Harnojoyo, Sekolah hingga jadi Sopir di Lampung, Kini Walikota Palembang

Meniti karier dari nol hingga sukses jadi walikota Palembang

Bandar Lampung, IDN Times - Perjalanan hidup Harnojoyo patut diacungi jempol. Meniti karier dari karyawan biasa hingga sukses menjadi wali kota Palembang ternyata tak semudah kelihatannya.

Namun ternyata, orang nomor satu di Palembang sejak 2015 tersebut sempat menimba ilmu dan mencari nafkah di Bandar Lampung. Ia bahkan mengatakan, Lampung sudah menjadi rumah kedua baginya, karena masa remajanya dihabiskan secara penuh di Sai Bumi Ruwa Jurai.

“Rasanya kalau ke Lampung ini seperti pulang ke kampung halaman. Makanya sesekali saya menyempatkan ke Bandar Lampung," katanya seraya mengenang masa lalu.

1. Merantau di usia muda

Harnojoyo, Sekolah hingga jadi Sopir di Lampung, Kini Walikota PalembangWali Kota Palembang Harnojoyo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Harnojoyo lahir 18 September 1967 di Tanjung Sakti, Pagar Alam, Sumatera Selatan. Ia dibesarkan di tanah kelahirannya tersebut hingga lulus sekolah menengah di SMPN 1 Tanjung Sakti Pumi.

“Setelah mau SMA, saya mulai merantau ke Lampung. Saya sekolah di SMA YP Unila Bandar Lampung. Sampai lanjut kuliah juga di Lampung, di UBL (Universitas Bandar Lampung) jurusan Administrasi Negara,” jelasnya.

Namun keterbatasan biaya membuat Harnojoyo termotivasi untuk mencari uang tambahan. Ia ingin meringankan beban kedua orang tuanya, sehingga sembari berkuliah melamar pekerjaan di salah satu bank swasta di Lampung.

2. Tak cukup satu pekerjaan dilakukan Harnojoyo

Harnojoyo, Sekolah hingga jadi Sopir di Lampung, Kini Walikota PalembangWalikota Palembang, Harnojoyo. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Tak cukup bekerja di Bank Bali Lampung, ia juga mengambil beberapa pekerjaan tambahan seperti menjadi sopir taksi hotel sampai kernet angkot. Biasanya pekerjaan sopirnya a lakoni selepas bekerja di Bank Bali pada malam hari.

“Sebelum berangkat kerja ke Bank Bali, itu taksinya saya titipkan di Hotel Marcopolo. Jadi pas pulang dari kerja, saya mampir (ke Hotel Marcopolo). Dulu itu sistemnya shift-shiftan, ada yang pagi (jadi sopir taksi), pas malam sampai pagi itu saya yang supir taksi,” katanya.

Berkat pekerjaan sampingannya tersebut, Harnojoyo mengatakan menjadi sangat hapal jalanan di Kota Bandar Lampung pada saat itu.

“Sampai jalan tikus saja saya tahu. Tapi setelah sudah lama tidak ke Bandar Lampung, kemarin saya lewat (Jalan) Antasari, saya lumayan pangling juga sama jalannya ternyata banyak berubah,” imbuhnya.

Baca Juga: Profil Chusnunia Chalim, Wakil Gubernur Lampung Ternyata Anak Pesantren

3. Kembali ke kampung halaman

Harnojoyo, Sekolah hingga jadi Sopir di Lampung, Kini Walikota PalembangWali kota Palembang Harnojoyo (IDN Times/istimewa)

Lama merantau di Lampung, Harnojoyo akhirnya memutuskan menikah dengan wanita di tanah kelahirannya pada 1995 dan menetap di Palembang. Namun saat itu ia masih berkerja di Bank Bali cabang Palembang.

“Terus 1998 itu pas krisis moneter, saya sudah mulai ada perasaan jenuh. Ini kerja dari pagi sampai sore, ya walaupun kita bisa ngelakuin pekerjaannya tapi kalau jenuh enggak senang juga. Akhirnya saya mengundurkan diri dari sana,” ujarnya.

Usai resign dari Bank Bali, ia mengatakan sempat berkebun di Baturaja, Sumatera Selatan. Ia menceritakan berkebun karet ternyata lebih menyita banyak tenaga apalagi dilakoni sendirian. Lalu akhirnya Ia pindah haluan lagi.

4. Titik penting dalam perjalanan hidup Harnojoyo

Harnojoyo, Sekolah hingga jadi Sopir di Lampung, Kini Walikota PalembangWalikota Palembang, Harnojoyo saat menghadiri APEKSI 2022 di Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Bisa dibilang, titik terpenting dalam perjalanan karier Harnojoyo adalah ketika mulai mengenal bisnis potong ayam. Setelah melihat tak ada harapan pada kebun karetnya, pada 2000 Ia mulai menggeluti usaha jual-beli ayam potong.

“Saya dulu jualan ayam potong di bawah Jembatan Ampera. Di sana kan ada pasar pagi, di situ saya jual ayam,” katanya.

Kemudian lama kelamaan, bisnis ayam potongnya sukses dan berkembang hingga Harnojoyo menjadi pemasok ayam potong ke berbagai tempat makan bahkan rumah dinas Walikota Palembang.

5. Sukses berbisnis, mencoba bidang politik

Harnojoyo, Sekolah hingga jadi Sopir di Lampung, Kini Walikota PalembangPlt Ketua KONI Palembang Aliyudin Asral dan Wali Kota Palembang Harnojoyo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sukses di penjualan ayam potong, Harnojoyo akhirnya bergabung menjadi kader Partai Demokrat pada 2003. Keseriusannya menjadi kader, akhirnya dipercaya menjadi Ketua DPAC Partai Demokrat Kecamatan Ilir Barat I dan memberanikan diri untuk maju di pemilihan calon legislatif. Ia pun terpilih menjadi Anggota DPRD Kota Palembang 2004-2009.

“Nah terus waktu itu saya diajak sama Pak Romi untuk nyalon walikota (Palembang), saya jadi wakilnya beliau,” katanya.

Hingga akhirnya pada September 2015 Harnojoyo diangkat sebagai wali kota Palembang menggantikan Romi Herton tersandung kasus suap Hakim Mahkamah Konstitusi.

Baca Juga: Profil Eva Dwiana, Wali Kota Bandar Lampung Senang Disapa Bunda

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya