Kisah Pengusaha Muda Lampung, Sukses Merintis Bisnis dari Nol

Dimulai dari sewa toko hinga memiliki banyak cabang

Bandar Lampung, IDN Times - Jadi seorang pengusaha tentu bukan hal mudah. Perlu keuletan dalam diri supaya bisnis tak mudah tergerus dan gulung tikar. Di Lampung, ada sederet pengusaha muda sukses mengembangkan bisnisnya.

Beberapa deretan pengusaha muda ini memulai karier sebagai wirausahawan dari nol hingga menjadi trend setter kalangan millenials di Lampung. Penasaran siapa saja sosok anak muda Lampung tak kenal lelah kembangkan bisnisnya? Yuk simak selengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: Pria Berjaket '308' Borong Makanan Pedagang, Warga Kaget Makan Gratis

1. Owner fame store

Kisah Pengusaha Muda Lampung, Sukses Merintis Bisnis dari NolYulia Pura Sari pemilik Ladyfame shop(Instagram.com/yuliapurba)

Siapa tak kenal sosok Yulia Purba, pebisnis muda bekerja keras mengembangkan bisnisnya sejak menjadi seorang mahasiswa. Tak hanya sukses berbisnis, ia juga menjadi influencer bagi pengikutnya di media sosial.

Perempuan akrab disapa Bunda Iyak itu memulai usahanya dipicu himpitan ekonomi keluarga. Alhasil, ia memutar otak agar tetap bisa survive. Saat awal merintis bisnis, hanya berharap satu hari mampu menjual satu produk fesyen sudah membuatnya bersyukur.

Tanpa diduga, bermula dari terjual satu item, usaha digelutinya bisa sebesar sekarang. Kini, fame store memiliki empat store terkenal, di antaranya, Ladyfame Shop merupakan usaha pertama menjual pakaian perempuan remaja, dirintis sejak 2012.

Awalnya, Ladyfame shop adalah toko baju di kos bedengan dekat Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung. Namun, meski tokonya berada di gang kecil, banyak pembeli hilir mudik dan model pakaian dijual jadi trend centre anak muda di Bandar Lampung.

Kini, Ladyfame shop berlokasi di ruko tiga lantai samping Universitas Teknokrat Indonesia. Jaringan bisnis di lokasi itu menjangkau lintas usia. Tak hanya fokus ke remaja dan millenilas, tapi ada toko Baby fame menjual kebutuhan bayi dan anak-anak. Kemudian, ada forzen fame menjual aneka makanan frozen dan camilan serta kopi sheo menjual minuman kopi kekinian dan donut.

Menurut Yulia, customer itu adalah bagian penting dalam diri perusahaan. Ibu dari satu anak itu menganggap, perusahan yang membutuhkan konsumen. Yulia juga berterima kasih karena konsumen sudah tulus berbaik hati membeli produknya.

2. Owner Beeme

Kisah Pengusaha Muda Lampung, Sukses Merintis Bisnis dari NolEntrepreneur Lampung Sheyla Taradia Habib. (instagram.com/sheytaradia).

Perempuan muda yang juga sukses mengembangkan bisnisnya adalah Sheyla Taradia Habib. Pemilik produk skincare lokal Lampung, Beeme itu baru saja mendapat penghargaan Wirausaha Muda Pemula Berprestasi 2021 Kategori Industri Kreatif digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Tak hanya sekadar meraup untung dari hasil usahanya, perempuan asal Bandar Lampung ini juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga agar tetap memiliki penghasilan.

Awalnya, Sheyla juga hanya iseng membagikan skincare yang rutin digunakan saat hamil di media sosial. Ternyata banyak pengikutnya meminta Sheyla menjual produk tersebut. Hingga kini, penjualan Beeme di skala nasional atau internasional menjual 8.000 sampai 10.000 pieces.

Uniknya, produk skincare diracik dari hasil menonton YouYube itu bisa digunakan seluruh kalangan, mulai dari bayi, anak-anak hingga orang dewasa. Bahkan, memiliki khasiat karena berbahan dasar madu.

3. Owner Askha Jaya

Kisah Pengusaha Muda Lampung, Sukses Merintis Bisnis dari NolPemilik keripik Askha Jaya, Askasifi Eka Cesario bersama anak dan istri (IDN Times/Istimewa)

Oleh-oleh keripik dengan berbagai varian rasa menjadi kuliner paling dicari saat bertandang ke Kota Bandar Lampung. Apalagi kalau sudah membawa brand Askha Jaya tentu wisatawan luar Lampung juga sudah banyak yang mencicipinya.

Tapi kamu sudah tahu belum siapa pemilik brand keripik ternama di Lampung ini? Adalah Askasifi Eka Cesario. Alumni Universitas Lampung itu memulai dengan cara menitipkan camilan seperti klanting, marning di toko-toko makanan.

Kemudian setelah mendapat tawaran dari seorang saudara menjual kerpipik, Aska memutuskan menyewa toko di Gang PU untuk menjual dagangannya. Berbagai rintangan dihadapi Aska akhirnya fokus menjual kuliner keripik sebagai brand utama produknya. Kini ia sudah meraup omset ratusan juta dari penjualannya.

Tokonya juga sudah menjangkau seluruh konsumen di Lampung dengan 70 reseller. Sedangkan secara nasional sudah ekspor seluruh Indonesia melalui reseller. Tak hanya itu, Aksha Jaya juga melibatkan anak-anak muda di Lampung dan memberdayakan petani pisang untuk mendapat bahan produksi berkualitas.

Baca Juga: Fakta Unik Buku Saku Penggerak Ekonomi Wisata, Bangun Ruang Kreatif

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya