Cara Menenangkan Orang Tua Khawatir Kamu Belum Ingin Menikah
ilustrasi orangtua membaca (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernikahan bukanlah hubungan main-main bisa dilakukan sembarangan. Misalnya, asal suka sama lawan jenis dan mapan lalu memutuskan untuk menikah. Gak semua orang menganggap pernikahan segampang itu.
Sehingga terkadang hal yang membuat seseorang belum menikah bukan karena tidak mau, tapi karena dia belum ingin dan juga siap dengan tanggung jawab dalam pernikahan. Namun terkadang orang tualah khawatir jika anaknya belum juga menikah di usia yang matang.
Jika orang tuamu seperti ini maka tenangkanlah mereka dengan lima cara berikut ini.
1. Beritahukan apa menjadi prioritas hidupmu saat ini
ilustrasi bicara (pexels.com/SHVETS production)Kalau orang tuamu khawatir dengan dirimu belum juga ingin menikah ketika sudah di usia matang, maka cara pertama untuk menenangkannya ialah memberitahukan apa yang menjadi prioritas hidupmu saat ini. Entah itu karier ataupun menanggung biaya sekolah adik, katakan saja.
Karena sesungguhnya orang tua pun tidak akan memaksa kalau memang ada hal lain masih kamu prioritaskan dalam hidup selain pernikahan. Jadi cukup bicarakan baik-baik supaya mereka pun bisa merasa tenang.
2. Bicara secara mendalam tentang pemahamanmu terhadap pernikahan
ilustrasi bicara (pexels.com/SHVETS production)Cara kedua untuk memenangkan orang tua khawatir dengan dirimu belum menikah ialah coba bicarakan tentang pemahamanmu soal pernikahan. Karena mungkin orang tuamu tidak tahu kalau kamu punya pemahaman sendiri sehingga tidak ingin cepat-cepat menikah.
Karena tidak jarang orang tua masih memiliki pemahaman seperti zaman dulu menikah hanyalah untuk memiliki keturunan. Jadi kalau pemahamanmu lebih dalam dan serius dengan pernikahan, beritahulah mereka hingga mengerti pemikiranmu itu.
Baca Juga: 5 Hal Ini Penting Dibuka ke Pasangan, demi Kelancaran Hubunganmu
3. Tanyakan apa membuat orang tuamu khawatir
ilustrasi orangtua (pexels.com/RODNAE Productions)Jangan menyudutkan kekhawatiran orang tuamu, akan tetapi tanyakanlah tentang apa mereka khawatirkan dari dirimu yang belum ingin menikah. Dengan begitu kamu jadi tahu letak masalahnya dan bisa menenangkan mereka.
Bisa jadi mereka khawatir kamu tidak memiliki keturunan, tidak ada yang menjaga jika mereka meninggal, atau kekhawatirannya karena omongan tetangga yang macam-macam. Kamu cukup yakinkan kamu bisa menjaga diri dan punya alasan sendiri kenapa belum ingin menikah, dan sampaikan dengan cara yang halus, ya.
4. Tunjukkan kamu bahagia dengan hidupmu saat ini
ilustrasi keluarga (pexels.com/Andrea Piacquadio)Salah satu hal inginkan semua orang tua sejatinya adalah kebahagiaan anak dalam menjalani hidup. Itulah kenapa mereka mungkin khawatir dengan dirimu belum menikah karena takut kamu tidak bahagia ketika tidak memiliki pasangan dan anak.
Jika situasinya seperti ini maka cukup tunjukkan kamu bahagia dengan hidupmu yang sekarang. Belum menikah bukan berarti tidak bahagia, dan buat orang tuamu memahami hal itu supaya tidak khawatir lagi.
5. Bukan tidak mau menikah, tapi kamu belum ingin menikah karena belum siap
ilustrasi orangtua (pexels.com/RODNAE Productions)Cara terakhir untuk menenangkan kekhawatiran oran gtua ialah membuat mereka paham belum saatnya bagimu untuk menikah. Belum menikah bukan berarti tidak mau menikah, tapi kamu hanya belum ingin dan siap untuk menjalani kehidupan pernikahan.
Karena mereka pun pasti paham menikah berarti juga harus siap menanggung beban, tanggung jawab serta komitmen di dalamnya. Dan kamu belum siap dan ingin untuk menanggung semua itu di hidupmu.
Intinya, kekhawatiran orang tua merupakan bentuk kepedulian mereka terhadapmu. Jadi jangan sudutkan dan berilah pengertian tentang alasanmu belum ingin menikah, ya.
Baca Juga: 5 Alasan Hubungan Tanpa Status Justru Jadi Arti Cinta Sesungguhnya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
