5 Risiko Menyukai Teman Sendiri, Dekat Tapi Tak Dianggap Spesial

Harus tahan hati kalau dia punya pacar

Jatuh cinta pada dasarnya gak bisa ditebak tertujunya pada siapa. Bisa jadi pada orang baru ditemui atau bahkan pada teman sendiri.

Tapi dibanding menyukai orang asing baru dikenal, menyukai teman dekat cenderung lebih sulit dan berat mengalaminya. Karena jika yang disukai teman, gak bisa sembarangan confess dan menunjukkannya. 

Bahkan kebanyakan orang yang mengalami hal ini lebih memilih untuk memendam cintanya sendiri. Tipe jatuh cinta yang hanya ditujukan untuk orang-orang yang hatinya kuat, karena berat banget risikonya.

Mulai dari harus ikhlas melihat dia dengan yang lain, hingga menekan rasa dalam-dalam demi menjaga sikap dalam pertemanan. Berikut adalah beberapa poin risikonya kalau menyukai teman sendiri. 

1. Kamu dekat dengannya tapi dia malah melirik yang lain

5 Risiko Menyukai Teman Sendiri, Dekat Tapi Tak Dianggap Spesialilustrasi teman (pexels.com/KoolShooters)

Sudah menjadi risiko paling dasar kalau menyukai teman sendiri, keberadaanmu tak dianggap lebih dari sekadar teman. Yang mana kamu selalu ada untuknya dan di dekatnya, tapi dia malah melirik lawan jenis lain.

Tapi di sisi lain kamu tidak bisa protes dan marah, karena memang sudah risikonya untuk tak dianggap spesial ketika menyukai teman sendiri. 

2. Harus ikhlas melihatnya pacaran dan dekat dengan orang lain

5 Risiko Menyukai Teman Sendiri, Dekat Tapi Tak Dianggap Spesialilustrasi pasangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Tidak hanya menerima kenyataan dirimu tak dianggap spesial, risiko menyukai teman sendiri juga berupa kerelaan untuk melihatnya dekat dengan yang lain. Sebagai teman dekat, kamu mungkin menjadi orang pertama dia kenalkan dengan gebetan atau pasangannya.

Di depannya harus tersenyum dan senang atas hubungannya, tapi diam-diam memendam rasa sesak di dada. 

Baca Juga: 5 Tanda Pasangan Belum Benar-Benar Memafkan Kesalahanmu

3. Menekan perasaan dalam-dalam demi menjaga sikap

5 Risiko Menyukai Teman Sendiri, Dekat Tapi Tak Dianggap Spesialilustrasi teman (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sudah menjadi risiko menyukai teman, dirimu harus bisa menekan perasaan tersebut dalam-dalam demi menjaga sikap. Terlebih lagi kalau tahu temanmu itu tidak mau pacaran dengan orang yang dianggap sebagai teman.

Mau tak mau harus memendamnya sendiri dan bersikap normal di dalam pertemanan kalian agar dia tidak canggung dan menjauh. 

4. Menerima kenyataan kalau dirimu diperlakukan sama seperti teman lainnya

5 Risiko Menyukai Teman Sendiri, Dekat Tapi Tak Dianggap Spesialilustrasi bicara (pexels.com/William Fortunato)

Ketika menyukai teman sendiri dan memilih untuk memendamnya, kamu tidak bisa protes kalau diperlakukan sama seperti dengan yang lainnya. Maksudnya, dia bersikap friendly dan terbuka padamu sebagaimana dia juga seperti itu pada teman-teman lain.

Gak boleh ada rasa cemburu, pun kalau tak suka dengan hal itu maka menjadi tanggung jawabmu untuk mengontrol perasaan karena tak punya hak melarangnya friendly ke yang lain. 

5. Mau gak mau harus bisa move on demi melanjutkan hidup dengan baik

5 Risiko Menyukai Teman Sendiri, Dekat Tapi Tak Dianggap Spesialilustrasi menikah (pexels.com/Emma Bauso)

Seberapa suka dirimu dengan teman, jika memang tak ada balasan perasaan darinya maka tak bisa dipaksakan dan stuck di dia terus. Semakin dewasa dirimu maka pelan-pelan sebaiknya belajar melepaskan, move on darinya untuk bisa menjalani hidupmu sendiri dengan baik.

Menemukan pasangan mencintaimu dan menjalin hubungan sehat, karena bagaimanapun juga kamu dan dia punya hidup masing-masing harus dijalani. 

Jatuh cinta pada teman suatu hal berat, sehingga harus tahan mental dan perasaan. Risikonya pun berat seperti dijelaskan pada lima poin tadi, harus tahu bagaimana jaga sikap dan tahu kapan harus melepaskan. 

Baca Juga: Tanda Pasanganmu Selingkuh Online, Ini Perlu Diwaspadai!

afifah hanim Photo Community Writer afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya