Memalam Pitu Likokh, Tradisi Unik Warga Pesibar Malam 27 Ramadan

Juga ada berbagai macam perlombaan

Intinya Sih...

  • Memalam Pitu Likokh, tradisi unik di Pesisir Barat di malam 27 Ramadan.
  • Tradisi ini ditandai dengan penyalaan obor batok kelapa, berlangsung Sabtu, 4 April 2024.
  • Cara membuat obor batok kelapa sederhana dan menjadi bagian penting bagi masyarakat zaman dahulu.

Pesisir Barat, IDN Times - Memalam Pitu Likokh merupakan salah satu tradisi unik dari masyarakat Pesisir Barat di setiap malam 27 Ramadan. Tradisi ini ditandai dengan penyalaan obor dari batok kelapa yang disusun meninggi ke atas.

Obor batok kelapa ini biasanya di letakan di tiap halaman rumah warga dan dinyalakan mulai malam ke 27 Ramadan sampai malam lebaran. Beberapa masyarakat juga tak jarang menyambut Memalam Pitu Likokh dengan berkumpul dengan keluarga sambil menyalakan kembang api di halaman rumahnya.

Ketua Umum Dewan Kesenian Pesisir Barat Septi Istiqlal mengatakan Memalam Pitu Likokh memiliki makna indah yakni bentuk ucapan rasa syukur manusia kepada Sang Maha Pencipta.

“Mari kita jaga dan lestarikan memalam pitu likokh dengan niat ibadah di Negeri Para Sai Batin dan Ulama ini,” kata Septi, Jumat (29/3/2024).

1. Sebagai wujud rasa syukur pada Sang Pencipta

Memalam Pitu Likokh, Tradisi Unik Warga Pesibar Malam 27 RamadanMemalam Pitu Likokh. (Instagram/wo_elly)

Septi mengatakan Memalam Pitu Likokh di Ramadan 1445 Hijriah ini akan berlangsung pada Sabtu, 4 April 2024 pukul 21.00 WIB. Ia pun mengajak seluruh masyarakat Pesisir Barat untuk meramaikannya.

“Mulai malam ke 27 Ramadan atau 4 April 2024 pukul 21.00 WIB, selepas solat tarawih. Warga serentak menyalakan atau membakar batok kelapa di tiap rumahnya,”katanya.

Diketahui tradisi ini sudah berlangsung secara turun-temurun dan dilakukan oleh masyarakat setempat khususnya di Pekon Tuha seperti Kecamatan Lemong, Karyapenggawa, Pesisir Selatan dan beberapa wilayah lain.

“Namun tahun ini seluruh masyarakat di 121 pekon akan melaksanakan Memalam Pitu Likokh sebagai wujud syukur sekaligus melestarikan budaya di Pesisir Barat,” tambahnya.

Baca Juga: Baru Ramp Check 20 Persen, Ada 38 Bus AKDP Lampung Tak Layak Jalan

2. Cara membuat obor batok kelapa

Memalam Pitu Likokh, Tradisi Unik Warga Pesibar Malam 27 RamadanBatok kelapa. (Freepik)

Cara membuat obor batok kelapa ini pun cukup sederhana. Hanya dibutuhkan batok kelapa dan sebilah kayu panjang sekitar satu meter. Setelah itu, batok kelapa dibagi dua dan membentuk setengah lingkaran.

Lalu lubangi bagian tengah batok setengah lingkaran tersebut dan susun batok kelapa pada bilah kayu sebagai penyangga hingga setinggi kayu tersebut. Obor batok kelapa ini bisa lebih dari satu dan diletakkan di halaman rumah.

Aktifitas mengumpulkan batok kelapa ini juga merupakan tradisi dari Memalam Pitu Likokh. Biasanya sudah di mulai sejak jauh hari sebelumnya.

“Anak-anak akan berkeliling mencari batok kelapa dari rumah ke rumah yang memang di tiap rumah warga sengaja tidak membuang batok kelapa setelah memasak makanan bersantan,” jelasnya.

3. Sejarah Memalam Pitu Likokh

Memalam Pitu Likokh, Tradisi Unik Warga Pesibar Malam 27 RamadanMemalam Pitu Likokh. (Instagram/dewankesenianpesibar)

Memalam Pitu Likokh ini juga merupakan bagian penting bagi kehidupan masyarakat zaman dahulu khususnya di bulan Ramadan. Pada saat itu belum ada listrik mengaliri rumah penduduk seperti sekarang.

Maka setelah Memalam Pitu Likokh, nuli atau gadis di Pesisir Barat akan mengumpulkan bara dari tempurung kelapa hasil Memalam Pitu Likokh di halaman rumahnya untuk dijadikan bahan bakar menyetrika baju lebaran.

Sementara itu para ibu-ibu akan sibuk membuat aneka bumbu masakan atau kue lebaran, dan anak-anak tetap melakukan aktivitas hariannya yakni bermain dengan gembira sambil berkeliling kampung dan bernyanyi:

Memalam pitu likokh

Takebbekh

Wat sanak telu midokh

Sai dukhi lebon sinttekh

4. Berbagai lomba menyambut Memalam Pitu Likokh disiapkan

Memalam Pitu Likokh, Tradisi Unik Warga Pesibar Malam 27 RamadanFoto suasana anak-anak remaja sedang bersiap-siap untuk mengarak bedug, berkeliling kampung untuk membangunkan warga agar melaksanakan sahur. (www.goodnewsfromindonesia.id)

Septi menambahkan, Memalam Pitu Likokh tahun ini cukup meriah karena Dewan Kesenian Pesisir Barat bekerja sama dengan pemda setempat akan mengadakan kegiatan menarik lainnya.

Kegiatan itu di antaranya adalah lomba pawai obor, lomba bedug dan lomba video Memalam Pitu likokh. Kompetisi ini pun bisa diikuti oleh seluruh masyarakat Pesisir Barat dari berbagai usia.

“Puncak kegiatan ini juga nantinya akan dipusatkan di halaman kantor Pemerintahan Kabupaten Pesisir Barat,” jelasnya.

Baca Juga: Menantu di Lampung Curi Uang Mertua Rp16 Juta, Sempat Buron 2 Bulan 

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya