Mitos dan Fakta Pacaran Sering Dialami Remaja
Peran orang tua dan guru saat mengetahui anaknya punya pacar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Jatuh cinta jadi perasaan normal dirasakan setiap manusia. Tak terkecuali para remaja puber baru menginjak usia belasan tahun.
Salah satu strategi dapat dilakukan orang tua dan guru ketika mengetahui anak jatuh cinta dan memiliki pacar adalah membantu anak untuk mengidentifikasi mana merupakan mitos dan fakta pacaran.
Kali ini IDN Times rangkum berbagai mitos dan fakta mengenai pacaran sering diyakini oleh remaja berdasarkan penjelasan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung.
Baca Juga: 5 Risiko Mencari Pasangan di Situs Kencan Online, Ada Bahaya Mengintai
1. Kebahagiaan tidak ditentukan dengan pacaran
Meskipun jatuh cinta merupakan fase penting dan tidak terelakkan dalam kehidupan remaja, namun kebahagiaan mereka tidaklah ditentukan oleh pacaran.
Pacaran tidak akan membuat remaja menjadi lebih bahagia, karena rasa bahagia justru berawal dari kemampuan menerima dan mencintai diri sendiri apa adanya. Sehingga remaja tidak perlu merasa berkecil hati seandainya mereka tidak memiliki pacar.
Remaja seringkali mencampuradukkan antara rasa kagum dengan rasa cinta. Penting untuk disadari oleh remaja bahwa tidak setiap rasa kagum akan berakhir dengan cinta. Remaja bisa mengagumi seseorang tanpa harus mencintai orang tersebut.
Baca Juga: Hati-hati! 5 Ciri-ciri Cowok Mencintai karena Nafsu!