Thrifted by LSC, Manfaatkan Baju Bekas untuk Kegiatan Lingkungan

Semua harga bajunya hanya Rp35 ribu

Bandar Lampung, IDN Times - Lampung Sweeping Community (LSC) memiliki cara unik untuk memanfaatkan limbah kain berupa pakaian bekas. Selain dapat mengurangi sampah pakaian di bumi, cara ini ternyata cukup efisien dan memberikan keuntungan secara ekonomis.

Sejak 2020 lalu, komunitas bidang lingkungan ini memiliki projek khusus berupa toko thrifting online. Bukan menjual pakaian bekas dari luar negeri, melainkan menjual pakaian preloved dari donatur pakaian LSC di Lampung.

Founder LSC, Febryani Sabatira menyampaikan toko thrifting ini dibuat sebagai salah satu concern LSC terhadap limbah pakaian dan nantinya hasil dari penjualan tersebut akan digunakan untuk projek rutinan LSC yakni melakukan sweeping sampah di sungai dan laut.

Baca Juga: WSL Krui Pro QS 5000 di Pesibar, 243 Peserta Lolos Verifikasi

1. Menerima donasi dari manapun

Thrifted by LSC, Manfaatkan Baju Bekas untuk Kegiatan LingkunganFounder LSC, Febby. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Toko dengan nama brand Thrifted by LSC ini menerima pakaian jenis apapun dari para donatur untuk dijual kembali. Meski begitu, tidak semua pakaian tersebut akan dijual tapi ada proses kurasi di mana hanya pakaian layak jual saja yang dipajang di toko online.

“Sampai sekarang kita baru terima donasi dari anggota LSC dan teman-teman sekitar aja sih. Soalnya kita juga baru bisa sebarin infonya dari mulut ke mulut aja,” kata Febby, sapaan akrabnya, Minggu (11/6/2023).

Meski begitu, ia sangat berharap LSC bisa menerima lebih banyak donasi pakaian bekas dari masyarakat umum. Ia juga mengatakan, jika memang ada yang ingin menyumbangkan pakaian bekasnya tinggal menghubungi kontak 0858-3277-2035.

“Nanti kita yang ambil (pakaiannya). Atau kalau misalnya kita terlalu jauh atau lagi gak ada yang bisa ambil bajunya kita bakal gojekin terus kita yang bayar Gojeknya,” tambahnya.

2. Pakaian tak layak jual akan dibuat kerajinan perca

Thrifted by LSC, Manfaatkan Baju Bekas untuk Kegiatan Lingkunganbisnis produk daur ulang kain perca (bisnisukm.com)

Febby menyebutkan, meski LSC menerima semua jenis pakaian dan ukuran, tak semua baju dapat dijual. Untuk pakaian tak layak jual nantinya LSC akan dijadikanya sebagai kain perca. Lalu untuk pakaian anak-anak biasanya akan dikumpulkan dan didonasikan ke daerah bencana.

“Kita bakal terima semua jenis pakaian kok. Mau itu kecil, besar, dewasa, anak-anak, bagus, atau jelek kita terima. Cuma yang kita jual yang layak jual aja. Yang udah jelek kita jadiin kain perca dan pakaian anak-anak kita donasikan,” jelasnya.

Febby menambahkan, sebagian besar donatur pakaiannya ini biasa memberikan pakaian bekas bukan karena bajunya sudah jelek melainkan pakaian tersebut sudah kekecilan atau sudah bosan saja.

3. Harga semua pakaian thrifting Rp35 ribu

Thrifted by LSC, Manfaatkan Baju Bekas untuk Kegiatan LingkunganSalah satu pakaian di Thifted by LSC. (Instagram/thriftedbylsc)

Untuk harga baju thriftingnya sendiri LSC mematok cukup murah yakni hanya Rp35 ribu untuk semya jenis pakaian. Hingga saat ini jenis pakaian jualan LSC ada berupa kemeja, kaos, outer, tunik, sweater, hingga blazer.

“Kita kan modalnya bisa dibilang nol ya. Jadi kita gak patok harga mahal. Kita cuma ambil untuk 20 ribu per pieces. Yang 15 ribu itu kita pakai untuk packaging paperbag dan label, laundry, termasuk untuk transportasi jemput baju dari donatur,” paparnya.

Febby menyebutkan LSC tidak setiap hari menerima pakaian bekas. Namun dalam sebulan setidaknya ada satu donatur menyumbangkan pakaian bekasnya.

4. Profil LSC

Thrifted by LSC, Manfaatkan Baju Bekas untuk Kegiatan LingkunganLampung Sweeping Community. (Instagram/lampungsweepingcommunity)

LSC merupakan sebuah komunitas di bidang lingkungan dan sosial. Komunitas ini memiliki tiga program utama yakni Beach Clean Up, edukasi khususnya terkait lingkungan ke siswa sekolah mulai dari SD hingga SMA, dan bakti sosial.

Komunitas ini diinisiasi oleh 5 mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung pada 2019 lalu. Kelima mahasiswa dari berbagai angkatan ini awalnya membuat sebuah projek sweeping atau membersihkan area laut di Pesisir Bandar Lampung.

Namun karena peminatnya cukup banyak, akhirnya mereka menjadikannya komunitas hingga sekarang. Saat ini anggota aktif LSC aktif sekitar 20 orang.

Baca Juga: NPK Singkong Pusri Sukses Tingkatkan Hasil Panen Petani Tulang Bawang 

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya