TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Gak Perlu Terburu-buru Menikah jika Belum Siap

Jangan sampai masih ada keraguan dalam diri

ilustrasi seseorang menikmati kesendirian (pexels.com/shohib tri)

Intinya Sih...

  • Menikah memerlukan kesiapan matang secara internal dan emosional
  • Kehidupan pernikahan akan saling bersinergi dan memerlukan kematangan emosional
  • Kondisi finansial yang stabil diperlukan untuk menunjang kehidupan pernikahan jangka panjang

Menikah menjadi salah satu pilihan krusial dalam kehidupan setiap orang. Hal tersebut sudah semestinya dipilih berdasarkan pertimbangan matang.

Menikah bukan hal yang bisa dijadikan ajang coba-coba lantaran bagian dari ibadah yang durasinya sepanjang hidup. Namun pada kenyataannya, banyak orang terburu-buru menikah lantaran tekanan dari pihak eksternal, seperti lingkungan di sekitarnya.

Jika tak memiliki prinsip yang kuat, maka bisa saja terjebak dalam kekeliruan besar lantaran memutuskan menikah hanya karena perkataan banyak orang. Menikah adalah persoalan kesiapan internal.

Berikut beberapa alasan tak perlu terburu-buru menikah jika memang masih ada keraguan.

1. Perlu mengenal diri sendiri lebih dalam

Pernikahan diperlukan kesiapan matang. Salah satunya kesiapan secara internal. Kondisi di mana perlu mengenal diri sendiri secara utuh. Hal tersebut dapat membantu merespons segala perkara dalam hidup dengan lebih bijak.

Proses mengenal diri sendiri juga membuat lebih bisa menikmati kehidupan. Artinya, telah merasa cukup dengan diri sendiri tanpa perlu menggantungkan bahagia terhadap validasi orang lain.

Apabila mengalami kondisi tersebut, maka dapat dikatakan kita telah siap untuk menempuh kehidupan pernikahan lantaran telah tuntas dengan diri sendiri untuk kemudian mengikat diri dengan orang lain.

2. Perlu membangun kesiapan secara emosional

Kehidupan pernikahan tidak hanya dijalani oleh salah satu pihak. Melainkan kita dan pasangan akan saling bersinergi untuk menciptakan keharmonisan di dalamnya.

Untuk mencapai kondisi tersebut, dibutuhkan kematangan secara emosional oleh kedua individu yang menjalaninya. Kesiapan mental sangat berperan dalam menjaga kelangsungan hubungan dan mencegah konflik-konflik yang tidak perlu.

Bahkan emosi yang stabil bisa membuat kehidupan pernikahan jauh dari hal-hal buruk. Maka, penting memperhatikan hal tersebut supaya bisa menciptakan kedewasaan dalam hubungan pernikahan di masa depan.

Baca Juga: 3 Alasan Calon Istri yang Baik Tidak Harus Pintar Memasak, Setuju?

3. Perlu mempersiapkan kebutuhan finansial

Kondisi finansial juga menjadi aspek perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menikah. Sebab jika melihat realitas, finansial juga diperlukan untuk menunjang kehidupan pernikahan jangka panjang.

Sehingga apabila saat ini kondisi finansial belum stabil, maka tidak perlu terburu-buru untuk menikah. Pasalnya, dalam kehidupan pernikahan akan didapati beragam tantangan yang tidak mudah dihadapi.

Salah satunya mengenai tantangan keuangan. Maka, pastikan memiliki kecukupan terhadap finansial sebelum melangkah pada kehidupan pernikahan untuk menekan kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi.

4. Perlu memahami tanggung jawab terhadap pernikahan

Sebelum memutuskan untuk menikah, pastikan telah memahami makna dari pernikahan itu sendiri. Hal tersebut penting dilakukan supaya memahami tujuan dari pernikahan.

Pasalnya, menikah bukan sebagai ajang percobaan, melainkan bentuk kesungguhan dari diri sendiri untuk berkomitmen dalam jangka waktu panjang. Sehingga perlu memahami tanggung jawab sebuah pernikahan.

Dalam pernikahan terdapat kewajiban perlu dilaksanakan, tugas yang perlu dikerjakan, serta komitmen tak boleh dilanggar. Pastikan merasa mampu dan siap untuk menanggung hal tersebut sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.

Verified Writer

Izah Cahya

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya