2. Maksud kata “azab” dalam hadis tersebut

Kereta Panoramic (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Dijelaskan pula oleh Imam Ibnu Hajar dalam kitabnya yakni Fathul Bari, menjelaskan maksud dari kata “azab” dalam HR Bukhari dan Muslim tersebut adalah rasa sakit yang timbul dari kesulitan yang dihadapi ketika berkendara atau berjalan sampai meninggalkan hal yang disukainya.

Sehingga azab di sini bukanlah azab pedih seperti apa yang biasa ada di film atau sinetron tampilkan. Meski begitu ternyata ada lho cara bagaimana perjalanan kita bisa berkah dan dilimpahkan ampunan serta pahala dari Allah.

3. Cara agar safarmu dilimpahkan ampunan dan pahala dari Allah

ilustrasi traveling (Unsplash.com/Erik Odiin)

Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam pun pernah memberikan beberapa contoh kepada umatnya agar perjalanan atau safar menjadi salah satu cara kita mendapat ampunan dan pahala melimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Pertama, kamu bisa niatkan safarmu sebagai perjalanan mubah atau halal. Contohnya dengan berniat ingin melihat di bagian sisi lain Bumi sebagai ciptaan Allah. Jangan sampai niat perjalananmu karena hendak berbuat hal haram atau maksiat.

Kedua, membaca doa perjalanan. Ada banyak sekali doa perjalanan. Selain itu membaca ayat kursi juga bisa menjadi salah satu alternatif doa perjalanan.

Ketiga, kamu bisa berzikir selama perjalanan. Tak hanya menambah amalan, kamu akan terus diingatkan selama perjalanan untuk terus bersyukur dan mengingat semua hal kecil di dunia ini adalah ciptaan Allah.

Keempat, perbanyaklah berdoa, karena salah satu waktu mustajab adalah ketika safar atau melakukan perjalanan.

Terakhir, menjaga kesehatan selama perjalanan ala Rasulullah. Di antaranya adalah tidur sebelum Isya, begadang sampai larut malam, dan mengkonsumsi makanan dan minuman sehat dan halal.

4. Doa hendak keluar rumah dan melakukan perjalanan

ilustrasi orang berdoa (unsplash.com/nega)

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه

Bismillahi tawakkaltu 'alallahi wa la haula wa la quwwata illa billahil 'aliyyil 'adzim.

Artinya:

“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah”.

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ

السَّفَرِ وَكَابَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ

Allaahu akbar (3x), Subhaanal ladzii sakh khoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin. Wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun

Allaahumma innaa nas aluka fii safarinaa haadzal birro wat taqwaa, wa minal 'amali maa tardhoo, allaahumma hawwin 'alainaa safaronaa haadzaa wathwi 'annaa bu'dah, allaahumma antash-shoohibu fis safari wal kholiifatu fil ahli, allaahumma innii a'uudzu bika min wa'tsaa is safari wa ka aabatil manzhori wa suu il munqolabi fil maali wal ahli

Artinya:

"Segala puji bagi Allah/maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami. Padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga)”.

Itulah beberapa penjelasan salah satu hadis Nabi tentang safar. Apakah kamu ada rencana traveling akhir pekan ini?

Baca Juga: 6 Tanda Hidupmu Makin Bahagia saat Dewasa