Capcipcup Saat Ujian Termasuk Dosa Syirik? Ini Faktanya

Hal-hal sepele saat ujian ini ternyata masuk dosa besar

Bandar Lampung, IDN Times - Siapa tak tahu senandung “capcipcup kembang kuncup”? Senandung ini memang lumrah dinyanyikan ketika kita sedang dihadapkan pada suatu pilihan sepele hingga rumit. Termasuk pada saat menjawab pilihan berganda pada soal ujian sulit.

Namun ternyata, hal sesepele memutar pensil, memutar dadu penghapus, atau bahkan menghitung kancing untuk mendapatkan jawaban saat ujian bisa menjerumuskan pada dosa besar yakni syirik lho!

Ustad Milenial Zahid Samosir mengatakan sebenarnya ada dua kebiasaan sepele saat ujian atau bahkan saat kita bercanda di kehidupan sehari-hari dengan tanpa sadar bisa membawa manusia ke dalam hal-hal syirik. Wah bahaya banget ya, apa saja itu? Yuk kita simak!

1. Pengertian syirik

Capcipcup Saat Ujian Termasuk Dosa Syirik? Ini Faktanyagoogle

Pertama kita akan bahas tentang syirik. Menurut beberapa kitab riwayat Ibn Mandzur dan Ibn Asyur, syirik artinya menyekutukan atau menyembah selain Allah, meninggalkan Allah, atau menduakan Allah terhadap hal lain berkaitan dengan ibadah.

Di mana dosa syirik merupakan salah satu dosa terbesar dan tidak akan pernah bisa diampuni dosanya oleh Allah Ta’ala. Seperti pada firmannya di Al Quran surat Annisa: 116 yang artinya:

“Allah tidak akan mengampuni dosa syrik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu) dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali” (QS. An-Nisa: 116).

Baca Juga: Kumpulan Doa untuk Mempercepat Datangnya Jodoh!

2. Tathoyyur dan Thiyaroh

Capcipcup Saat Ujian Termasuk Dosa Syirik? Ini FaktanyaIlustrasi capcipcup. (Generasimuda.co)

Ustad Zahid Samosir mengatakan ada dua istilah terkait syirik kecil macam capcipcup saat ujian yakni tathoyyur dan thiyaroh. Tathoyyur menurut Imam Nawawi yaitu perasaan sial/beruntung yang muncul berdasarkan dari perkara tertentu (perkataan, perbuatan, atau melihag sesuatu).

Sedangkan thiyaroh menurut Imam Qorofi adalah perbuatan apapun yang dilakukan karena munculnya perasaan tathoyyur tadi.

“Misalnya saat kita mau nongkrong nih ke mall, lalu ada yang bilang ‘Kalau si A dateng pasti hujan deh’ ini dinamakan tathoyyur. Dia menganggap suatu bala (bencana/kesialan) itu datang karena adanya si A. Lalu akhirnya anak ini tidak jadi ikutan nongkrong karena takut pada bala si A yang disebutnya tadi. Nah itu yang dinamakan thiyaroh,” jelasnya.

Dalam sebuah hadist pun, Rosulullah Sallallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda: 

“Bukan bagian dari kami orang yang melakukan tathayyur atau orang yang meminta ditathayyurkan,” (HR. Al Bazzar)

Bahkan dalam hadist riwatat Abu Daud, Rosulullah pernah menyebut thiyaroh adalah syirik sampai tiga kali. Bunyi hadistnya adalah:

“Thiyarah adalah kesyirikan, thiyarah adalah kesyirikan, thiyarah adalah kesyirikan. Dan setiap kita pasti pernah mengalaminya. Namun Allah hilangkan itu dengan memberikan tawakkal (dalam hati)” (HR. Abu Daud)

3. Dua perkara sepele saat ujian namun berhukum tathoyyur dan thiyaroh

Capcipcup Saat Ujian Termasuk Dosa Syirik? Ini FaktanyaIlustrasi ujian. (Pinterest)

Seperti pada penjelasan di awal, Ustad Zahid menyebutkan memutar pensil saat ujian untuk menentukan pilihan jawaban dan menganggap jawaban itu paling tepat, menghitung kancing untuk mempercayakan itulah jawaban paling benar, dan semacamnya termasuk tathoyyur.

“Tathoyyur kedua yang gak kerasa bisa kita lakuin saat ujian itu adalah pakai benda yang membuat kita merasa jadi beruntung. Misalnya kita ngomong ‘gara-gara gue gak bawa pulpen merah itu tuh gue gak bisa jawab ujiannya’ nah itu udah tathoyyur,” katanya.

Ia menjelaskan, jika kita percaya ada suatu benda membawa suatu keberuntungan tanpa didukung oleh data medis, psikologi atau sains lainnya maka bisa dihukumi dengan memakai jimat. Di mana memakai jimat itu syirik.

“Dan ini masuknya pembahasan menisbatkan nikmat dan keberuntungan kepada selain Allah,” ujar Mahasiswa Fakultas Hukum dan Syariah Islam di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir itu.

Kemudian ia menambahkan alih-alih capcipcup atau benda peruntungan, ternyata ada beberapa cara pendukung untuk lancarnya ujian namun tetap menenuhu kaidah syariat Islam yakni solat dua rokaat misalnya solat hajat atau kebutuhan, sedekah ke fakir miskin lalu berdoa kepada Allah, dan terakhir meminta doa orang tua.

4. Asal muasal larangan ini pada zaman Nabi

Capcipcup Saat Ujian Termasuk Dosa Syirik? Ini FaktanyaIlustrasi

Ustad Zahid pun menceritakan asal usul larangan Nabi Muhammad terkait tathoyyur dan thiyaroh ini. Pada zaman dahulu, orang Arab memiliki kebiasaan melempar burung ke udara saat hendak berpergian. Jika ada dua jalan dan burung tersebut terbang ke jalan kanan maka mereka tak boleh pergi ke arah kanan karena akan ada bencana/sial.

“Di mana burung ini bahasa arabnya adalah thoyir. Makanya kenapa istilah ini dinamakan tathoyyur,” imbuhnya.

Selain itu Orang Arab zaman dahulu juga suka memutar dahan kayu saat pergi. Jika ujung kayu menunjuk ke arah A maka jalan A tidak boleh dilewati karena dipercaya ada bala.

“Walau kita bilang gak percaya, tapi kita gak pernah bisa jamin dengan isi hati kita. Jadi hindari hal-hal semacam ini. Karena yang seperti ini bisa menjadi pintu utama kepada kesyirikan,” katanya.

Baca Juga: Blangikhan, Tradisi Unik Masyarakat Lampung Jelang Bulan Puasa

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya