Tren Urban Farming di Kota Bandar Lampung Hasilkan Pundi-Pundi Rupiah 

Manfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran

Bandar Lampung, IDN Times - Urban farming atau pertanian perkotaan kini menjadi tren dan kegiatan baru digemari banyak orang. Masyarakat di kota mulai memanfaatkan pekarangannya untuk menanam tanaman hias atau sayuran.

Hasilnya, tak hanya dipanen sendiri, tapi bisa dijual dan menambah ekonomi keluarga. Sukasih adalah salah satu warga Kota Bandar Lampung sudah melakukan Urban Farming sejak 2011 lalu.

Jenis tanaman seperti cabai, bunga kol, selada dan rampai dan sayuran lainnya tumbuh subur di halaman rumah Sukasih hanya seluas 2,5 meter. Perempuan paruh baya itu, memajang tanaman sayurannya di pinggir tembok rumah campur dengan jenis tanaman hias.

Menariknya, tanaman tersebut tak membutuhkan modal besar, karena Sukasih menfaatkan media tanam dari pupuk kandang dibuat sendiri dan daun pisang sebagai pengganti plastik polybag.

“Kalau pakai daun pisang ini enaknya nanti pas mindahan gak harus dibuka dulu karena daun pisangnya bisa langsung jadi pupuk. Kalau pakai plastik kan harus dilepas dulu nah itu takutnya malah layu,” kata Sukasih kepada IDN Times, Sabtu (4/2/2023).

1. Tips supaya bibit tanaman cepat tumbuh

Tren Urban Farming di Kota Bandar Lampung Hasilkan Pundi-Pundi Rupiah Tren Urban Farming, Warga Kota Bandar Lampung memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran (IDN Times/Silviana)

Sukasih tak pernah merasa kesulitan selama menanam sayuran di pekarangan rumah. Menurutnya hasilnya selalu bagus dan tak pernah gagal. Tipsnya, kata Sukasih, bibit tanaman sudah disemai ke dalam pot daun pisang, harus segera ditutup dengan plastik berwarna hitam supaya lembab dan tumbuh dalam waktu dua hari.

“Bibit organik ini juga saya jual 2 ribu per tiga batang. Lumayanlah hasilnya, karena pupuk sama bibitnya gak beli. Terus mau masak sayuran juga udah gak beli, jadi bisa nabung buat kebutuhan rumah tangga lainnya,” ujarnya.

Baca Juga: Keluarga Terduga Pencuri Sawit di Way Kanan Lapor ke Polda Lampung

2. Ubah kotoran hewan jadi pundi-pundi rupiah

Tren Urban Farming di Kota Bandar Lampung Hasilkan Pundi-Pundi Rupiah Warga Kota Bandar Lampung kotoran hewan jadi pupuk menghasilkan pundi-pundi rupiah (IDN Times/Silviana)

Selain itu, Sukasih dan suaminya merupakan ketua Kelompok Tani itu memanfaatkan kotoran hewan (kohek) sapi sebagai pupuk kompos. Hasil penjualan pupuk tersebut mencapai Rp10 juta dalam satu bulan.

Proses pembuatannya juga sangat ekonomis karena hanya modal membeli tanah merah saja. Sedangkan kotoran hewan dan sekam bakar bisa didapat secara gratis.

“Kalau pupuk alhamdulilah lumayan ya, bulan 12 kemarin dapat 10 juta. Banyak yang beli itu dari Bandar Lampung tapi ada juga dari Lampung Tengah, Lampung Selatan, Lampung Barat, Pesawaran, terus dari Bogor juga pernah,” kata Sukasih.

Warga Jalan Mawar, Rajabasa Raya, Bandar Lampung itu mengatakan, pembuatan pupuk tak menentu bergantung pesanan dari konsumen. Biasanya konsumen memesan pupuk dengan jumlah 10-200 karung. Pengerjaannya hanya dilakukan berdua bersama sang suami.

3. Dinas Pertanian Bandar Lampung janjikan bibit cabai dan sayuran gratis tahun ini

Tren Urban Farming di Kota Bandar Lampung Hasilkan Pundi-Pundi Rupiah Ilustrasi bibit cabai yang sudah disemai (IDN Times/Silviana)

Kepala Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung Agustini mengajak warganya untuk melakukan pertanian perkotaan untuk menjaga katahanan pangan rumah tangga. Menurutnya, tak dibutuhkan lahan luas untuk melakukan Urban Farming, cukup memanfaatkan lahan yang ada di pekarangan rumah dengan memanfaatkan plastic bekas minyak, air mineral atau karung beras sebagai pot.

Agustini mengatakan, Dinas Pertanian Bandar Lampung akan membagikan sebanyak 10 ribu bibit pohon cabai dan sayuran di tahun 2023 ini. Sasarannya, seluruh kecamatan di Kota Tapis Berseri tersebut.

"Kami juga menggandeng kelompok wanita tani serta serta ibu-ibu pengajian untuk turut serta bercocok tanam dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Tentu kami akan terus optimalkan lagi,” terangnya.

4. Kembangkan komoditas bawang merah

Tren Urban Farming di Kota Bandar Lampung Hasilkan Pundi-Pundi Rupiah ilustrasi bibit bawang merah (pexels.com/Rajukhan Pathan)

Pihaknya menambahkan, Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung bakal mengembangkan komoditas bawang merah. Karena saat ini masih jarang masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah dengan jenis tanaman bawang merah.

Padahal dengan modal seperempat kilogram bibit bawang merah, bisa menghasilkan satu kilogram bawang siap panen.

“Kan lumayan itu untuk memenuhi kebutuhan sekala rumah tangga. Kalau hasilnya banyak tentu bisa dijual. Harapannya, semakin banyaknya warga yang melaksanakan urban farming dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga akan sayuran dan bumbu dapur," harap Agustini

Baca Juga: Mikroplastik di Sungai Lampung, Budaya Masyarakat Vs Pengolahan Sampah

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya