TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Seni Memahami Kekasih dalam Surat Al-Hujurat, Hubungan Awet!

Selalu percaya pada pasangan adalah kunci keharmonisan

Seni Memahami Kekasih (dok. IDN Pictures / Seni Memahami Kekasih)

Intinya Sih...

  • Bersikap lemah lembut pada pasangan untuk memahami kekasih dengan lebih baik
  • Jangan membentak pasangan ketika ada masalah, sesuai dengan perintah Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 3
  • Selalu komitmen menjaga hubungan atas dasar keimanan dan mengembalikan setiap permasalahan pada ajaran agama

Dalam sebuah hubungan, detail memahami mitra pasangan adalah seni memahami kekasih. Melalui seni ini, akan lebih terarah kepada hal-hal apa yang dibenci dan disukainya, apa yang membuatnya gembira dan sedih, serta apa yang membuatnya terasa tertekan dan membuatnya tersenyum.

Untuk itu, perlu menunjukan perhatian khusus kepada pasangan agar hubungan terus harmonis dan langgeng. Merujuk pada surat Al-Hujurat, kamu dapat mempraktikan perintah-perintah Allah dalam menjaga sebuah hubungan.

Apalagi jika hubungan itu sudah pada tahap pernikahan, maka perlu perhatian khusus untuk mempertahankannya. Jangan sampai karena masalah kecil, hubungan yang telah kita bangun berakhir dengan cara yang mengenaskan.

Nah, buat kamu yang ingin tahu apa saja seni memahami kekasih dalam surat Al-Hujurat, simak penjelasan di bawah ini, ya!

1. Bersikap lemah lembut dan jangan membentak pasangan

Bersikap lemah lembut pada pasangan termasuk seni memahami kekasih. Bagaimana tidak, menampilkan seni ini, akan lebih banyak mengumpulkan informasi tentang dirinya, baik berhubungan dengan masalah pribadi maupun orang lain. Hal-hal seperti apa yang dibenci dan disukainya akan transparan ketika kita berbicara dan bersikap lemah lembut.

Jangan sesekali membentak pasangan ketika ada masalah. Sebab, selain dapat meruntuhkan mentalnya, juga akan mempengaruhi keadaan dalam hubungan. Dalam surat Al-hujurat ayat 3 Allah berfirman:

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَٰتَهُمْ عِندَ رَسُولِ ٱللَّهِ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ٱمْتَحَنَ ٱللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَىٰ ۚ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ

Innalladzina yaghudduna ashwaatahum ‘ingda rosuulillahi ulaaikalladzinam tahanallahu quluubuhum littaqwa, lahum maghfirotuw wa ajrun adzim.

Artinya: “Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Hujurat [49]: 3)

2. Percaya pada pasangan dan jangan percaya omongan orang lain

Mengetahui tentang pasangan, ya kita sendiri, bukan orang lain. Makanya, ketika ada kabar negatif ke pasangan, jangan gegabah mengklaim iya dan tidaknya.

Coba dahulu renungkan dan diskusikan. Apakah pasangan kita benar-benar melakukan itu atau tidak. Jangan sampai berita-berita yang tidak jelas itu dapat mempengaruhi keharmonisan antara kita dan pasangan.

Dalam Surat Al-Hujurat ayat 6 Allah berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ

Yaa ayyuhalladzina aamanu in ja’akum faasiqun binabain fatabayyanuu antushiubuu qoumam bijahalatin fatushbihuu alaa maa fa’altum naadimin.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat [49]: 6)

Baca Juga: 4 Peran Seni Memahami Kekasih Meredam Amarah Pasangan

3. Keimanan sebagai pondasi sebuah hubungan

Selalu komitmen menjaga hubungan atas dasar keimanan juga seni memahami kekasih. Mengembalikan setiap permasalahan dan berpegang teguh pada ajaran agama, apa saja yang perlu diperbaiki dan apa yang perlu ditinggalkan, hubungan kita akan lebih terarah dan terstruktur. Seni ini dilakukan agar hubungan yang kita jalani sesuai dengan tuntunan agama.

Allah berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 7:

وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ ٱللَّهِ ۚ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِى كَثِيرٍ مِّنَ ٱلْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ ٱلْإِيمَٰنَ وَزَيَّنَهُۥ فِى قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ ٱلْكُفْرَ وَٱلْفُسُوقَ وَٱلْعِصْيَانَ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلرَّٰشِدُونَ

wa'lamuu anna fiikum rasụlallaah, lau yuṭi’ukum fii katsirim minal-amri la’anittum wa laakinnallooha habbaba ilaikumul-imaana wa zayyanahuu fii quluubikum wa karraha ilaikumul-kufra wal-fusuuqo wal-‘isyaan, ulaaika humur-roosyiduun.

Artinya: “Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.” (QS. Al-Hujurat [49]: 7)

4. Siap berdamai ketika ada konflik

Jika dalam hubungan terjadi masalah internal, cobalah berdiskusi pada pasangan enaknya bagimana. Jangan meminta solusi pada orang lain, sebab dalam setiap hubungan memiliki cara unik tersendiri dalam menyelesaikan masalah. Percaya pada diri sendiri dan pasangan dapat menyelesaikan masalah adalah seni memahami kekasih.

Allah berfirman dalam surat Al-hujurat:

وَإِن طَآئِفَتَانِ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱقْتَتَلُوا۟ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنۢ بَغَتْ إِحْدَىٰهُمَا عَلَى ٱلْأُخْرَىٰ فَقَٰتِلُوا۟ ٱلَّتِى تَبْغِى حَتَّىٰ تَفِىٓءَ إِلَىٰٓ أَمْرِ ٱللَّهِ ۚ فَإِن فَآءَتْ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَهُمَا بِٱلْعَدْلِ وَأَقْسِطُوٓا۟ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ

wa in thooifatahi minal-mu`mininaqtataluu fa ashlihuu bainahumaa fa im baghot ihdaahuma ‘alal-ukhroo fa qootilullatii tabghii ḥattaa tafia ilaa amrillaah, fa in faa`at fa ashlihu bainahuma bil-‘adli wa aqsitu, innallaha yuhibbul-muqsithiin.

Artinya: “Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Hujurat [49]: 9)

5. Menjaga aib pasangan dengan tidak merendahkannya

Agar hubungan tetap terjaga, selalu usahakan tidak merendahkan pasangan melalui kekurangan-kekurangan yang ada dalam dirinya. Entah berhubungan dengan psikis maupun psikologisnya. Perlakukan mereka sebagaimana kita memperlakukan diri sendiri. Selalu menunjukan rasa kekaguman dan kecintaan di hadapannya adalah seni memahami kekasih yang jarang orang lakukan.

Allah berfiman:

عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلْأَلْقَٰبِ ۖ بِئْسَ ٱلِٱسْمُ ٱلْفُسُوقُ بَعْدَ ٱلْإِيمَٰنِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ

‘Asaa ayyakunna khairom minhunna, walaa talmizuu angfusakum walaa tanabazuu bil alqoob, bi’sal ismul fusuuqo ba’dal iimaan, wamanlam yatub faulaaika humudzoolimun.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”  (QS. Al-Hujurat [49]: 11)

Writer

Salaful Amin

Lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya