Pameran Rupa Seniman Lampung, Ajak Pengunjung Masuk Suasana Kebakaran 

Hadirkan beragam karya rupa menarik

Bandar Lampung, IDN Times - Pandemik COVID-19 masih belum berakhir. Namun itu tak menyurutkan semangat para pegiat seni menuangkan kreativitasnya. Salah satunya dilakukan Dewan Kesenian Lampung (DKL) menggelar pameran karya rupa bertajuk Suka Suka Serru Silaturahmi Seniman (5 S).

Pameran 5 S berlangsung di Gedung Kesenian DKL, Komplek Gelanggang Sumpah Pemuda PKOR Way Halim, Bandar Lampung itu berlangsung secara langsung dan dalam jaringan.

IDN Times meninjau langsung situasi pameran menghadirkan tema lukisan kritik atas kondisi terjadi saat ini. Mulai dari lingkungan, pandemik COVID-19, budaya dan kepribadian seseorang.

1. Jaring perupa hingga pelosok Lampung

Pameran Rupa Seniman Lampung, Ajak Pengunjung Masuk Suasana Kebakaran Pameran rupa di Gedung Dewan Kesenian Lampung (IDN Times/Silviana)

Ketua Komite Seni Rupa DKL, Ch Sapto Wibowo mengatakan, kegiatan pameran Suka Suka Serru Silaturahmi Seniman (5 S) diikuti 45 perupa dari berbagai pelosok provinsi Lampung ini akan berlangsung dari 20–30 Oktober 2021.

Menurutnya, kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi antar perupa Lampung, meningkatkan apresiasi dan membangun jejaring antar perupa di provinsi Lampung.

"Sebelum mengikuti pameran, para perupa harus mengikuti tahap kurasi pameran 5 S dengan perupa lain," kata Sapto.

2. Acara selain pameran juga ada lho

Pameran Rupa Seniman Lampung, Ajak Pengunjung Masuk Suasana Kebakaran Pameran rupa di Gedung Dewan Kesenian Lampung (IDN Times/Silviana)

Bunga Ilalang dari Komite Senirupa DKL mengatakan, untuk rangkaian  gelaran event Suka Suka Serru Silaturahmi Seniman (5 S)  ini akan dilengkapai  diskusi, sketsa dan drawing on the spot. Selain itu dibuka booth bazar untuk kriya dan souvenir.

“Pokoknya ajang silaturahmi merupakan ajang seru-seruan para perupa Lampung. Event ini diharapkan bisa memantik semangat berkarya setelah sekian lama disandera pandemi dengan PPKM," ujar Bunga.

Bunga mengimbau penonton yang datang langsung tetap mematuhi protokol kesehatan. Namun jika ingin nonton secara daring bisa membuka YouTube Dewan Kesenian Lampung.

“Tentunya semua karya yang dipamerkan bisa dikoleksi, bila berminat bisa mengontak nara hubung: Bunga Ilalang: 0831 6043 8518 dan Lila Ayu Arini: 0812 6460 4645," ujarnya.

3. Ajak pengunjung rasakan kondisi hutan terbakar

Pameran Rupa Seniman Lampung, Ajak Pengunjung Masuk Suasana Kebakaran Pameran rupa di Gedung Dewan Kesenian Lampung (IDN Times/Silviana)

Salah satu karya cukup menarik perhatian para pengunjung adalah milik Ansori Djausal tentang lingkungan. Ansori menceritakan, ide lukisan itu berasal dari lingkungan sekitarnya. Seperti bunga, kupu-kupu dan hutan terbakar.

"Seni rupa bisa dijadikan media informasi bahwa ribuan hektarhektare hutan telah terbakar memusnahkan habitat satwa. Hutan yang sebelumnya rimbun mulai dilalap si jago merah. Api seolah mendekat perlahan membakar seluruh flora dan fauna," kata Ansori saat ditemui di lokasi pameran.

Menurutnya, orang belum pernah merasakan situasi kebakaran tentu tidak bisa merasakan rasanya. Melihat pun hanya dari kejauhan. Sehingga melalui lukisan itu Ansori mengajak masyarakat masuk ke dalam suasana kebakaran hutan.

4. Rindu bumi sehat

Pameran Rupa Seniman Lampung, Ajak Pengunjung Masuk Suasana Kebakaran Pameran rupa di Gedung Dewan Kesenian Lampung (IDN Times/Silviana)

Lukisan lainnya menggambarkan situasi pandemik COVID-19 saat ini adalah milik Aditya Saputra, seniman muda dari SMK Negeri 5 Bandar Lampung. Adit sapaan akrabnya melukis seorang perempuan memeluk bumi dikelilingi virus COVID-19, botol vaksin dan tengkorak yang merepresentasikan kematian.

"Saya memberi judul lukisan ini Rindu Bumiku yang Sehat. Idenya muncul dari kondisi saat ini kan kita masih berduka karena COVID-19," ujarnya. 

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya