Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Seni memahami kekasih menjadi hal yang teramat penting dalam meredakan amarah pasangan. Tentunya, meredam amarah pasangan yang sedang tersulut emosi tidaklah semudah itu.
Oleh karenanya, dibutuhkan sosok dirimu yang bisa memahami perasaan kekasihmu itu, ya. Lantas, bagaimana penerapan seni memahami kekasih dalam meredam amarah pasangan? Langsung temukan jawabannya dari ulasan berikut ini.
1. Bersimpati atas amarahnya
Dengan bersimpati, artinya kamu harus bisa memposisikan dirimu sebagai dirinya yang sedang sakit hati. Cobalah untuk merasakan secara mendalam tentang apa yang dirasakan oleh pasanganmu.
Jangan justru sebaliknya, tak ada rasa simpati malah banyak mempertanyakan apa kesalahanmu, masih berpikiran kamu tidak bersalah, berbalik mengajaknya debat, hingga memperpanjang urusan. Semua itu bisa kamu hindari dengan menghadirkan rasa simpati di hatimu. Dengan simpatimu, pasangan yang sedang marah akan teredam dan tak akan semakin tersulut emosinya.
Baca Juga: 5 Pertimbangan Mengutarakan Perasaan saat Terjebak Friendzone
2. Pahami sebab amarahnya
Sama halnya dengan istilah tak mungkin ada asap jika tak ada api, maka, berlaku juga hal yang sama atas amarah dari pasanganmu itu, ya. Dengan begitu, jika kamu ingin berbaikan, ya pahami sebab amarahnya.
Memahami sebabnya, maka kamu bisa tahu akibat atau risiko apa yang harus kamu tebus. Bagaimana caranya memahami? Cobalah ajak untuk diskusi baik-baik. Jika ia tak malas dan enggan bicara padamu, maka cobalah lakukan evaluasi dan introspeksi diri sendiri.
3. Perbaiki kesalahan dengan praktik bukan hanya sekadar teori
Setelah kamu memahami apa sebab dan akibat dari amarah pasanganmu. Kini, saatnya kamu praktik untuk memperbaiki poin dari kesalahanmu itu. Jadilah obat atas racun yang sudah kamu berikan kepada pasanganmu.
Jangan hanya umbar janji untuk memperbaiki diri tanpa adanya bukti secara nyata. Terlebih, jangan pernah terjebak dalam lingkaran kesalahan yang sama. Oleh karenanya, dibutuhkan niat, komitmen, serta konsisten tinggi untuk kamu bisa menjadi sosok tidak menjadi pemicu amarah pasanganmu itu, ya.