TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Perangai Buruk Suami Bisa diajak Kompromi, Gak Perlu Ribut!

Meski sering ngelus dada, coba bicarakan lagi!

ilustrasi pasangan (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Kelakukan suami di rumah kadang bikin hati tak karuan. Seringkali bikin kesal tapi juga rindu. Ada saja membuat kita perlu ngelus dada. Inginnya suami bisa kerja sama dan mau membantu pekerjaan rumah. Tetapi butuh usaha harus koar-koar dulu. 

Perangai buruk suami memang susah diubah. Namun gak perlu diajak ribut. Kita hanya butuh kompromi dan terus konsisten mengingatkan. Ocehan tidak perlu hanya membuatnya lupa dan mengulangi kesalahan yang sama. Mungkin 6 perangai buruk ini bisa diajak kompromi dulu, yuk cari solusinya!

1. Bermain game di hari libur

ilustrasi bermain game (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ketika suami libur yang ada di pikiran istri itu adalah teman akan membantunya atau saatnya jalan-jalan ke luar. Tetapi kenyataan malah melihat suami berleha-leha sepanjang waktu dengan gadgetnya.

Apalagi dipakai untuk bermain game doang. Rasanya waktu yang berharga menjadi terbuang sia-sia, duh sesak!

Sehari sebelum suami libur buatlah agenda untuk rencana hari libur. Katakan kamu ingin jalan atau menghabiskan waktu di rumah dengan kegiatan yang lebih seru.

Sebagai istri tidak salahnya memberi wanti-wanti untuk tidak bermain game saat libur. Bicara lebih awal bisa menyelamatkan hari berhargamu bersama keluarga. 

Baca Juga: 5 Tips Sikapi Pasangan Mulai Kehilangan Rasa Cintanya Kepadamu

2. Selalu mengelak ketika diberi tugas membereskan rumah

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Gustavo Fring)

Membereskan rumah itu memang biasa dikerjakan oleh istri. Tetapi memberi suami tugas untuk membersihkan rumah menjadi hal yang lumrah, meski butuh upaya untuk membuat suami mau mengerjakannya.

Ada saja alasan untuk menolaknya. Walaupun mau, seringnya malah mengulur-ulur waktu untuk mengerjakannya. 

Menebas pohon misalnya, jika dikerjakan hanya butuh waktu satu jam. Tetapi ketika menyuruh suami, butuh waktu berminggu-minggu baru dikerjakan. Cara paling aman adalah dengan membumbui sedikit cerita yang menakutinya. 

Katakan saja pohon itu banyak semutnya sehingga anak-anak tidak nyaman bermain.  Alhasil suami langsung gerak cepat mengerjakannya.

3. Melupakan janji

ilustrasi pasangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Bagi istri janji itu selalu menjadi hal istimewa yang ditunggu. Tetapi bagi suami, janji seperti ucapan manis saat ingin istrinya senang sementara waktu. Namun bisa menjadi masalah ketika suami malah lupa dengan janjinya. Murka istri akan membuat suami repot sendiri.

Biar kalian tidak bertengkar hanya gara-gara janji tidak terpenuhi. Sebagai istri kamu bisa membuat keinginan baru bisa langsung dipenuhi. Seperti meminta tambahan uang belanja atau pijatan. Suami yang suka lupa kadang gak disengaja lho!

4. Meletakkan barang bukan pada tempatnya

ilustrasi pasangan (pexels.com/RODNAE Production)

Urusan ini bisa menjadi masalah sejuta umat di dalam rumah tangga. Suami selalu menjadi pelaku utama suka sembarangan menaruh barang.

Padahal sebagai istri kamu ingin mengajar kerapian pada anak-anakmu. Jika suami saja suka sembarangan, bagaimana anak-anak akan patuh?

Mengomel setiap hari mungkin sudah tidak mempan. Kamu bisa mengandalkan bantuan anak-anakmu.

Berilah peraturan tegas pada mereka untuk meletakkan barang pada tempatnya. Jika melanggar akan diberi hukuman. Katakan peraturan ini juga berlaku untuk ayah dan ibu. 

Ketika suami seenaknya menaruh barang-barang, akan ada bocah-bocah polos mengingatkannya. Biasanya laki-laki akan tunduk pada orang yang disayanginya. Jadi jangan lupa libatkan anak-anak ya!

5. Mengutamakan hobi dibandingkan mengajak anak bermain

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Kampus Production)

Setelah menikah seorang istri bisa saja mengorbankan apa saja dalam hidupnya, termasuk hobi. Tetapi bagi suami hobi itu hal penting tidak bisa dihilangkan meski sudah menikah.

Tidak salah sih, hanya saja suami suka lupa pada prioritas utama setelah menikah. Melakukan hobi sih boleh-boleh saja. Tapi mengajak anak bermain itu juga penting kan?

Sudah pasti istri menjadi resah, karena waktu bersama anak itu hanya sebentar. Jika terus berlanjut katakan pada suami urutan prioritas harus dipenuhinya.

Berilah usul tentang pembagian waktu antara hobi dan anak. Bila perlu ceramahi sedikit ilmu parenting biar suami paham, mungkin selama ini dia menganggap itu hal sepele.

Baca Juga: 5 Alasan Akhiri Hubungan Tanpa Status, Agar Tak Rugikan Diri Sendiri

Verified Writer

yenny anggraini

Berusaha menjadi lebih baik

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya