Cerita Balqis Juara Kompetisi Apple, Terinspirasi Kisah Masa Kecil

Membuat aplikasi pianika virtual, Melodissimo

Bandar Lampung, IDN Times - Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Lampung (Unila), Balqis Safira Aini berhasil memenangkan kompetisi Swift Student Challenge ajang tahunan Apple, 'Worldwide Developers Conference (WWDC) 2022'. Balqis dinobatkan sebagai salah satu pemenang, usai membuat aplikasi pianika virtual diberi nama 'Melodissimo'.

Kompetisi tersebut merupakan ajang tahunan rutin digelar perusahaan Apple, meminta para peserta untuk membuat suatu aplikasi inovatif untuk platform Apple.

"Aku cari tahu informasi tentang kompetisi ini melalui YouTube dan cerita dari alumni Apple Academy yang memenangkan WWDC 2021. Dari sini, saya simpulkan yang dicari Apple dalam Swift Student Challenge adalah sebuah cerita, telling the story through code," ujarnya, Senin (30/5/2022).

1. Terinspirasi membuat aplikasi dari kisah masa kecil

Cerita Balqis Juara Kompetisi Apple, Terinspirasi Kisah Masa Kecilsindonews.net

Banyak memperoleh informasi dan masukan akan kompetisi tersebut, Balqis pun terpikir dan terinspirasi membuat aplikasi Melodissimo dari kisah masa kecil. Menurut dia, semua pelajar Indonesia di masa itu sudah belajar pianika sejak SD dan sebagian besar bahkan memiliki pianika pribadi.

Namun kala itu, kedua orang tua Balqis tidak mampu membelikan pianika untuknya. Alhasil setiap jam pelajaran pianika, Balqis terpaksa meminjam alat musik tiup tersebut dari temannya.

“Dulu waktu sekolah, aku tidak punya pianika karena menurut ayah dan ibuku tidak prioritas untuk dibeli. Jadi tiap ada pelajaran pianika sering pinjam, sampai sekarang udah gede bisa beli pianika sendiri. Nah, aku pengin mengulang kembali memori itu,” kenang Balqis.

Baca Juga: Nasib Atlet Veteran Daerah, Jadi Buruh Angkut hingga Marbot Masjid

2. Penambahan label not angka pada tuts pianikan dituangkan sebagai fitur andalan aplikasi

Cerita Balqis Juara Kompetisi Apple, Terinspirasi Kisah Masa KecilLinkedIn

Uniknya pada zaman tersebut, Balqis juga melihat rata-rata siswa Indonesia pasti menambahkan label not angka pada tuts-tuts pianika, karena bagi pemula tanpa label not angka, mereka tidak hafal nada pada pianika.

Ingatan itu diakui Balqis turut dituangkan dalam penggarapan Melodissimo dan menjadi sebagai salah satu fitur adalan dalam aplikasi ciptaannya tersebut.

“Ini membuat aku terinspirasi membuat Fitur Play and Learn seperti main pianika biasa, dan Fitur Quiz yaitu disuruh nebak misalnya nada Do itu di tombol yang mana,” urai seorang mahasiswa Unila magang di Apple Developer Academy sepanjang 2022 ini.

3. Sempat terkendala waktu dan tidak terpikir menang

Cerita Balqis Juara Kompetisi Apple, Terinspirasi Kisah Masa Kecilunsplash.com/Kaitlyn Baker

Balqis mengatakan, kendala terberat mengikuti lomba ini adalah keterbatasan waktu. Sebab, selain mengerjakan aplikasi untuk lomba, dirinya juga turut mengerjakan project di Apple Developer Academy selama magang.

“Ditambah lagi, dua pekerjaan itu pakai framework yang beda banget, satu pakai UIKit, dan satunya SwiftUI. Jadi otakku itu harus terbagi dua mempelajari dua framework sekaligus dan mengejar deadline di waktu berdekatan,” ujarnya.

Namun akhirnya ia pun berhasil menyelesaikan aplikasi Melodissimo dalam waktu sepuluh hari. Diketahui, deadline submission untuk kompetisi Apple dimulai 24 April Waktu Cupertino, California, Amerika Serikat dan pengumuman dipublikasikan 24 Mei waktu Cupertino.

Saat mendapatkan notifikasi sebagai pemenang kompetisi, Balqis pun mengaku kaget dan gemetaran karena tidak menyangka bisa memenangkan ajang kompetisi internasional diikuti ribuan mahasiswa dan developer seluruh dunia.

"Awalnya aku pengin men-challange diri sendiri, tidak kepikiran bakal menang karena tahu saingan seluruh dunia. Apalagi perusahaan sekelas Apple, tapi ya udah lah penting aku ikut, karena aku mau kerjakan sesuatu. Eh, tahunya menang, jadi benar-benar tidak menyangka,” sambung dia.

4. Bercita-cita mendalami dan mengembangkan ekosistem Apple

Cerita Balqis Juara Kompetisi Apple, Terinspirasi Kisah Masa KecilBalqis Safira Aini, mahasiswa Unila pemenang kompetisi Swift Student Challenge ajang tahunan Apple, 'Worldwide Developers Conference (WWDC) 2022'. (IDN Times/Istimewa)

Berkat keberhasilan memenangkan kompetisi ini, Balqis berhak mendapatkan pakaian eksklusif WWDC 2022, pin set WWDC 2022, dan kehormatan menjadi anggota selama satu tahun di Apple Developer Program. Tak hanya itu, para pemenang Swift Student Challenge ini juga memperoleh hadiah AirPods Pro.

Balqis sudah menyukai coding sejak duduk di bangku SMP ini pun bercita-cita dapat mendalami dan mengembangkan ekosistem Apple. ”Aku pengin jadi IOS Developer dan pengen bisa mengembangkan ekosistemnya Apple,” tandas dia.

Baca Juga: Unila Siap Kerahkan Mahasiswa Tanggulangi Sampah Masyarakat

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya