmu, jelas bukan tujuan akhir hidupnya. Dia memilihmu karena menganggap kamu adalah teman perjalanan terbaik untuknya. Teman hidup akan terus mendampinginya menggapai seluruh impiannya.

Jelas mengekangnya terus dalam jangkauanmu, merupakan tindakan salah. Semakin kamu membebaskannya bertumbuh menuju impiannya, semakin dia akan menemukan kenyamanan bersamamu.

Sebaliknya, jika kamu hanya terus mengekangnya dengan alasan komitmen, kamu hanya menunggu dia benar-benar terbang bebas dan menjauh.

4. Dia punya orang tua ingin tetap dibahagiakan

5 Alasan Komitmen Tak Berarti Kamu Memiliki Dia SeutuhnyaIlustrasi pria memberi bunga. (pexels.com/vjapratama)

Seperti kamu, dia pun berasal dari orang tua yang juga menyayanginya. Seperti kamu, dia pun berjuang bukan hanya untuk kebahagiaannya sendiri tapi juga untuk orangtuanya.

Memilih berkomitmen bersamamu, dia jelas melihat banyak hal baik pada dirimu. Dia yakin kamu bisa membantunya untuk terus berbakti.

Kamu harus menjaga seluruh kepercayaan itu. Kamu menemukan dia sebagai pasangan terbaik, juga karena didikan orangtuanya.

Apa yang kamu temukan padanya saat ini merupakan perjuangan orangtuanya membesarkannya. Dampingi dan berikan kenyamanan yang sempurna atas kepercayaannya padamu.

5. Memiliki hatinya, tidak menjadi alasan kamu mengekangnya dengan cintamu

5 Alasan Komitmen Tak Berarti Kamu Memiliki Dia Seutuhnyailustrasi pertemanan (pexels.com/Elizabeth Zernetska)

Sebuah komitmen berawal dari rasa cinta. Kemudian dibangun dan dirawat oleh kenyamanan. Bertumbuh oleh kepercayaan dan ketulusan. Seperti perjalanan hidup yang lain, terkadang begitu mudah memulai, namun yang sulit adalah mempertahankannya.

Komitmen adalah bukti keyakinan kamu telah menemukan sosok akan melengkapimu. Kamu percaya akan bertumbuh bersamanya melalui banyak cerita. Sebagaimana kamu ingin perjalanan penuh cerita bahagia, dia pun mengharapkan hal yang sama.

Mencintai adalah memberi. Mencintai bukan memilikinya dan mengekangnya dalam kebahagianmu semata. Sebagaimana kamu punya harapan akan perjalanan yang indah, dia pun sama. Terus berbagi ‘saling’ dan raih impian bersama, selamanya.

Baca Juga: Ketemu Mantan di Jalan? 5 Sikap Agar Pasangan Tidak Cemburu

Januar Lestari Photo Community Writer Januar Lestari

Terbang bebas mengangkasa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya