5 Distorsi Mental Dapat Mengganggu Interaksi Sosial 

Distorsi mental sering dianggap sepele

Intinya Sih...

  • Pentingnya apresiasi dan penghargaan dalam interaksi sosial
  • Mengabaikan waktu bicara dengan orang lain dapat mengurangi peluang baru
  • Menolak bantuan dari orang lain dan meremehkan momen bersama dapat merusak hubungan sosial

Dalam kehidupan sehari-hari, acap kali gak menyadari betapa pentingnya penghargaan serta apresiasi dalam interaksi sosial. Beberapa distorsi mental bisa mengaburkan persepsi kita terhadap orang lain.

Lama-kelamaan, distorsi mental dapat mengganggu dan memengaruhi kehidupan sosial, lho. Distorsi mental merupakan jebakan pikiran yang dapat merusak kesehatan mental dan mengganggu interaksi sosial.

Dalam artikel ini, akan mengulas beberapa hasil penelitian perihal 5 distorsi mental kerap memengaruhi cara kita berhubungan dengan orang lain.

1. Meremehkan apresiasi yang kamu lakukan dihargai oleh orang lain

5 Distorsi Mental Dapat Mengganggu Interaksi Sosial ilustrasi memberikan hadiah (pexels.com/olia danilevich)

Salah satu distorsi mental yang umum dilakukan oleh banyak orang adalah meremehkan apresiasi kita tawarkan pada orang lain. Tak jarang, kita mungkin berpikir jika kata-kata positif atau tindakan kecil dilakukan pada orang lain itu sepele.

Padahal, apresiasi adalah satu elemen penting menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain. Meski terlihat sederhana, ucapan apresiasi yang kita lakukan bisa membuat orang lain percaya diri.

2. Tidak menganggap waktu bicara pada orang asing itu penting

5 Distorsi Mental Dapat Mengganggu Interaksi Sosial ilustrasi bicara dengan orang asing (pexels.com/ Mizuno K)

Mengabaikan waktu bicara dengan orang lain merupakan contoh lain dari distorsi mental. Terkadang kita merasa sibuk atau merasa jika percakapan dengan orang lain itu gak bermanfaat dan hanya membuang-buang waktu.

Tapi, kita gak pernah tahu kapan pertemuan dengan orang baru bisa membuka peluang dan memberi wawasan baru. Itulah mengapa perlu menjalin hubungan dengan banyak orang.

Baca Juga: 7 Kecerobohan Sering Terjadi Saat Menyusun Rencana Hidup

3. Meremehkan orang berniat membantumu

5 Distorsi Mental Dapat Mengganggu Interaksi Sosial ilustrasi membantu dan bekerjasama dengan teman (pexels.com/ fauxels)

Perasaan mampu dan mandiri seringkali membuat kita menolak tawaran bantuan dari orang lain. Takut jadi beban atau rasa gak nyaman menerima bantuan juga jadi alasan menolak.

Penting untuk diingat jika menerima bantuan juga bisa jadi bagian penting dalam interaksi sosial yang sehat, lho. Orang yang membantu dengan niat yang baik tentu dapat membuat tujuan kita tercapai lebih cepat. Ingat peribahasa, ‘satu lidi mudah dipatahkan tapi banyak lidi tidak mudah dipatahkan'. 

4. Tidak menghargai momen saat kamu berinteraksi dengan orang lain

5 Distorsi Mental Dapat Mengganggu Interaksi Sosial ilustrasi interaksi dengan orang lain (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kehidupan yang berjalan dengan cepat membuat kita lupa menikmati momen saat berhubungan dengan orang lain. Kita mungkin terpaku pada masalah-masalah yang belum selesai atau sibuk memikirkan masa depan.

Di dalam prosesnya, kita akhirnya melewatkan momen penting ketika interaksi dengan orang lain. Padahal, momen kita bersama orang lain dapat menghasilkan kenangan yang dapat memperkuat ikatan sosial, nih.

5. Meremehkan seberapa besar orang lain memikirkan kita setelah saling bicara

5 Distorsi Mental Dapat Mengganggu Interaksi Sosial ilustrasi bicara dengan orang lain (pexels.com/nappy)

Distorsi mental yang terakhir adalah meremehkan seberapa besar orang lain memikirkan kita setelah saling bicara. Ini menjadi fenomena yang kerap muncul karena terlalu fokus pada diri sendiri atau sebaliknya tidak percaya diri dalam hubungan sosial.

Kita mungkin berpikir jika orang lain gak akan mengingat percakapan atau interaksi tersebut. Akhirnya kita berperilaku yang kurang peduli dan dapat menyakiti perasaan orang lain. 

Dengan menghindari lima distorsi mental tersebut diharapkan kita dapat membangun hubungan sosial yang sehat dan saling menghargai. Dengan kesadaran perihal pola pikiran ini, kita jadi bisa belajar untuk berinteraksi sosial yang lebih positif, membangun hubungan yang lebih dalam, dan mengembangkan empati. Pemahaman untuk mengatasi distorsi mental ini bisa menjadi investasi yang berharga untuk kesejahteraan dan kebahagiaan sosial kamu, lho. 

Baca Juga: 6 Pelajaran Berharga dari Resolusi Belum Terwujud

Lathiva Photo Community Writer Lathiva

Senang membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya