Dampak Bergosip bagi Lingkup Sosial dan Kesehatan Mental, Wajib tahu!

Tetapkah fokus terhadap diri sendiri dan hal positif

Intinya Sih...

  • Gosip bisa menimbulkan kesalahpahaman dan kerugian, terutama jika tidak akurat
  • Gosip negatif dapat merusak hubungan dan produktivitas di lingkup pekerjaan
  • Korban gosip bisa mengalami depresi dan kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari

Bergosip merupakan kegiatan membicarakan seseorang itu di lingkungan pekerjaan atau di kehidupan sehari-hari. Ketika ada waktu luang, seseorang biasanya suka ngobrol-ngobrol bersama teman menceritakan berbagai hal, termasuk membicarakan orang lain. 

Membicarakan seseorang terdengar seperti sesuatu hal yang sepele. Namun tanpa kita sadari kegiatan ini memiliki dampak kurang baik bagi lingkup sosial maupun kesehatan mental.

Dampak paling parah seseorang bisa menyebabkan permusuhan hingga korban gosip bisa merasa depresi dan tidak ingin berbaur dengan lingkungan. Yuk, kita bahas lebih dalam mengenai dampak bergosip beserta pencegahannya.

Baca Juga: 5 Fakta Empathy Gap, Musuh Tersembunyi di Balik Kesalahpahaman

1. Dampak bagi lingkungan sosial

Dampak Bergosip bagi Lingkup Sosial dan Kesehatan Mental, Wajib tahu!ilustrasi bergosip (Pexels.com/ Yan Krukau)

Gosip yang menyebar melalui mulut ke mulut biasanya tidak memiliki akurasi yang pasti alias hoaks. Karena itu tidak jarang menimbulkan kesalahpahaman yang merugikan banyak pihak.

Pembicaraan yang negatif terkadang menjadi penyebab utama kerenggangan hubungan seseorang dengan orang lain. Apalagi jika orang tersebut menjadi korban gosip, membuat seseorang menjadi kehilangan kepercayaan terhadap orang lain.

Dalam lingkup pekerjaan, gosip bisa menimbulkan perpecahan antar kelompok sehingga pekerjaan menjadi terganggu, secara individual dampak gosip di tempat kerja membuat perasaan tidak dihargai dapat mempengaruhi kinerja dan produktivitas menjadi menurun.

2. Dampak untuk kesehatan mental

Dampak Bergosip bagi Lingkup Sosial dan Kesehatan Mental, Wajib tahu!Ilustrasi dijauhi teman (pexels.com/ cottonbro studio)

Menjadi korban gosip membuat seseorang merasa kurang percaya diri dan tidak aman di dalam lingkungannya. Diri terasa dikucilkan dan tidak ada seorang pun yang memihak, menjadi pemicu besar yang membuat kesehatan mental seseorang terganggu.

Hal ini dapat menimbulkan kecemasan berlebih dan stres karena perasaan seperti dihakimi atau dipermalukan di depan umum.

Jika hal ini terus berlanjut, korban bisa mengalami depresi membuat dirinya kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari dan memilih menarik diri dari lingkungan sekitar. Sehingga seseorang memerlukan bimbingan profesional psikolog atau psikiater untuk menangani kesehatan mental yang korban alami.

3. Mencegah dan mengatasi dampak gosip

Dampak Bergosip bagi Lingkup Sosial dan Kesehatan Mental, Wajib tahu!Ilustrasi berbicara dengan pihak yang bersangkutan (Pexels.com/ Sam Lion)

Selalu berkata jujur menjadi langkah awal agar terhindar dari dampak negatif gosip. Jika ada masalah atau ketidakpuasan terhadap seseorang, segeralah bicarakan secara langsung dengan pihak yang bersangkutan.

Tetap jaga perasaan orang lain dari kata-kata yang kurang pantas dan pikirkan terlebih dahulu dampak yang terjadi sebelum mengatakannya. Mencoba memahami perilaku yang seseorang lakukan juga dapat membuka perspektif baru dalam memahami seseorang.

Jika dampak gosip sudah mengarah ke kesehatan mental, cobalah untuk mencari dukungan dari teman, sahabat atau keluarga. Bicarakan dengan orang terpercaya bisa sangat membantu. Tetaplah berpikir positif dan fokus dengan hal yang kita sukai yang membuat kita jauh lebih bahagia.

Dampak yang ditimbulkan dari bergosip bukanlah hal sepele yang bisa selesai begitu saja. Maka dari itu lebih bijaklah dalam berbicara agar bisa membangun lingkungan yang sehat dan hubungan sosial yang lebih positif.

Baca Juga: 7 Sikap Bijak saat Pasangan Ketahuan Selingkuh, Mungkinkah Bertahan?

Sri Kurniati Photo Community Writer Sri Kurniati

안녕하세요👋

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya