IWD 2022, Kadis PPPA Sri Asiyah: Jenjang Karier di Pemkot tak Dihalangi

Bias gender di Pemkot Bandar Lampung terus berkurang

Bandar Lampung, IDN Times - Hari ini, 8 Maret 2022 diperingati sebagai Hari Perempuan Sedunia (International Women's Day). Peringatan itu disambut positif perempuan di Kota Bandar Lampung. 

Satu di antaranya Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bandar Lampung, Sri Asiyah. Kepada IDN Times Sri mengemukakan pendapatnya terkait bias gender bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Emansisipasi perempuan. 

1. Kesetaraan gender harus terus disuarakan

IWD 2022, Kadis PPPA Sri Asiyah: Jenjang Karier di Pemkot tak DihalangiKepala Dinas PPPA Kota Bandar Lampung, Sri Asiyah. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Sri mengatakan, emansipasi bukan hanya menempatkan wanita di atas segalanya. Tapi adanya hak yang sama antara laki-laki dan perempuan disegala bidang masyarakat sesuai kodratnya.

Sebagai salah satu kepala dinas perempuan di Pemerintahan Kota Bandar Lampung, Sri ingin menekankan kesenjangan gender yang dewasa ini masih ada di masyarakat.

“Kenapa perlu disuarakan selalu, walau sekarang udah mulai banyak yang sadar, tapi tidak dipungkiri masih ada stigma patriarki di masyarakat. Contohnya saya pernah menemukan ada masyarakat yang perekonomiannya rendah, anaknya perempuan dan laki-laki, lalu orang tuanya lebih memilih untuk pendidikan untuk yang laki-lakinya,” paparnya.

2. Kesempatan perempuan berkarier di pemerintahan kota sudah baik

IWD 2022, Kadis PPPA Sri Asiyah: Jenjang Karier di Pemkot tak DihalangiIlustrasi Wanita Karir (IDN Times/Mardya Shakti)

Istri dari Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Deddy Amarullah ini juga menyatakan, kesempatan berkariir di pemerintahan kota sudah cukup baik.

“Seperti wali kota saat ini juga perempuan, banyak kepala dinas kita perempuan. Bahkan semua eselon III di dinas PPPA semuanya adalah perempuan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, saat ini di dinas PPPA, persentase perempuan dan laki-laki sekitar 60:40. Tercatat perempuan lebih banyak dari laki-laki.

“Tapi itu di dinas kita, dan kini makin banyak ya ditatanan manajerial sudah diisi perempuan, meski secara persentasi dan general masih banyak laki-laki,” imbuhnya.

3. Jenjang karier perempuan tak dihalangi

IWD 2022, Kadis PPPA Sri Asiyah: Jenjang Karier di Pemkot tak DihalangiIlustrasi Wanita Bekerja (IDN Times/Dwi Agustiar)

Ibu satu anak ini mengatakan, bias gender yang sudah mulai hilang juga dapat dilihat dari dirinya yang meniti karier hingga menjabat kepala dinas dari nol. Tanpa dihalang-halangi perihal dirinya perempuan.

“Eselon IV dan III saya itu di pemerintahan wilayah provinsi. Saat eselon III saya melanglang buana kemana-mana, di badan diklat dua kali, lalu di RSUD Abdul Moeloek,” ungkapnya.

Setelah itu, baru Ia dipindahkan di Pemerintahan Kota Bandar Lampung ketika Wali Kota Herman HN menjabat yaitu sekitar 2018 hingga sekarang.

“Apalagi sekarang, jenjang karier perempuan pasti sudah lebih baik.  Lalu, kebetulan saya sudah mau pensiun, Insya Allah Agustus tahun ini tapi saya belum tahu siapa yang nanti menggantikan saya,” jelasnya.

4. Perempuan harus memanfaatkan kesempatan yang ada

IWD 2022, Kadis PPPA Sri Asiyah: Jenjang Karier di Pemkot tak DihalangiKegiatan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumut. (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sri juga mengimbau agar perempuan Indonesia khususnya di Kota Bandar Lampung untuk terus mau belajar dan berani berkarya. “Itu tadi sebenarnya kembali lagi ke individunya, sekarang kesempatan itu sudah ada," ujarnya.

"Tinggal perempuannya itu mau atau tidak belajar, tapi kalau dari gaji  dan peraturan, kita sudah sama gaji dan peraturan sudah disesuaikan untuk perempuan, karena perempuan kan memiliki sisi berbeda dari laki-laki,” paparnya.

Sri menjelaskan, di lingkungan pemerintahan kota khususnya dinas PPPA juga sudah menerapkan hak-hak perempuan seperti cuti dan hak lainnya.

“Tapi memang soal cuti haid itu kita tidak khusus, artinya tidak setiap bulan diberikan kepada pegawai perempuan. Ada pegawai kami yang kalau dismenore (nyeri haid) kesakitan bahkan pernah sampai pingsan, kalau sudah mengganggu pekerjaan seperti itu pasti kami izinkan,” ungkapnya.

5. Indeks pembangunan gender Bandar Lampung 93,8 Persen

IWD 2022, Kadis PPPA Sri Asiyah: Jenjang Karier di Pemkot tak DihalangiMerahputih.com

Sri bersyukur, bias gender khususnya di Kota Bandar Lampung sudah terus berkurang.

“Di Bandar Lampung sendiri, mungkin karena di sini ibu kota provinsi ya, jadi sudah banyak masyarakat yang pikirannya sudah kekotaan sehingga saya lihat bias gender itu sudah mulai menghilang,” katanya ketika ditemui di kantornya, Selasa (8/3/2022).

Hal tersebut merujuk Indeks Pembangunan gender Kota Bandar Lampung 2021 sudah mencapai 93,87 persen.

“Memang tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya yaitu 93,86 persen. Tapi ini mengartikan bahwa di Kota Bandar Lampung upaya kita untuk menuju kesetaran gender itu sudah lebih baik,” jelasnya.

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya