Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Menjaga batasan dalam interaksi dengan rekan kerja sangat penting, terutama untuk menjaga keharmonisan hubungan pertemanan, rekan kerja, atau hubungan lainnya. Apalagi kalau kamu atau lawan bicaramu sudah menikah.
Gak ada salahnya bersenda gurau atau melakukan lelucon kecil, tapi jika mengarah pada salah satu pihak merasa baper atau terbawa perasaan, kamu perlu membuat batasan. Berikut adalah lima cara tegas bisa kamu terapkan untuk membatasi interaksi dengan rekan agar tidak melewati batas.
1. Menetapkan batasan yang jelas
Menetapkan batasan yang jelas adalah langkah pertama dan paling penting. Komunikasikan batasan-batasan tersebut dengan tegas kepada rekan kerja, baik itu dalam konteks pertemanan, kerja, atau lainnya.
Contohnya, hindari berbicara tentang topik pribadi yang terlalu mendalam atau bersifat intim, dan pastikan untuk tidak melakukan kontak fisik yang tidak pantas dan membuat tak nyaman.
Kamu bisa mengatakan tentang kenyataan yang ada bahwa kamu sudah menikah dan tidak bisa melewati batas obrolan. Terlebih jika mengarah pada topik pribadi yang membuatmu tak nyaman. Hal ini mencegah gosip tak sedap mengenai rumah tangga jika rekan terlanjur oversharing.
2. Meminimalkan komunikasi di luar kepentingan
Jaga komunikasi dengan rekan tetap pada batasan yang profesional atau sesuai kepentingan. Hindari mengirim pesan atau menelepon di luar jam kerja atau tanpa alasan yang jelas. Ini membantu mencegah kesalahpahaman dan menjaga interaksi tetap pada jalur yang benar.
Jika orang tersebut mencoba melewati batas, gak ada salahnya kalau kamu bersikap pasif dan menghiraukan upayanya tersebut. Secara tidak langsung kita sudah mengelakkan upayanya untuk masuk lebih dalam ke hubunganmu dengan pasangan. Tetap prioritaskan keluarga agar tidak diganggu dengan urusan pekerjaan di luar jam kerja.
Baca Juga: 4 Tanda Pasangan Kamu Berharap untuk Dipahami, Harus Peka!
3. Hindari situasi yang rentan
Sebisa mungkin, hindari situasi dan interaksi rentan yang membuatmu tak nyaman seperti saat rekan berupaya mengintimidasi atau memojokkan keadaan. Pilihlah tempat umum untuk bertemu atau berdiskusi, dan jika memungkinkan, ajaklah orang ketiga untuk menemani.
Selain mengelakkan situasi awkward atau canggung, karena salah satu pihak tidak ingin melewati batas profesional. Memfokuskan diri pada arah pembicaraan profesional bisa menghindari situasi rentan yang tak diinginkan.
4. Menjaga bahasa tubuh
Bahasa tubuh juga sangat penting dalam menjaga batasan interaksi. Hindari kontak fisik yang tidak perlu, seperti memegang tangan atau bersentuhan secara berlebihan. Pastikan bahasa tubuhmu menunjukkan sikap yang profesional dan tidak memberikan sinyal yang salah.
Hal ini juga termasuk cara menanggapi gurauan yang dilemparkan oleh rekan kerja. Mengurangi adanya kontak fisik ketika bergurau, menjaga sikapmu tetap profesional meskipun sudah cukup akrab tanpa melewati batas yang tak seharusnya.