TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sikap Romantis Sebaiknya Tidak Ditunjukkan di Depan Anak

Banyak sikap romantis sebaiknya tidak ditunjukan 

ilustrasi sikap romantis (pexels.com/cottonbrostudio)

Intinya Sih...

  • Bermesraan secara berlebihan di depan anak dapat membuat mereka merasa tidak nyaman atau bingung.
  • Panggilan sayang yang terlalu manja di depan anak bisa membuat mereka merasa aneh atau bingung, dan cenderung meniru perilaku tersebut.
  • Percakapan intim, sikap manja, dan konflik pribadi sebaiknya tidak dilakukan di depan anak untuk menghindari dampak negatif pada psikologis mereka.

Menjaga hubungan harmonis dan romantis dengan pasangan adalah kunci kebahagiaan dalam rumah tangga. Namun, ketika kamu memiliki anak, ada beberapa batasan perlu dipertimbangkan dalam menunjukkan sikap romantis di depan mereka.

Hal ini penting untuk menjaga kenyamanan anak, menghindari kebingungan, serta memberikan contoh perilaku yang tepat. Berikut ini adalah lima sikap romantis sebaiknya tidak ditunjukkan di depan anak sendiri.

1. Bermesraan secara berlebihan

Bermesraan dengan pasangan adalah hal yang wajar dalam sebuah hubungan. Namun, ketika dilakukan di depan anak, ada batasan yang perlu diperhatikan.

Bermesraan secara berlebihan, seperti berpelukan erat atau berciuman dengan intensitas tinggi, dapat membuat anak merasa tidak nyaman atau bingung. Mereka mungkin belum cukup matang untuk memahami makna dari perilaku tersebut, dan bisa salah mengartikan tindakan tersebut sebagai sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan di depan umum.

Sebaiknya, tunjukkan kasih sayang dengan cara yang lebih santai dan ringan ketika berada di hadapan anak.

2. Menggunakan panggilan sayang berlebihan

Panggilan sayang seperti "sayang", "honey", atau "cinta" adalah hal yang umum digunakan oleh pasangan suami istri. Namun, penggunaan panggilan sayang yang terlalu manja atau terdengar berlebihan di depan anak bisa membuat mereka merasa aneh atau bingung.

Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dan dengar dari orang tua mereka. Jika mereka mendengar panggilan sayang yang terlalu intim atau berlebihan, mereka mungkin akan menirunya tanpa memahami konteksnya, yang bisa menyebabkan situasi yang kurang tepat di lingkungan sosial mereka.

Gunakan panggilan sayang yang lebih netral ketika bersama anak.

Baca Juga: 4 Tanda Pasangan Kamu Berharap untuk Dipahami, Harus Peka!

3. Mengungkapkan keintiman secara verbal

Percakapan mengandung unsur keintiman atau menggoda sebaiknya tidak dilakukan di depan anak. Anak-anak dapat dengan mudah meniru atau menyerap informasi dari percakapan orang dewasa, meskipun mereka belum sepenuhnya memahami maknanya.

Ungkapan seperti rayuan atau kata-kata yang bersifat intim dapat membuat anak merasa tidak nyaman atau bingung jika mereka mendengarnya. Jika kamu ingin berkomunikasi dengan pasangan menggunakan bahasa yang lebih pribadi atau intim, sebaiknya lakukan ketika anak tidak ada di sekitar atau sudah tertidur.

4. Bersikap terlalu manja dengan pasangan

Sikap manja, seperti menggoda pasangan dengan cara yang berlebihan atau meminta perhatian secara terus-menerus, sebaiknya juga dihindari di depan anak. Sikap ini bisa menimbulkan kesan hubungan antara suami dan istri adalah hubungan yang tidak setara, yang mungkin mengajarkan anak tentang peran gender atau dinamika hubungan yang tidak sehat.

Selain itu, sikap terlalu manja di depan anak juga dapat mengganggu pola asuh yang ingin kamu terapkan, di mana kamu seharusnya menunjukkan sikap mandiri dan bertanggung jawab sebagai orang tua.

Verified Writer

febi wahyudi

Menyukai dunia tulis menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya